Arsip:

Berita

Meningkatkan Kemampuan Branding Diri dalam Menghadapi New Normal Era

Bagaimana sebenarnya new normal era itu? Yang jelas di sini semuanya serba crowded dan tergesa-gesa. Namun, di samping itu kita juga perlu melakukan branding diri melalui portofolio?,” tutur Dra. Nawang Purwanti, M. Lib dalam sambutannya untuk membuka acara Talkshow bertajuk “Peluang dan Strategi Menghadapi Dunia Kerja di New Normal Era”. Talkshow yang merupakan rangkaian acara Dies Perpustakaan UGM ke-67 dengan mengusung tema “Perpustakaan dan New Normal Era” ini diselenggarakan pada hari Selasa, 27 Februari 2018 di Gedung Perpustakaan Pusat UGM.

Lebih lanjut, moderator dalam acara ini, Wahyu Supriyanto, S.E., M.Si menjelaskan bahwa New Normal Era adalah suatu keadaan atau fenomena yang tidak lazim, namun saat ini kita bisa melihatnya sebagai suatu kewajaran yang kita hadapi sehari-hari dengan hadirnya teknologi informasi. Dengan keadaan seperti ini tentunya mendorong adanya munculnya bisnis baru yang lebih inovatif serta berdampak pada perubahan yang meluas.

Tidak jauh dari new normal era, T. Novi Poespita Candra, M.Si., Psi, salah satu pembicara yang merupakan dosen Psikologi UGM juga menjelaskan mengenai Revolusi Industri 4.0. Berbeda dengan revolusi industri sebelumnya yang dipengaruhi oleh masuknya Teknologi Informasi, Revolusi Industri kali ini melahirkan keadaan yang jauh lebih kompleks. Pada Revolusi Teknologi 4.0 yang dicirikan dengan disrupsi teknologi berpengaruh pada perubahan jenis pekerjaan dan juga kemampuan yang dibutuhkan dalam dunia kerja.

Saat ini eranya kompetensi, dan kompetensi hanya bisa didapat dari pengalaman langsung, bukan hanya dengan belajar di dalam kelas,” tutur dosen yang kerap disapa Novi. Menurutnya, untuk siap menghadapi dunia kerja di masa sekarang, dibutuhkan keterampilan yang unik serta kecakapan di bidang teknologi. Penting juga untuk menambah pengalaman dengan mencoba banyak hal. Dengan ini kita bisa mengenali kemampuan diri. “If you never try everything, you can’t choose one thing,” tambahnya.

Branding diri, ini adalah cara ampuh dalam menghadapi new normal era yang serba cepat dan dinamis seharusnya mendorong kita agar mampu mempersiapkan diri di dunia kerja. Kamampuan mengemas rekam jejak ke dalam sebuah portofolio yang menarik merupakan hal yang penting dalam upaya branding diri.

Galuh Setia Winahyu, M.Psi yang merupakan konsultan psikologi di Dharma Setia Consultant memberi tips dalam pembuatan Curriculum Vitae (CV) yang menarik untuk melamar pekerjaan di era yang serba kreatif ini, yang pertama simple namun kaya akan informasi, bisa memberi keterangan apapun mengenai diri sendiri, unik dan bisa mencerminkan kepribadian. “CV tidak perlu panjang-panjang, maksimal dua lembar namun berisi informasi menarik mengenai diri sendiri.”

Agar mampu melakukan branding diri yang baik, Galuh mengatakan penting bagi kita untuk mengenali diri sendiri dengan mengetahui kelemahan dan kelebihan, apa yang disukai dan tidak sukai, serta pekerjaan apa yang cocok dengan kepribadian dan kemampuan diri.(cahya)

Membaca Relasi Kuasa dengan Membedah Buku “Penghancuran Buku dari Masa ke Masa”

acara bedah buku

“Buku merupakan token of power, dimana penghancuran buku tidak berawal dari niatan untuk menghancurkan dunia, melainkan ingin mengarahkan pengetahuan apa yang harus diketahui manusia,” papar Dr. Abdul Gaffar Karim dalam acara Bedah Buku “Penghancuran Buku dari Masa ke Masa” yang diselenggarakan oleh Perpustakaan UGM pada 20 Februari 2018.

