Yogyakarta, 24 Juni 2025 — Bayangkan sebuah perpustakaan yang bisa Anda bawa ke mana pun, kapan pun, lengkap dengan koleksi e-book, fitur sosial, dan sistem peminjaman daring. Perpustakaan dan Arsip Universitas Gadjah Mada (UGM) mewujudkan imajinasi itu melalui peluncuran SIDILA (Sistem Informasi UGM’s Digital Library), sebuah aplikasi perpustakaan digital yang dirancang untuk menjawab tantangan dan kebutuhan belajar generasi masa kini.
Diluncurkan pada Juni 2025, SIDILA hadir sebagai layanan baru dari Perpustakaan dan Arsip UGM. Aplikasi ini memungkinkan mahasiswa, dosen, dan peneliti UGM mengakses ribuan e-book dengan antarmuka yang modern dan ramah pengguna. Tak sekadar ruang baca virtual, SIDILA juga menawarkan fitur unik seperti rak buku digital pribadi, e-reader interaktif, serta feed sosial yang memperlihatkan aktivitas membaca pengguna lain, menjadikan literasi sebagai pengalaman yang kolektif dan partisipatif.
Hadirnya SIDILA tidak bisa dilepaskan dari konteks global yang menuntut transformasi pendidikan tinggi ke arah digitalisasi yang inklusif. Langkah UGM ini sela-

ras dengan komitmen terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4: Pendidikan Berkualitas, yang menekankan pentingnya akses informasi yang merata dan berbasis teknologi. Selain itu, kolaborasi dengan pengembang aplikasi juga menguatkan implementasi SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, sebagai upaya bersama menghadirkan inovasi yang relevan dan berdampak.

Dengan ukuran file ringan dan kompatibel untuk sistem Android, SIDILA dapat diunduh melalui Google Playstore. Pengguna cukup mendaftar dan bergabung menjadi anggota ePustaka untuk mulai menjelajahi koleksi dan meminjam buku secara digital. Tak hanya itu, fitur luring (offline) juga memungkinkan pengguna membaca kapan pun, bahkan tanpa koneksi internet.
Peluncuran SIDILA bukan sekadar adopsi teknologi. Ia adalah pernyataan arah masa depan perpustakaan: lebih terbuka, lebih cerdas, dan lebih terhubung. Di tengah arus informasi yang kian tak terbendung, pertanyaan yang muncul bukan lagi mengapa kita butuh perpustakaan digital, melainkan sejauh mana
kita siap menjadikannya sebagai ruang hidup baru bagi pengetahuan.
Untuk informasi lengkap mengenai SIDILA, kunjungi laman resminya di: https://sidila.moco.co.id
Kontributor: Wasilatul Baroroh