Di tengah kemudahan akses informasi yang semakin luas, peran pustakawan juga ikut berkembang. Tidak hanya mengelola koleksi, pustakawan kini dituntut untuk memahami dan menyampaikan informasi digital secara tepat kepada pemustaka. Untuk mendukung peran tersebut, Perpustakaan dan Arsip UGM mengadakan Training of Trainer (ToT) bagi pustakawan ahli muda pada Kamis (15/5), bertempat di Laboratorium Komputer Gedung L7 lantai 1.
Kegiatan dibuka oleh Kepala Perpustakaan dan Arsip UGM, Arif Surachman, SIP., MBA., yang menekankan pentingnya peran aktif pustakawan dalam menjembatani akses informasi berkualitas kepada civitas academica. "Dengan penguasaan terhadap database langganan dan kemampuan komunikasi yang baik, pustakawan diharapkan mampu menghadirkan layanan informasi yang lebih berdampak," ujarnya.
Materi pertama disampaikan oleh Janu Saptari, S.IP., yang mengulas secara komprehensif berbagai sumber informasi elektronik yang dilanggan oleh Perpustakaan dan Arsip UGM, serta sumber terbuka yang dapat dimanfaatkan oleh civitas academica. Janu juga memperkenalkan berbagai tools berbasis kecerdasan buatan (AI) yang kini mulai diandalkan dalam proses penelusuran dan
pengelolaan informasi ilmiah. Pemanfaatan teknologi ini menjadi bukti nyata kontribusi Perpustakaan dan Arsip UGM dalam mendorong inovasi, sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin 9 yang menekankan pentingnya penguatan infrastruktur dan inovasi dalam masyarakat.
Sesi berikutnya dipandu oleh Aprilia Mardiastuti, S.IP., M.A., yang mengajak peserta menyelami teknik penelusuran informasi secara mendalam. Mulai dari kata kunci, filter, hingga fitur lanjutan, Aprilia menekankan pentingnya strategi cerdas dalam menavigasi lautan informasi. Peserta tidak hanya belajar teori tetapi juga membangun rasa percaya diri untuk tampil sebagai narasumber yang siap memandu pengguna memahami lanskap informasi akademik.
Kegiatan berlangsung interaktif dan penuh antusiasme. Para peserta aktif berdiskusi
dan mencoba langsung teknik-teknik yang diajarkan, sebagai bekal penting saat mereka tampil sebagai narasumber dalam kegiatan sosialisasi database. Menjadi narasumber bukan sekadar berbicara di depan audiens, tetapi menjadi agen literasi informasi di tengah kampus, mendukung tercapainya SDGs poin 4 tentang pendidikan berkualitas.
Dengan meningkatkan kapasitas pustakawan dalam mendampingi pemustaka mencari, menilai, dan menggunakan informasi secara bijak, perpustakaan turut membangun fondasi pendidikan tinggi yang inklusif, adaptif, dan berbasis data.
Komitmen Perpustakaan dan Arsip UGM dalam mewujudkan pendidikan berkualitas (SDG 4) dan membangun kemitraan global yang kokoh (SDG 17) kembali diwujudkan melalui pelaksanaan Workshop How to Publish Journal Article with Sage yang digelar pada Kamis (8/5). Workshop ini diselenggarakan secara hybrid, yaitu luring bertempat di Laboratorium Komputer Gedung L1 Lantai 5 Perpustakaan dan Arsip UGM, serta daring melalui zoom meeting. Kegiatan ini menjadi ruang belajar strategis bagi civitas academica untuk mendalami strategi publikasi ilmiah di jurnal internasional bereputasi.
Acara ini dipandu dengan hangat oleh Aprilia Mardiastuti, S.IP., MA, Pustakawan Ahli Muda UGM, yang menjaga alur kegiatan tetap dinamis sejak awal hingga akhir. Sementara itu, diskusi dipandu oleh moderator Mutiara Choiriyah, Library Sales Executive Sage Publishing untuk wilayah Vietnam, Indonesia, dan Filipina. Dengan penguasaan materi dan pengalaman di bidang penerbitan akademik, Mutiara mampu menggali beragam pertanyaan dari peserta dan mengarahkan dialog yang mendalam antara audiens dan narasumber.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Arif Surachman, MBA., Kepala Perpustakaan dan Arsip UGM, yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa literasi akademik dan kemampuan menulis artikel ilmiah merupakan bagian penting dari kualitas pendidikan tinggi.
