Meningkatkan Kemampuan Branding Diri dalam Menghadapi New Normal Era

Bagaimana sebenarnya new normal era itu? Yang jelas di sini semuanya serba crowded dan tergesa-gesa. Namun, di samping itu kita juga perlu melakukan branding diri melalui portofolio?,” tutur Dra. Nawang Purwanti, M. Lib dalam sambutannya untuk membuka acara Talkshow bertajuk “Peluang dan Strategi Menghadapi Dunia Kerja di New Normal Era”. Talkshow yang merupakan rangkaian acara Dies Perpustakaan UGM ke-67 dengan mengusung tema “Perpustakaan dan New Normal Era” ini diselenggarakan pada hari Selasa, 27 Februari 2018 di Gedung Perpustakaan Pusat UGM.

Lebih lanjut, moderator dalam acara ini, Wahyu Supriyanto, S.E., M.Si menjelaskan bahwa New Normal Era adalah suatu keadaan atau fenomena yang tidak lazim, namun saat ini kita bisa melihatnya sebagai suatu kewajaran yang kita hadapi sehari-hari dengan hadirnya teknologi informasi. Dengan keadaan seperti ini tentunya mendorong adanya munculnya bisnis baru yang lebih inovatif serta berdampak pada perubahan yang meluas.

Tidak jauh dari new normal era, T. Novi Poespita Candra, M.Si., Psi, salah satu pembicara yang merupakan dosen Psikologi UGM juga menjelaskan mengenai Revolusi Industri 4.0. Berbeda dengan revolusi industri sebelumnya yang dipengaruhi oleh masuknya Teknologi Informasi, Revolusi Industri kali ini melahirkan keadaan yang jauh lebih kompleks. Pada Revolusi Teknologi 4.0 yang dicirikan dengan disrupsi teknologi berpengaruh pada perubahan jenis pekerjaan dan juga kemampuan yang dibutuhkan dalam dunia kerja.

Saat ini eranya kompetensi, dan kompetensi hanya bisa didapat dari pengalaman langsung, bukan hanya dengan belajar di dalam kelas,” tutur dosen yang kerap disapa Novi. Menurutnya, untuk siap menghadapi dunia kerja di masa sekarang, dibutuhkan keterampilan yang unik serta kecakapan di bidang teknologi. Penting juga untuk menambah pengalaman dengan mencoba banyak hal. Dengan ini kita bisa mengenali kemampuan diri. “If you never try everything, you can’t choose one thing,” tambahnya.

Branding diri, ini adalah cara ampuh dalam menghadapi new normal era yang serba cepat dan dinamis seharusnya mendorong kita agar mampu mempersiapkan diri di dunia kerja. Kamampuan mengemas rekam jejak ke dalam sebuah portofolio yang menarik merupakan hal yang penting dalam upaya branding diri.

Galuh Setia Winahyu, M.Psi yang merupakan konsultan psikologi di Dharma Setia Consultant memberi tips dalam pembuatan Curriculum Vitae (CV) yang menarik untuk melamar pekerjaan di era yang serba kreatif ini, yang pertama simple namun kaya akan informasi, bisa memberi keterangan apapun mengenai diri sendiri, unik dan bisa mencerminkan kepribadian. “CV tidak perlu panjang-panjang, maksimal dua lembar namun berisi informasi menarik mengenai diri sendiri.”

Agar mampu melakukan branding diri yang baik, Galuh mengatakan penting bagi kita untuk mengenali diri sendiri dengan mengetahui kelemahan dan kelebihan, apa yang disukai dan tidak sukai, serta pekerjaan apa yang cocok dengan kepribadian dan kemampuan diri.(cahya)