Saat ini, perhatian global sedang terfokus pada rencana pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Tujuan utama dari SDGs adalah mencapai perkembangan yang berkelanjutan dalam berbagai aspek kehidupan. Salah satu dari tujuan tersebut yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan seluruh penduduk semua usia.
Dalam beberapa dekade terakhir, telah terjadi perubahan beban penyakit dari penyakit menular menjadi Penyakit Tidak Menular (PTM). PTM menyebabkan kematian sekitar 74% dari seluruh penyebab kematian di dunia. Hampir sama dengan dunia, sekitar 69% Disability Adjusted Life Years (DALYs) lost di Indonesia disebabkan oleh PTM yang terdiri dari kanker, stroke, hipertensi, dan diabetes melitus. Dalam tujuan poin ketiga SDGs, Kehidupan Sehat dan Sejahtera, salah satu target pada tahun 2030 yaitu mengurangi hingga sepertiga angka kematian dini akibat Penyakit Tidak Menular (PTM) melalui pencegahan dan pengobatan.
Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi di dunia kesehatan, telah muncul cabang ilmu baru yang dikenal dengan nutrigenomik dan nutrigenetik. Seperti yang disebutkan dalam buku ini, bahwa nutrigenomik mengkaji interaksi antara asupan zat gizi (makronutrien, mikronutrien, dan zat bioaktif) dengan ekspresi gen di dalam tubuh. Sementara itu, nutrigenetik berfokus pada studi tentang variasi genetik suatu individu dapat mempengaruhi respon terhadap asupan nutrisi. Melalui pemahaman lebih mendalam tentang kedua cabang ilmu ini, diharapkan dapat membuka pintu menuju pendekatan personalisasi dalam nutrisi dan kesehatan, yang sesuai dengan kebutuhan unik setiap individu
Pada buku ini, penulis menjelaskan secara rinci mengenai apa itu nutrigenomik, nutrigenetik, variasi genetik, Single Nucleotide Polymorphism (SNPs), struktur dan organisasi kromosom, dan ekspresi gen. Tidak hanya itu, penulis juga memberikan penjelasan mengenai genetika manusia dan terminologi yang sering digunakan dalam bidang ini untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai genetika. Selain penjelasan dasar, buku ini juga menyajikan contoh kasus nutrigenetik dan bagaimana variasi genetik dapat mempengaruhi kebutuhan gizi. Kasus yang diangkat yaitu fenilketonuria, hipolaktasia, galaktosemia, dan defektif enzim aldehid dehidrogenase.
Kelebihan lain dari buku ini yaitu terdapat bab khusus yang membahas mengenai nutrigenomik dan nutrigenetik pada Penyakit Tidak Menular (PTM) di antaranya diabetes melitus, hipertensi dan penyakit jantung, kanker, dan obesitas. Pada bab ini kita dapat memperoleh pemahaman lebih detail terkait mekanisme biologis, variasi genetik yang ada, interaksi yang terjadi antara gen dengan makanan, dan rekomendasi diet yang sesuai. Salah satu contohnya yaitu adanya variasi genetik pada gen APOA2, individu dengan genotip CC responsif terhadap lemak jenuh, sehingga memiliki resiko lebih tinggi mengalami obesitas dan penyakit kardiovaskular. Rekomendasi diet yang sesuai untuk individu dengan genotip CC pada gen APOA2 adalah menurunkan asupan lemak jenuh untuk menurunkan risiko yang dimiliki.
Buku ini sangat cocok untuk mahasiswa maupun praktisi gizi yang tertarik untuk mendalami cabang ilmu nutrigenomik dan nutrigenetik di dunia kesehatan dengan perkembangan teknologi yang pesat. Pendekatan nutrigenomik dan nutrigenetik ini sangat bermanfaat untuk memberikan rekomendasi gizi yang tepat dan sesuai dengan sifat genetik setiap individu terutama berkaitan dengan pencegahan dan pengobatan Penyakit Tidak Menular (PTM). Diharapkan ilmu ini dapat terus berkembang dan dapat membantu mencapai tujuan ketiga Sustainable Development Goals, yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera. Buku ini dapat ditemukan di Ruang Peminjaman dan Pengembalian Buku Perpustakaan UGM.
Kontributor: Annisa Fitria Nur Azizah