"Perpustakaan dan Arsip UGM berupaya hadir selain sebagai penyedia sumber informasi, tetapi juga sebagai mitra
strategis dalam pengembangan kapasitas akademik civitas UGM. Melalui kegiatan ini, kami ingin memberikan akses pada sumber daya yang berkualitas" jelas Arif.
Senada dengan hal tersebut, Eva Silvia, Account Manager dari iGroup Asia Pacific, selaku perwakilan resmi Sage di Indonesia, mengapresiasi sinergi antara UGM dan Sage dalam membuka akses pengetahuan global.
"Kami sangat senang dapat mendukung UGM dalam membekali akademisinya untuk sukses menembus jurnal-jurnal internasional. Kegiatan ini diharapkan bisa memantik semangat baru dan memperkuat kompetensi publikasi," ujarnya.
Workshop ini menghadirkan narasumber utama Dr. Lim Khee Hiang, Senior Manager: Partner Success & Customer Relations - APAC dari penerbit ilmiah global Sage. Di hadapan peserta yang terdiri dari dosen, mahasiswa, dan peneliti lintas disiplin, Dr. Lim mengajak audiens menyelami dunia publikasi ilmiah internasional, mulai dari cara menemukan jurnal yang tepat hingga memanfaatkan teknologi seperti ChatGPT untuk mendukung proses riset dan penulisan yang lebih efektif.
Selama sesi berlangsung, peserta tampak antusias berdiskusi mengenai tantangan publikasi dan etika penulisan ilmiah. Dr. Lim merespons setiap pertanyaan dengan penjelasan yang konkret dan aplikatif. Paparannya memperkaya wawasan peserta mengenai tren penerbitan ilmiah masa kini, termasuk pemanfaatan teknologi dalam proses penulisan akademik.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Perpustakaan dan Arsip UGM dalam mendukung budaya publikasi ilmiah serta meningkatkan visibilitas riset UGM di kancah internasional. Workshop ini mampu memotivasi dan membekali para peneliti, dosen, dan mahasiswa untuk lebih siap dalam menembus jurnal ilmiah terindeks dan bereputasi tinggi. Perpustakaan dan Arsip UGM berkomitmen untuk terus menyelenggarakan kegiatan sejenis di masa mendatang sebagai bagian dari transformasi layanan berbasis pengembangan kapasitas dan jejaring global.
Perpustakaan dan Arsip UGM secara rutin menggelar program Library Clinic, kali ini dengan fokus pada topik "Akses Database". Bertempat di ruang rapat WoW Perpustakaan dan Arsip UGM pada Senin (5/5), kegiatan ini dipandu langsung oleh pustakawan Barid Budi Wicaksono, S.TP., M.A.
Library Clinic merupakan layanan konsultasi yang disediakan secara rutin setiap Senin sampai Jumat untuk membantu civitas academica—termasuk mahasiswa, dosen, peneliti, dan tenaga kependidikan—dalam mengatasi berbagai permasalahan terkait akses, pencarian, hingga pemanfaatan sumber informasi ilmiah. civitas academica dapat hadir langsung tanpa registrasi terlebih dahulu. Program ini sejalan dengan komitmen UGM dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin ke-4, yaitu pendidikan berkualitas.
Berlangsung dalam suasana dialogis dan personal, sesi Library Clinic memungkinkan peserta untuk menyampaikan permasalahan secara spesifik dan mendapatkan solusi yang sesuai dengan kebutuhan akademik masing-masing. Dalam sesi kali ini, peserta mendapatkan panduan praktis tentang cara mengakses berbagai database ilmiah yang dilanggan oleh Perpustakaan dan Arsip UGM, mulai dari e-journals, e-books, hingga sumber referensi akademik kredibel lainnya.
Menariknya, peserta juga menyampaikan kendala yang dialami dalam pengolahan data penelitian. Menanggapi hal tersebut, Barid memberikan sejumlah saran strategis terkait pemilihan sumber
data yang relevan, manajemen referensi, hingga cara menyaring informasi yang kredibel untuk mendukung keakuratan hasil analisis.
