Pentingnya Mental Health dan Gizi, Perpustakaan dan Arsip Adakan Ceramah Kesehatan

Mental Health dan Gizi menjadi concern banyak pihak mengingat hal tersebut sangat mempengaruhi produktivitas staf yang bekerja. Tidak terkecuali bagi staf Perpustakaan dan Arsip. Dalam rangka dies ke-1, Perpustakaan dan Arsip menyelenggarakan kegiatan ceramah kesehatan pada Senin (1/7) di Ruang Seminar Perpustakaan dan Arsip secara hybrid dan dihadiri peserta dari seluruh pustakawan, arsiparis, petugas perpustakaan, dan petugas arsip di lingkungan Universitas Gadjah Mada serta dibuka untuk Pengunjung Perpustakaan secara terbatas. Ceramah Kesehatan merupakan salah satu kegiatan hasil kolaborasi antara RSA UGM, HPU UGM, dan GMC serta serangkaian dengan kegiatan donor darah dan RSA Goes to Campus yang diselenggarakan pada waktu yang bersamaan.

"Ceramah Kesehatan ini diadakan tepat pada tanggal 1 Juli dalam rangka perayaan dies ke-1 Perpustakaan dan Arsip UGM." ujar Sarwono, S.IP., M.A. selaku ketua panitia dies Perpustakaan dan Arsip tahun 2024. “Berdasarkan hasil survei persentase kesadaran terhadap kesehatan mental

masih rendah” tambah Arif Surachman, S.IP., M.B.A., selaku Kepala Perpustakaan dan Arsip dalam sambutanya. Harapannya dengan diadakannya kegiatan ini dapat membantu peningkatan kemampuan staff dalam mengelola kesehatan mentalnya dengan diiringi nutrisi yang seimbang. Kegiatan ini juga merupakan komitmen Perpustakaan dan Arsip dalam melaksanakan SDGs nomor 3 tentang Kehidupan Sehat dan Sejahtera.

Keadaan mental yang sehat tentunya tidak terlepas dari peran fisik tubuh. “Dalam fisik tubuh yang sehat, maka kesehatan mental juga akan mengikuti dan kita yang seharusnya dapat mengatur jadwal, bukan jadwal yang mengatur kita” ucap Prof. Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si., Ph.D, sebagai narasumber yang menyampaikan materi Kesehatan Mental.

“Perubahan memang harus dimulai dari hal kecil, bahkan ketika kita mulai bersyukur untuk hal sekecil apapun akan membuat kita lebih bahagia, begitu pula aktivitas fisik juga dapat meningkatkan hormon endorfin yang dapat berdampak baik pada kesehatan mental” imbuhnya.

Kesehatan mental tidak terlepas dari peran asupan makanan yang kita konsumsi. Semakin baik kandungan makanan yang kita konsumsi, maka akan semakin baik untuk tubuh. Sebagaimana yang disampaikan Tony Arjuna, S.Gz., M.Nut.Diet., AN., APD., Ph.D. pada paparan materinya mengenai Pengaturan Gizi, “ada jutaan mikroba yang masuk ke dalam mulut kita yang bersumber dari makanan, sehingga harus lebih dapat memilah apa yang masuk ke dalam mulut kita.” paparnya.

“Efek dari makanan yang kita makan juga muncul secara bertahap dalam jangka waktu yang lama. Selain jenis makanan, juga pola makan yang salah juga dapat berdampak pada kesehatan diantaranya mudah lelah, mudah mengantuk, mood swings, brain fog, dan depresi.” tuturnya.

Kedua narasumber mampu membuat cair suasana hingga peserta tampak antusias menyimak dan bertanya baik peserta daring maupun luring. Usai pemaparan materi dan tanya jawab, tiga penanya terbaik mendapatkan doorprize dari Perpustakaan dan Arsip.

Kontributor: Nabiilah

sdg3