Sebelumnya ia menjelaskan di hadapan para mahasiswa dan pustakawan yang menghadiri acara tersebut, bahwa pengetahuan adalah salah satu resource yang diperebutkan dan dikompromikan, dan buku merupakan sarana untuk merekam pengetahuan. Sehingga ketika terjadi upaya penghancuran buku, Gaffar melihat ini sebagai upaya untuk mempertahankan atau memperebutkan kuasa agar tetap di tangannya (aktor penghancur buku), sehingga kuasa atas ilmu pengetahuan tidak bergeser ke orang lain.

Pada kesempatan kali ini, Gaffar yang merupakan dosen Departemen Politik dan Pemerintahan UGM memang mengulas buku yang ditulis oleh Fernando Baez ini dalam sudut pandang politik, yaitu bagaimana relasi kuasa berlangsung atas tragedi penghancuran buku. Sehingga dalam menutup paparannya ia mengatakan, “Upaya manusia dalam mencatat pengetahuan adalah prestasi kuasa tertinggi, sedangkan buku menjadi simbolisasi utama atas relasi kuasa tersebut.”

Sedangkan Rosmi Julitasari Soerdjadinata yang merupakan penerjemah buku “Penghancuran Buku dari Masa ke Masa” mengutip Fernando Baez bahwa buku merupakan lembaga ingatan bagi konsentrasi dan permanensi, dan karenanya harus dipelajari kepingan kunci dari warisan budaya masyarakat. Selain itu, buku sebenarnya menempati posisi yang sangat tinggi di masyarakat, karena merupakan wakil dari budaya suatu masyarakat. Sehingga, buku apa yang sedang digandrungi oleh masyarakat, adalah gambaran dari masyarakat itu sendiri.

Buku The Enemies of Books karya William Blades yang menginspirasi Fernando Baez, menjelaskan bahwa musuh dari buku yang sulit dihindari adalah manusia yang melakukan pengabaian, kebodohan dan kefanatikan sehingga memutuskan untuk memusnahkan buku. Sehingga, bagi Lita cara terbaik untuk menyelamatkan buku dari pemusnahan adalah dengan membacanya, lebih baik lagi jika bisa menulis ulasannya. Selain itu, Lita juga menambahkan bahwa pustakawan pun memiliki peran yang penting dalam menjaga buku dari pemusnahan. (cahya)

SAGE Talks : Query Letter, kiat mengambil hati Editor Jurnal

Query letter merupakan elemen yang juga penting, ketika kita ingin mempublikasikan tulisan, yakni berupa surat yang ditujukan penulis kepada editor atau publishing houses.“ Demikian yang disampaikan oleh Rosalia da Gracia, pembicara dari Sage Publishing dalam acara bertajuk “Simple Guide to Writing a Journal Article”, pada Hari Rabu, 10 Januari 2018 di Auditorium Poerbatjaraka lantai 3 Fakultas Ilmu Budaya UGM. Di hadapan mahasiswa Pascasarjana di bidang sosial humaniora, kegiatan ini mendapat apresiasi yang baik dari para peserta.

Lebih lanjut, Rosalia menyatakan bahwa tantangan dalam query letter adalah memadatkan artikel 15 lembar menjadi setengah halaman kuarto. Oleh karena itu, ungkapkan dengan baik, mengapa editor dan pembaca jurnal harus tertarik dengan artikel yang anda tulis. Lengkap dengan judul dari artikel yang dibuat, ikuti ketentuan spesifikasi jurnal yang ditentukan, serta katakan bahwa artikelmu tidak pernah diterbitkan di tempat lain.