Dengan pendekatan yang personal dan solutif, Library Clinic terus menjadi wadah yang efektif bagi pemustaka untuk mengembangkan kemampuan literasi informasinya. Perpustakaan dan Arsip UGM terus menghadirkan topik-topik menarik lainnya yang relevan dengan kebutuhan akademik pengguna.
Perpustakaan dan Arsip Universitas Gadjah Mada (UGM) menerima kunjungan dari Kedutaan Besar Republik Polandia pada Kamis, 10 April 2025. Kunjungan ini dihadiri oleh Delegasi Wielkopolska yang dipimpin oleh Tn. Marsekal Marek Wozniak, serta Kelompok Persahabatan Parlemen Polandia-Indonesia yang dipimpin oleh Krzysztof Gadowski, MP, beserta enam anggota lainnya. Delegasi juga didampingi oleh Barbara Szymanowska (Duta Besar Polandia untuk Indonesia), perwakilan Kedutaan Besar Polandia di Jakarta, dan tiga mahasiswa Polandia yang sedang menempuh studi di Yogyakarta, termasuk UGM. Rombongan diterima oleh Tim Manajemen dan Tim Humas Perpustakaan dan Arsip UGM di Ruang Sidang Arsip, Perpustakaan dan Arsip UGM.
Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung dalam dua bahasa, yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Polandia, dengan bantuan penerjemah profesional. Penggunaan Bahasa Polandia secara langsung dalam kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mempromosikan bahasa tersebut kepada sivitas akademika UGM, sekaligus menegaskan komitmen untuk membuka ruang kerja sama.
Dalam sambutannya, Krzysztof Gadowski, MP menyampaikan maksud dan tujuan kunjungan, yakni untuk memperkuat hubungan kerja sama antara Polandia dan UGM. Beberapa bentuk kerja sama yang diusulkan antara lain pembukaan Kursus Bahasa Polandia di UGM serta pemberian sumbangan bahan bacaan tentang Polandia bagi koleksi Perpustakaan dan Arsip UGM.
Kepala Perpustakaan dan Arsip UGM, Arif Surachman, S.I.P., MBA., menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian dan kerja sama dari pemerintah Polandia.
"Tahun lalu, kami menerima beberapa judul buku dari Kedutaan Polandia, dan hari ini kami sangat senang bisa menerimanya kembali. Tentu ini akan menjadi koleksi berharga bagi para pengguna perpustakaan kami," jelasnya.
Terkait rencana pembukaan kursus Bahasa Polandia di UGM, Arif menambahkan, "Gagasan ini akan kami sampaikan ke pimpinan universitas untuk tindaklanjut secara lebih mendalam."
Saat ini UGM memiliki mahasiswa penerima beasiswa Darmasiswa dari Polandia yang sedang menempuh pendidikan.
Usai sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi ringan seputar koleksi dan layanan di Perpustakaan dan Arsip UGM, serta informasi umum tentang UGM. Acara kemudian dilanjutkan dengan penyerahan buku secara simbolis dari pihak delegasi Polandia kepada Perpustakaan dan Arsip UGM. Buku-buku yang diserahkan mencakup tema sejarah, bahasa, budaya, dan kehidupan kontemporer Polandia. Acara ditutup dengan sesi foto bersama dan kunjungan keliling ke berbagai fasilitas serta layanan unggulan di Perpustakaan dan Arsip UGM.
Kunjungan ini menjadi bagian dari peringatan 70 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Polandia, sekaligus mencerminkan komitmen kedua negara dalam memperkuat kolaborasi di bidang pendidikan dan kebudayaan. Kegiatan ini secara langsung mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-17 (Partnerships for the Goals), karena melibatkan kerja sama internasional lintas institusi demi penguatan kapasitas pendidikan dan pertukaran budaya. Di saat yang sama, kegiatan ini juga sejalan dengan SDG ke-4 (Quality Education), melalui perluasan akses terhadap literatur internasional, memperkenalkan bahasa asing, serta mendorong terciptanya lingkungan belajar yang inklusif, multikultural, dan berkualitas di lingkungan akademik.
