Menemukan Bahagia di Tengah Hidup yang Tidak Sempurna: Bedah Buku Bersama Setyo Hajar Dewantoro

buku bahagia 1

Di tengah tekanan hidup yang kompleks dan rutinitas yang melelahkan, menemukan kebahagiaan menjadi tantangan tersendiri. Namun, kebahagiaan bukanlah milik hidup yang sempurna. Gagasan inilah yang menjadi benang merah dalam bedah buku "Tetap Bahagia Meski Hidup Tidak Baik-Baik Saja" karya Setyo Hajar Dewantoro, yang digelar oleh Perpustakaan dan Arsip UGM bekerjasama dengan Penerbit Mahadaya pada Jumat (11/7).

Kegiatan ini diselenggarakan secara hybrid, yaitu online melalui zoom meeting dan offline di Ruang Seminar Gedung L1, Perpustakaan dan Arsip UGM. Acara berlangsung meriah dipandu secara dinamis oleh Erma Eviana, mahasiswa Sastra Indonesia FIB UGM. Peserta hadir dari berbagai kalangan dengan antusiasme tinggi, baik secara daring maupun luring.

Dalam sesi diskusi yang interaktif dan reflektif, Setyo Hajar berbagi pandangannya tentang pentingnya menerima

hidup apa adanya. "Bahagia bukan soal semua hal berjalan sesuai harapan, tapi tentang kemampuan untuk bersyukur dalam kondisi apa pun. Saat kita bersyukur, kita sedang membangun ruang tenang di dalam diri," ungkapnya.

Kegiatan ini merupakan wujud nyata kontribusi literasi Perpustakaan dan Arsip UGM dalam mendukung SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, dengan memperkuat literasi kesehatan mental dan kesejahteraan emosional, serta SDG 4: Pendidikan Berkualitas, melalui pembelajaran alternatif yang bersifat reflektif dan membangun kapasitas diri secara menyeluruh.

Dengan mengusung pendekatan literasi yang menyentuh sisi emosional dan spiritual, Perpustakaan

buku bahagia 2
buku bahagia 3

dan Arsip UGM terus berkomitmen menjadi ruang tumbuh bagi pengetahuan dan kemanusiaan, tempat di mana membaca bukan hanya untuk tahu, tetapi juga untuk sembuh.

Kontributor: Wasilatul Baroroh