Didampingi moderator Thomas Joko Priyo Sembodo, Rosalia mengawali presentasi dengan menekankan bahwa cara terampuh untuk dapat menerbitkan sebuah tulisan dan menjadi sukses adalah dengan memotivasi diri sendiri. Passion, Confidence, dan Time Management merupakan kunci sukses. Untuk itu, ada tiga fase yang dapat dijalani untuk mencapai sukses dalam menerbitkan jurnal.

Fase pertama adalah menulislah untuk dirimu sendiri. Menulislah untuk mencari apa yang kamu fikirkan, apa yang kamu rasakan dan apa yang ingin kamu kemukakan. Di fase kedua ialah melakukan redraft tulisan untuk dapat berkomunikasi dengan pembaca. Sedangkan di fase terakhir yakni mengedit tulisan untuk memberikan kejelasan baik dalam hal bahasa, tata bahasa, struktur, dan referensi yang baik dan benar.

Dalam berproses mulai menulis hingga mempublikasi sebuah artikel jurnal Rosalia menyarankan kita untuk memiliki mentor yang dapat menjadi tempat bertanya dan berbagi ketika menemui kesulitan. Baik itu professor atau siapapun yang berpengalaman. Hal yang tidak luput adalah kepercayaan diri dan manajemen waktu yang kuat. Jika kamu ragu dan gugup maka hasilnya tidak akan maksimal. Menjadi penting ketika kamu percaya bahwa diri kamu bisa melampaui apa yang kamu fikirkan.

Kegiatan ini berisi 90 menit presentasi oleh speaker dan 30 menit sesi tanya jawab. Diharapkan melalui kegiatan ini peserta bisa bertanya banyak hal dan mendapatkan pengetahuan baru tentang academic writing, khususnya kepenulisan artikel jurnal. [Dhilla/Humas Perpustakaan UGM]

Dharma Wanita Persatuan Perpustakaan UGM Kembali Aktif sebagai Wadah Aktualisasi Peran Perempuan

"Ibu rektor sudah merevitalisasi Dharma Wanita di Lingkungan UGM, sehingga semua harus bergerak dengan masif untuk mengiringi suami dalam bekerja, dan tentu saja bagi ibu-ibu karyawati UGM untuk bisa mendharma-baktikan perannya sebagai perempuan," tutur Ibu Arifah atau yang kerap disapa dengan nama Ibu Fafa dalam acara Pertemuan Anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) Perpustakaan UGM, pada hari Jumat, 12 Januari 2018. Acara yang diadakan di Ruang Seminar Perpustakaan UGM ini dihadiri oleh anggota DWP Perpustakaan UGM.

Mengingat peran perempuan di rumah juga tak terhitung banyaknya, sebagai wadah yang menyenangkan untuk bertemunya staf dan istri staf Perpustakaan UGM, Ibu Fafa mengutarakan bahwa DWP ini ditujukan untuk kegiatan penyegaran. Tujuan diaktifkannya kembali DWP Perpustakaan UGM antara lain adalah untuk ajang silaturahmi, berbagi informasi dan pengetahuan, serta refreshing.

"Kami harap dengan adanya kegiatan positif dari ibu-ibu DWP Perpustakaan UGM bisa secara tidak langsung memotivasi anggota meluangkan waktu untuk datang, syukur jika dukungan dari para suami cukup kondusif sehingga semakin mantap untuk hadir di acara ini," tutur ibu Nawang Purwanti, Kepala Perpustakaan UGM menanggapi kegiatan positif yang digelar dalam acara DWP ini.

Adapun kegiatan yang digelar pada hari tersebut adalah Beauty Class dengan menggandeng Wardah sebagai pematerinya. Sebelum acara Beauty Class, beberapa anggota mengikuti acara penjualan bebas dimana mereka bisa menjual dagangan mereka, seperti baju atau pun makanan olahan.