Pada hari Rabu, 09 April 2025, suasana keakraban dan kebersamaan terasa begitu kental di Ruang Seminar Gedung L1 Lantai 2 Perpustakaan dan Arsip UGM. Kegiatan Halal Bihalal yang diselenggarakan selepas Idulfitri ini diikuti oleh keluarga besar Perpustakaan dan Arsip UGM, mulai dari pimpinan, staf, purnakarya, cleaning service, hingga mahasiswa paruh waktu. Kegiatan ini mencerminkan betapa nilai-nilai silaturahmi dan kebersamaan dijunjung tinggi di lingkungan ini.
Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an yang membuka ruang renungan dan kesadaran spiritual. Disusul dengan sambutan dari Kepala Perpustakaan dan Arsip UGM, Arif Surachman, SIP., MBA. Dalam sambutannya, beliau mengangkat tema syawalan "Memperkokoh Ukhuwah Insaniyah dan Ukhuwah Wathoniyah sebagai Landasan Mewujudkan Lingkungan Madani". Tema ini menegaskan pentingnya membangun relasi antar manusia yang saling menghormati dan penuh kasih, tanpa membedakan agama, suku, ras, atau golongan–sebuah nilai yang selaras dengan semangat keberagaman dan keadilan sosial.
Kegiatan dilanjutkan dengan doa dan siraman rohani yang disampaikan oleh Ustadz H. Charis Thohari Rohman, S.Sy., S.Th.I., M.S.Si., ALHafidz. Beliau menguraikan hikmah syawalan sebagai momen spiritual yang sarat makna: saat yang tepat untuk membuka hati, memperkuat tali silaturahmi, dan menyucikan jiwa.
Seluruh peserta kemudian bersama-sama membaca ikrar syawalan yang dipandu oleh Surajiman, S.E., sebagai bentuk komitmen kolektif untuk terus menjaga keharmonisan dan memperkuat solidaritas antarsesama. Suasana semakin hangat ketika para peserta saling bersalaman dan saling memaafkan dalam sesi halal bihalal, menciptakan ruang emosional yang penuh kelegaan dan ketulusan.
Kegiatan ini bukan sekadar tradisi tahunan, tetapi juga mencerminkan kontribusi nyata terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Dalam konteks SDG 16: Perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang tangguh, Halal Bihalal mendukung terciptanya lingkungan kerja yang damai, inklusif, dan partisipatif, dengan mempererat hubungan antarpersonal dan memperkuat rasa saling percaya.
Halal Bihalal di Perpustakaan dan Arsip UGM 2025 menjadi lebih dari sekadar tradisi. Ia menjelma menjadi momentum untuk mempererat tali silaturahmi, sekaligus sebagai bentuk penguatan nilai-nilai kebersamaan dan saling menghargai di lingkungan kerja.
Dalam semangat kebersamaan dan kepedulian selama bulan Ramadan, Perpustakaan dan Arsip UGM menghadirkan program berbagi takjil gratis untuk pemustaka. Takjil berupa snack untuk berbuka puasa ini tersedia di lobi lantai 1, dan dapat dinikmati oleh setiap pengunjung selama persediaan masih ada.
Program ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi pemustaka yang tetap aktif di Perpustakaan dan Arsip UGM hingga menjelang waktu berbuka. Dengan adanya takjil gratis, pemustaka yang menghabiskan waktu di perpustakaan dapat berbuka dengan lebih mudah tanpa harus meninggalkan tempat sebelum magrib tiba.
Selain menjadi wujud kepedulian sosial, program ini juga selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) ke-3, yaitu kehidupan sehat dan sejahtera. Dengan adanya takjil gratis, pemustaka dapat menjaga keseimbangan aktivitas intelektual dan kesehatan fisik selama menjalankan ibadah puasa.
Takjil yang disediakan terdiri dari aneka snack ringan yang praktis untuk dikonsumsi. Setiap pemustaka dapat mengambilnya secara mandiri sesuai kebutuhan. Dengan cara ini, banyak pemustaka dapat merasakan manfaat dari program berbagi ini.
