Perpustakaan dan Arsip UGM Raih Prestasi di Ajang IALA dan ALIA 2025 dengan Inovasi Perpustakaan Berbasis AI

Transformasi digital bukan lagi wacana, melainkan langkah nyata yang ditorehkan Perpustakaan dan Arsip Universitas Gadjah Mada (UGM). Melalui inovasi berbasis AI, Perpustakaan dan Arsip UGM berhasil menyabet dua penghargaan sekaligus dalam ajang Indonesian Academic Librarian Award (IALA) dan Academic Library Innovation Award (ALIA) 2025 yang mengusung tema “AI-Driven Academic Libraries: Innovation, Ethics, and the Future of Knowledge Management”. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI) Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dalam kategori Academic Library Innovation Award (ALIA), tim Perpustakaan dan Arsip UGM yang diketuai oleh Lilik Kurniawati Uswah, S.E., M.Si. dengan anggota Barid Budi Wicaksono, S.TP., M.A., Delta Ira Anggreanie, S.IP., Stevanus Deni Nur Prasetyo, S.Kom., dan Wasilatul Baroroh, S.S.I, berhasil meraih peringkat terbaik II. Inovasi yang mereka bawa berjudul “Siniar Pustaka-Kintaka: Gema Masa Lalu Suara Masa Depan”, sebuah program podcast yang dikembangkan dengan dukungan teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam setiap tahap produksinya, sehingga menghadirkan format literasi digital yang lebih adaptif dan inovatif.

Sementara itu, dalam kategori Indonesian Academic Librarian Award (IALA), Desy Natalia Anggorowati, S.IP., M.A., pustakawan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UGM, berhasil meraih peringkat terbaik III dengan inovasi bertajuk “Video Kepakaran “Ulas Buku” di Instagram: Inovasi Knowledge Curation di Perpustakaan FKG UGM” yang dinilai mampu menghadirkan pendekatan kreatif dalam meningkatkan visibilitas layanan perpustakaan.

Presentasi inovasi telah digelar di Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, pada Selasa (26/8/2025). Adapun pengumuman pemenang dan penyerahan penghargaan dilaksanakan di Universitas Islam Indonesia (UII) pada Selasa (2/9/2025).

Yulistiarini Kumaraningrum, Kepala Bidang Data dan Sistem Informasi Perpustakaan dan Arsip UGM yang turut mendampingi tim, menyampaikan apresiasinya atas capaian tersebut. “Prestasi ini menunjukkan bahwa pustakawan UGM juga berperan sebagai inovator yang mampu menghadirkan terobosan kreatif dan relevan dengan perkembangan zaman, termasuk dalam mengintegrasikan teknologi AI,” ujarnya.

Lilik Kurniawati Uswah, ketua tim, menambahkan bahwa inovasi yang diusung berangkat dari semangat untuk menjadikan perpustakaan lebih dekat dengan masyarakat. Ia menekankan bahwa generasi saat ini lebih menyukai cara belajar yang bersifat visual. “Podcast (siniar) yang kami kembangkan merupakan wujud transformasi perpustakaan untuk meningkatkan literasi sekaligus menyesuaikan dengan gaya belajar generasi kini,” ujarnya.

Capaian ini juga selaras dengan komitmen Perpustakaan dan Arsip UGM dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4: Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan literasi digital dan akses belajar inklusif, serta SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur lewat pengembangan layanan perpustakaan yang adaptif terhadap teknologi baru.

Lebih dari sekadar penghargaan, keberhasilan ini menjadi penanda bahwa perpustakaan akademik memiliki peran strategis sebagai pusat inovasi, etika, dan pengelolaan pengetahuan di era digital. Ke depan, prestasi ini diharapkan mendorong lahirnya lebih banyak pustakawan dan inovasi yang menjawab tantangan transformasi informasi di tingkat nasional maupun global.

Kontributor: Wasilatul Baroroh