Ke depan, Ibu Fafa menyatakan bahwa akan diadakan pertemuan DWP Perpustakaan UGM lagi, sehingga dalam satu tahun ada empat pertemuan. Pada pertemuan selanjutnya akan diisi dengan materi bermanfaat lainnya, seperti pengelolaan keuangan keluarga, kesehatan keluarga, dan table manner [Ge/Humas Perpustakaan UGM].

Tiga Puluh Enam Tahun Mengabdi, sampai juga Masanya Purnakarya

Perpustakaan UGM melepas dua pegawainya, yaitu Ibu Daruriyanti dan Bapak Sukirman dalam acara Pelepasan Purnakarya. Acara yang dihelat di Ruang Seminar Perpustakaan UGM ini dihadiri oleh pimpinan dan para pegawai Perpustakaan UGM, sehubungan dengan berakhirnya masa pengabdian beliau sebagai Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Universitas Gadjah Mada.

Kepala Perpustakaan UGM, Nawang Purwanti menyampaikan rasa terima kasih kepada dua pegawai Purnakarya atas pengabdiannya di Perpustakaan UGM selama ini, 36 tahun bagi Ibu Daru dan 35 tahun bagi Pak Kirman. Beliau berharap, baik Pak Kirman maupun Ibu Daru dapat memiliki kesibukan lain di masa purnakarya agar tetap produktif. Selain itu, beliau berpesan agar tali silaturahmi antar sesama rekan kerja tetap dijaga dengan baik meskipun tidak lagi bekerja di Perpustakaan UGM.

Selaras dengan Kepala Perpustakaan UGM, ucapan terima kasih juga disampaikan oleh Ketua Korpagama Perpustakaan UGM, Bapak Haryanta. Beliau mengenang masa-masa bekerja bersama Ibu Daruriyanti dan Bapak Sukirman, dimana keduanya aktif dalam menghidupkan kegiatan di Korpagama. Atas hubungan baik yang sudah terjalin, harapan Haryanto agar tali silaturahmi bisa tetap dijaga diungkapkan dalam kelakarnya, “Ya, Pak Kirman (meskipun sudah pensiun) masih bolehlah main-main ke kantin,” yang disambut oleh tawa pegawai lain.

Harapan tersebut juga disampaikan oleh Sukirman, yang selama mengabdi di Perpustakaan UGM bekerja sebagai penjaga gedung dan pensiun dalam golongan III/a. Beliau mengutarakan, tentu sulit jika biasanya bekerja bersama rekannya di perpustakaan, namun kemudian kini harus melepas tugas tersebut. Kemudian beliau mengenang masa pengabdian di Perpustakaan UGM, "Saya dulu itu hanya mempunyai Ijazah SD," kenangnya yang memulai karier di Perpustakaan UGM pada tahun 1982 sebagai petugas kebersihan. Sukirman merasa tidak puas dengan posisinya saat itu, lalu memperjuangkan Ijazah SMP dan SMA dengan mengikuti Kejar Paket B dan C. Hingga pada akhirnya tahun 2010 beliau menempati posisi sebagai penjaga gedung. "Pada saat itu saya mulai bertekad untuk memperbaiki hidup saya, agar lebih disiplin dan berkerja dengan lebih baik," tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Bu Daru tidak banyak mengenang masa kerjanya di Perpustakaan UGM. Beliau justru mengucapkan banyak terimakasih dan maaf kepada para pimpinan dan sesama rekan kerjanya. Dengan mengawali karier di UGM sebagai PNS golongan II/a dan mengakhiri masa kerja dalam golongan III/d dalam jabatan fungsional pustakawan penyelia. Tentu banyak hal yang sudah dilalui dan bisa diambil hikmahnya bersama. Beliau meminta doa restu kepada pimpinan dan pegawai Perpustakaan UGM, agar beliau bisa melalui masa purnakaryanya dengan baik dan tetap bisa menjaga silaturahmi.(Cahya)