Respons dari pemustaka pun sangat positif. Banyak pemustaka yang mengapresiasi adanya takjil gratis ini sebagai bantuan sederhana tetapi bermakna. “Saya sering menghabiskan waktu di perpus-
takaan menjelang berbuka, dan adanya takjil gratis ini sangat membantu,” ujar Sekar, salah satu pemustaka.
Dengan adanya program ini, Perpustakaan dan Arsip UGM tidak hanya menjadi pusat sumber ilmu, tetapi juga ruang yang mendukung kesejahteraan dan kebersamaan, terutama di bulan penuh berkah ini. Semangat berbagi ini dapat terus berlanjut dan menginspirasi lebih banyak kebaikan di masa mendatang.
Dalam era informasi yang melimpah, menemukan sumber akademik yang kredibel menjadi tantangan tersendiri. Menyadari pentingnya literatur ilmiah berkualitas, sejumlah mahasiswa Program Studi Ketahanan Nasional dengan minat studi Magister Perdamaian dan Resolusi Konflik (MPRK) Sekolah Pascasarjana UGM menjadikan Perpustakaan dan Arsip UGM sebagai destinasi utama dalam mendalami strategi penelusuran literatur akademik.
Sebagai bagian dari mata kuliah Metodologi Penelitian Sosial, para mahasiswa mengikuti sesi bimbingan akademik yang berlangsung pada Selasa, 18 Maret 2025, di Ruang Rapat Gedung L6 Lantai 2 Perpustakaan dan Arsip UGM. Dalam kesempatan ini, Safirotu Khoir, Ph.D., selaku Koordinator Humas dan Hubungan Internasional Perpustakaan dan Arsip UGM, membimbing mahasiswa dalam mengakses sumber-sumber ilmiah terpercaya yang telah dilanggan oleh Perpustakaan dan Arsip UGM.
Tidak hanya belajar menelusuri informasi, mahasiswa juga mendapatkan wawasan berharga tentang cara menyusun literature review yang baik. Safirotu Khoir menekankan pentingnya sumber
informasi ilmiah yang terpercaya agar kajian pustaka dapat menjadi dasar penelitian yang berkualitas.
Lebih dari sekadar kegiatan akademik, sesi ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDG) 4: Pendidikan Berkualitas. Perpustakaan dan Arsip UGM berkomitmen menjadi pusat pembelajaran yang terbuka, inklusif, dan mendukung pengembangan riset mahasiswa.
Untuk memastikan mahasiswa mendapat dukungan maksimal, Perpustakaan dan Arsip UGM juga menyediakan program Library Clinic, layanan konsultasi yang dapat diakses setiap hari tanpa registrasi. Di sini, mahasiswa dapat berdiskusi tentang penelusuran referensi, sitasi akademik, analisis bibliometrik, hingga teknik penulisan ilmiah.
Dengan berbagai fasilitas dan layanan unggulan, Perpustakaan dan Arsip UGM tak hanya menjadi tempat membaca, tetapi juga laboratorium intelektual bagi mahasiswa. Melalui kegiatan ini, mahasiswa MPRK semakin siap merancang penelitian yang tak hanya akademis, tetapi juga berdampak bagi masyarakat.
Suasana khidmat menyelimuti Gedung L7 Lantai 1 Perpustakaan dan Arsip UGM pada Kamis sore (13/3). Dalam rangka menyemarakkan bulan suci Ramadan, diadakan sesi berbagi bersama Ustadz Rohmad Ichwan Abdul Bashir, S.Pd.I. Acara yang berlangsung dari pukul 15.00 hingga 16.30 WIB ini dihadiri oleh tim manajemen, staf Perpustakaan dan Arsip, cleaning service, serta mahasiswa paruh waktu yang ingin memperdalam pemahaman agama selama bulan penuh berkah ini.
Kegiatan ini menjadi salah satu wujud dukungan Perpustakaan dan Arsip UGM terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) ke-4 tentang pendidikan berkualitas, khususnya dalam aspek pendidikan beragama. Pengajian ini dapat menjadi wadah refleksi spiritual yang sejalan dengan semangat keilmuan di lingkungan kampus.
