
Perpustakaan dan Arsip Universitas Gadjah Mada (UGM) turut serta dalam Program for International Orientation and New-student Empowerment to Enhance Readiness (PIONEER), kegiatan penyambutan dan pembekalan bagi ratusan mahasiswa internasional yang akan memulai studi pada semester gasal 2025/2026. Para mahasiswa tersebut mengikuti berbagai skema, mulai dari program bergelar (degree), pertukaran mahasiswa (student exchange), hingga non-gelar (non-degree). Program yang digelar Direktorat Kemitraan dan Relasi Global UGM ini dilaksanakan pada Jumat (15/8) di Grha Sabha Pramana (GSP) lantai 1.
Tahun ini, UGM menerima mahasiswa internasional dari 54 negara dengan beragam program studi. Dari jumlah tersebut, sebanyak 216 mahasiswa mengikuti program pertukaran pelajar, 49 mahasiswa mengikuti program Bahasa Indonesia, 8 mahasiswa mengikuti program intensif, serta 103 mahasiswa menempuh studi program gelar sarjana, magister, dan doktor.
Dalam kegiatan ini, Safirotu Khoir, Ph.D., Koordinator Humas dan Urusan Internasional Perpustakaan dan Arsip UGM, membawakan sesi bertajuk Access to Library. Sesi ini memberikan gambaran umum mengenai cara mengakses dan memanfaatkan berbagai layanan serta fasilitas perpustakaan di UGM.

“Perpustakaan bukan sekadar tempat mencari buku, tetapi juga ruang nyaman untuk rebahan, bersantai, maupun bersosialisasi. Dari komputer dan co-working space hingga fasilitas olahraga, semuanya kami sediakan untuk mendukung pengalaman belajar dan beraktivitas yang menyenangkan di kampus,” ujar Safirotu Khoir.
Keterlibatan Perpustakaan dan Arsip UGM dalam kegiatan PIONEER memperkuat jejaring sosial dan kolaborasi lintas budaya, membantu mahasiswa internasional beradaptasi lebih cepat dengan lingkungan kampus. Inisiatif ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4: Pendidikan Berkualitas melalui penyediaan akses pembelajaran yang inklusif, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui penguatan kolaborasi internasional di bidang pendidikan.
Kontributor: Wasilatul Baroroh