Sistem Informasi Terintegrasi Adalah Jawabannya

“Jawabannya adalah Sistem Informasi Perpustakaan Terintegrasi.” Kepala Bidang Database dan Jaringan, Arif Surachman, M. B. A menegaskan pada rombongan Sekretaris dan Staf Perpustakaan Universitas Airlangga dalam studi banding tentang Sistem Informasi terintegrasi di Perpustakaan Universitas Gadjah Mada, 20 Desember 2017 lalu. Lebih lanjut, Bapak Arif menyatakan bahwa Sistem Informasi yang terintegrasi ini tidak hanya terbatas katalog, namun juga transaksi secara real time di seluruh perpustakaan pusat/fakultas/sekolah sehingga transparansi dan akuntabilitas pelayanan dapat ditingkatkan. Sistem ini juga memberikan keluasan kepada pemustaka untuk secara mandiri melayani perpanjangan masa pinjam dan melakukan pemesanan koleksi secara daring.

Menurut penuturan Ibu Suhernik, S. Sos., M. Si, Sekretaris Perpustakaan Unair, saat ini Sistem Informasi Perpustakaan baru dapat menyatukan katalog di Perpustakaan Kampus A, B, dan C, serta ruang baca fakultas di Lingkungan Universitas Airlangga. Pengelolaan transaksi peminjaman buku belum dilakukan secara terintegrasi, sehingga sirkulasi buku belum dapat dipantau secara real time. Untuk itulah, kunjungan kali ini terdiri atas pustakawan dan tim pengembangan teknologi informasi agar dapat menangkap spirit integrasi dan terinspirasi untuk menerapkannya di Universitas Airlangga.

“Pimpinan yang mendukung perpustakaan dan berorientasi pada teknologi informasi menjadi modal yang kuat untuk tercapainya integrasi,” kata Kepala Bidang Database dan Jaringan Perpustakaan UGM menambahkan. Itu yang terjadi di Perpustakaan UGM. Jika pimpinan di Universitas Airlangga sudah memberikan sinyal positif untuk peningkatan perpustakaan, ya ditangkap saja peluangnya. Koordinasi ke bawah, akan menjadi lebih mudah.

Komitmen pimpinan tersebut membuka peluang untuk menggerakkan kerja bersama lintas unit kerja seperti Perpustakaan UGM, Direktorat Pendidikan dan Pengajaran, Direktorat Sistem dan Sumber Daya Informasi, dan Perpustakaan Fakultas/Sekolah. Sekaligus membuka peluang untuk peningkatan peran perpustakaan digital di lingkungan UGM. Selain perpustakaan pusat, Perpustakaan Kedokteran, Perpustakaan Fakultas Ekonomika dan Bisnis, serta Perpustakaan Fisipol telah mengembangkan perpustakaan digital untuk meningkatkan layanan pada jaman milenial ini.

Titik awal dari capaian-capaian pengembangan perpustakaan tersebut adalah satu, yaitu berpikir dan bekerja dalam kerangka integrasi dan sinergi.(Cahya)

Tahun Emas Kepustakawanan Nasional bagi Purwani Istiana

Tahun 2017 ini adalah tahun emas Kepustakawanan bagi Purwani Istiana, Pustakawan Madya Perpustakaan Universitas Gadjah Mada. Setelah menyandang gelar Pustakawan Terbaik Nasional I Indonesia (oleh Perpustakaan Nasional RI) di bulan Agustus 2017, Mbak Nina, demikian biasa dipanggil, melengkapi kegembiraannya dengan memenangkan kompetisi Pustakawan Terbaik Nasional II di lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. “Buat saya, ini adalah capaian yang luar biasa. Semoga ke depan, teman-teman bersedia dan pasti mampu membawa bendera Kepustakawananan UGM di level nasional sebagai bentuk kontribusi pada institusi,” demikian disampaikan Mbak Nina di sela-sela audiensinya kepada Kepala Perpustakaan UGM untuk mengabarkan berita gembira tersebut.