Dalam tausiyahnya, Ustadz Rohmad Ichwan Abdul Bashir menyampaikan berbagai jenis puasa yang dilakukan oleh para nabi. Ia menjelaskan bahwa puasa telah menjadi bagian dari ibadah yang dilakukan oleh para nabi sebagai bentuk penghambaan dan pengendalian diri. Melalui kisah-kisah nabi, Ust. Rohmad Ichwan Abdul Bashir mengajak peserta untuk mengambil hikmah dari kebiasaan
para nabi dalam berpuasa. Selain sebagai bentuk ibadah, puasa juga menjadi sarana untuk meningkatkan kesabaran, keikhlasan, serta mendekatkan diri kepada Allah. Puasa bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menjadi sarana penyucian diri dan peningkatan kualitas spiritual.
Antusiasme peserta terlihat jelas sepanjang acara. Tidak hanya mendengarkan tausiyah, mereka juga aktif berdiskusi dan bertanya seputar tema yang dibahas. Interaksi ini mencerminkan semangat keilmuan dan rasa ingin tahu yang tinggi, menunjukkan bahwa pengajian ini bukan sekadar rutinitas Ramadan, tetapi juga menjadi ajang penguatan wawasan keislaman dalam kehidupan sehari-hari.
Selain sebagai ajang refleksi spiritual, pengajian ini juga mempererat silaturahmi antarpegawai dan mahasiswa yang berkontribusi dalam operasional Perpustakaan dan Arsip UGM. Dengan atmosfer yang penuh hikmat, acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Bapak Surajiman, S.E. Seluruh peserta berharap Ramadan tahun ini membawa keberkahan serta semakin menguatkan semangat dalam menuntut ilmu dan berbuat kebaikan. Momentum ini juga menjadi pengingat bahwa setiap ilmu yang dipelajari harus diamalkan untuk kesejahteraan bersama.
Kajian Ramadan bertajuk "Mengoptimalkan Puasa untuk Kesehatan dan Pencegahan Penyakit" sukses digelar pada Jumat, 7 Maret 2025, di Ruang Seminar Gedung L1 Lantai 2 Perpustakaan dan Arsip UGM. Acara yang ini merupakan kolaborasi antara Forum Silaturahmi Muslimah (Forsilam) UGM, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Perpustakaan dan Arsip UGM, serta Health Promoting University (HPU) UGM.
Menghadirkan narasumber Prof. Dr. dr. Denny Agustiningsih, M.Kes, AIFM, kajian ini membahas bagaimana puasa bukan hanya ibadah spiritual, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan yang signifikan. Dalam paparannya, Prof. Denny menjelaskan bahwa puasa dapat membantu detoksifikasi tubuh, meningkatkan metabolisme, serta berperan dalam pencegahan berbagai penyakit. Kajian ini dipandu oleh Arifah Suryaningsih, Ketua DWP Perpustakaan dan Arsip UGM, yang turut mengarahkan diskusi menjadi semakin menarik dan interaktif. Antusiasme peserta begitu tinggi, dengan ratusan orang hadir baik secara langsung maupun daring melalui platform Zoom Meeting dan YouTube.
Selain sesi kajian yang kaya wawasan, acara ini juga dimeriahkan dengan Bazar Ramadan yang menghadirkan berbagai makanan, minuman segar, serta produk-produk unggulan lainnya. Kehadiran bazar ini tidak hanya menambah semarak suasana Ramadan, tetapi juga memberikan kesempatan bagi pelaku usaha lokal untuk mempromosikan produknya.
Kegiatan ini turut mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera), SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), dan SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). Edukasi mengenai manfaat puasa bagi kesehatan selaras dengan upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong pola hidup sehat. Selain itu, penyelenggaraan kajian dengan menghadirkan akademisi berkompeten menunjukkan komitmen dalam menyediakan akses terhadap pendi-
dikan berkualitas bagi masyarakat. Kolaborasi antara berbagai pihak dalam kegiatan ini juga mencerminkan pentingnya kemitraan dalam menciptakan dampak positif yang lebih luas.
Dengan semangat edukasi dan kebersamaan, kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa Ramadan tidak hanya menjadi momen untuk meningkatkan keimanan, tetapi juga untuk menyehatkan tubuh, berbagi ilmu, serta memperkuat jejaring sosial dan ekonomi di lingkungan UGM.