Perkuat Literasi Riset, Perpustakaan dan Arsip UGM Gelar Workshop Database EBSCO

Riset yang berkualitas berawal dari sumber yang terpercaya. Pesan inilah yang mengemuka dalam Workshop Database EBSCO yang digelar secara daring melalui Zoom Meeting pada Selasa (30/9/2025). Pelatihan menghadirkan Erik Junikon, Regional Sales Manager EBSCO International, dan diikuti mahasiswa, peneliti, hingga akademisi di lingkungan UGM yang antusias meningkatkan keterampilan literasi informasi mereka.

Membuka sesi, Kepala Perpustakaan dan Arsip UGM, Arif Surachman, SIP., MBA., mendorong civitas academica untuk memanfaatkan secara maksimal berbagai database yang telah dilanggan oleh universitas. “Database seperti EBSCO merupakan investasi akademik yang sangat berharga. Kami mengajak mahasiswa, peneliti, maupun dosen untuk mengoptimalkan penggunaannya agar benar-benar memberikan manfaat nyata dalam mendukung riset dan inovasi di UGM,” ujarnya.

Selama dua jam, peserta dibekali strategi efektif menelusuri artikel akademik, menemukan referensi berkualitas, serta memaksimalkan fitur-fitur canggih EBSCO untuk riset dan penulisan ilmiah. “EBSCO merupakan salah satu database akademik terbesar di dunia, menyediakan ribuan jurnal full-text, artikel ilmiah, dan literatur akademik yang dapat memperkuat landasan riset,” jelas Erik.

Ia menegaskan, kunci riset yang efisien bukan hanya pada akses sumber, melainkan juga strategi pencarian yang tepat. “Sebuah query yang dirancang dengan baik bisa menghemat waktu berjam-jam dan membantu peneliti menemukan informasi yang benar-benar dibutuhkan,” tambahnya.

Peserta juga diperkenalkan pada fitur-fitur praktis seperti advanced filtering, citation export tools, dan indeksasi berbasis subjek untuk memperlancar proses penelitian. Pelatihan ini sekaligus menjawab tantangan yang kerap dihadapi civitas academica dalam memilah informasi di tengah banjir data digital.

Lebih jauh, workshop ini menegaskan pentingnya akses pengetahuan global dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Perluasan akses terhadap sumber ilmiah kredibel selaras dengan SDG 4

(Pendidikan Berkualitas) karena menjamin pembelajaran yang inklusif dan merata. Sementara itu, peningkatan literasi digital serta pemanfaatan infrastruktur pengetahuan berhubungan erat dengan SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur). Kolaborasi dengan penyedia database internasional juga mencerminkan SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).

Menutup sesi, Erik mengingatkan pentingnya memanfaatkan strategi pencarian untuk menunjang karya ilmiah yang berkualitas. “Riset yang baik dibangun dari informasi yang baik, dan informasi yang baik berasal dari sumber yang kredibel serta dikelola dengan tepat,” pungkasnya.

Workshop ini meneguhkan komitmen Perpustakaan dan Arsip UGM untuk terus memperlengkapi civitas academica dengan keterampilan riset digital, demi membangun ekosistem penelitian yang lebih transparan, inklusif, dan berkelanjutan.

Kontributor: Wasilatul Baroroh