Di tengah derasnya arus informasi ilmiah global, kemampuan menavigasi sumber pengetahuan bereputasi menjadi kebutuhan mendesak bagi sivitas akademika. Menjawab tantangan ini, Perpustakaan dan Arsip UGM menyelenggarakan Kelas Literasi: Akses dan Strategi Pencarian E-Resources edisi Agustus 2025. Program ini digelar di Lab Komputer Gedung L1 Lantai 5 Perpustakaan dan Arsip UGM sepanjang bulan Agustus, dengan menghadirkan sejumlah narasumber berpengalaman dari lingkungan Perpustakaan dan Arsip UGM, yaitu Janu Saptari, Yulistiarini Kumaraningrum, Maryono, dan Wahyu Supriyanto.
Rangkaian kelas berlangsung pada 19, 21, 26, dan 28 Agustus 2025, dengan fokus pada pemanfaatan empat basis data internasional bereputasi: Scopus, Springer Online Journal, Sage, dan Science Direct. Setiap sesi dirancang untuk membekali peserta dengan keterampilan literasi informasi yang mencakup pengenalan database, strategi pencarian dasar hingga tingkat lanjut, pemanfaatan fitur-fitur penting, serta praktik langsung berbasis studi kasus.


Koordinator Kelas Literasi, Barid Budi Wicaksono, menegaskan bahwa kelas ini merupakan bagian dari komitmen Perpustakaan dan Arsip UGM dalam memperkuat budaya akademik dan riset. “Literasi informasi adalah kunci daya saing perguruan tinggi. Kemampuan menelusuri dan memanfaatkan e-resources secara efektif akan menentukan kualitas riset dan publikasi kita di tingkat global,” ujarnya.
Koordinator Kelas Literasi, Barid Budi Wicaksono, menegaskan bahwa kelas ini merupakan bagian dari komitmen Perpustakaan dan Arsip UGM dalam memperkuat budaya akademik dan riset. “Literasi informasi adalah kunci daya saing perguruan tinggi. Kemampuan menelusuri dan memanfaatkan e-resources secara efektif akan menentukan kualitas riset dan publikasi kita di tingkat global,” ujarnya.
Dalam salah satu sesi, narasumber Maryono menyoroti pentingnya keterampilan pencarian lanjutan untuk mendukung efektivitas riset. “Sering kali mahasiswa berhenti di pencarian dasar. Padahal teknik pencarian lanjut bisa mempercepat riset sekaligus memperluas perspektif ilmiah. Keterampilan ini perlu terus diasah agar penelitian lebih akurat dan efisien,” jelasnya.
Antusiasme peserta tampak dari tingginya minat sivitas akademika untuk mengikuti rangkaian kelas ini. Mahasiswa, dosen, peneliti, hingga tenaga kependidikan hadir untuk memperdalam kemampuan mereka dalam memanfaatkan e-resources yang menjadi penopang penting penelitian dan pembelajaran. Yulistiarini Kumaraningrum, salah satu narasumber, menekankan bahwa akses terhadap database internasional adalah investasi pengetahuan yang berharga. “Dengan e-resources, mahasiswa bisa menjelajahi ribuan jurnal internasional tanpa batas ruang dan waktu. Inilah investasi pengetahuan yang sangat berharga bagi masa depan akademik,” ungkapnya.
Program Kelas Literasi ini juga menegaskan kontribusi UGM terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4: Pendidikan Berkualitas, yang menekankan pentingnya akses inklusif terhadap sumber belajar bermutu. Selain itu, aspek SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur tercermin melalui pemanfaatan teknologi informasi yang memperkuat ekosistem riset di perguruan tinggi.
Melalui inisiatif ini, Perpustakaan dan Arsip UGM menegaskan perannya bukan sekadar sebagai penyedia koleksi, melainkan sebagai pusat literasi digital dan pengembangan kapasitas riset. Lebih dari itu, forum literasi ini membuka ruang bagi sivitas akademika untuk memahami bahwa penguasaan literasi informasi adalah pondasi lahirnya penelitian unggul dan kontribusi nyata bagi pembangunan bangsa.
Kontributor: Wasilatul Baroroh