Kepala Perpustakaan UGM, Nawang Purwanti, bersuka cita menyambut keberhasilan pustakawan UGM tersebut. “Ini bentuk pembuktian komitmen, panggilan, dan juga pemandatan. Tentunya bukan diraih secara instan, namun melalui perjuangan yang cukup panjang untuk mendapatkan pengakuan di tingkat nasional.” Hal ini jadi lebih istimewa jika dipandang dari konteks peran ganda perempuan, sebagai ibu dan juga pekerja profesional. Manajemen diri menjadi kunci utama, karena dua peran tersebut harus dijalani, untuk menjaga keseimbangan dorongan internal diri, konsistensi dalam kerja, sekaligus terjun sebagai warga masyarakat.

Nina sendiri menjalani keseluruhan proses tersebut. Selain membawakan makalah bertajuk “Dukungan Pustakawan dalam Membangun dan Meningkatkan Visibilitas Institusi”, pustakawan di Fakultas Geografi ini juga berkesempatan berbagi pengetahuan dengan guru-guru mata Pelajaran Geografi di Bantul Yogyakarta sebagai bentuk pengabdian masyarakatnya.(Cahya)

Bikin pathway prestasimu yuk gaes!

"Bernaung dalam kebesaran nama UGM, itu luar biasa. Tapi lebih bermanfaat jika turut membesarkan nama UGM dengan menyematkan prestasi, "ungkap oleh Aida Fathia, mahasiswa Fakultas Farmasi UGM yang meraih juara I presentasi ilmiah PKM-PE (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional – PIMNAS) XXX, Kemerinstek DIKTI 2017. Acara Talkshow Creative Vibe "Membumikan kreativitas di kalangan Mahasiswa UGM", 8 Nopember 2017 di Perpustakaan UGM ini, juga menghadirkan Bapak Ahmad Agus Setiawan, Ph.D. (Kasubdit Kreativitas Mahasiswa, Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa) UGM) dan dimoderatori oleh Nur Cahyati Wahyuni (Humas Perpustakaan UGM).

Aida berkisah, bahwa kemenangannya bukan instan, jejak langkah demi langkah ditautkan dalam sebuah pathway, jalur menuju kesuksesannya. Tahun pertama, ikut di dalam tim dengan mengambil peran sebagai juru bicara tim (presenter) karena dia suka presentasi. Tahun berikutnya, mulailah menjadi bagian dari tim sebagai peneliti. Kuncinya satu, cara pandang terhadap kompetisi dan hadiah kompetisi itu sendiri harus tepat. Hadiah kompetisi, disimpan, sebagai modal untuk penelitian selanjutnya. Selanjutnya, berkolaborasi dengan teman lain dan dosen akan membantu dalam menguatkan sumber daya tim, baik itu ide, pikiran, tenaga, koneksi, dan keuangan.

Hal tersebut juga digarisbawahi oleh Bapak Agus, yang pernah meraih Habibie Award Tahun 2014. Menjadi mahasiswa bukanlah waktu untuk mencari uang, namun lebih pada peningkatan kapasitas diri (Self Capacity Building). Jadi, tidak ada yang namanya untung dan rugi, karena semua dimaknai sebagai investasi. Dari keterbatasan sumber daya dan kesempatan, diupayakan dalam wujud kreativitas mahasiswa. Bergabung dalam komunitas ilmiah, berorganisasi adalah salah satu pilihan yang tepat untuk mengumpulkan kekuatan mahasiswa meraih prestasi.

Ditmawa UGM sendiri telah membina lebih dari 18 komunitas lomba, selama 5 tahun terakhir ini. Mulai dari Gadjah Mada Robotic Team (GMRT), Gadjah Mada Aerospace Team (GMAT), Gamaforce (Lomba Robot Terbang). Roboboat UGM (Kapal Tanpa Awak), Komatik (Komunitas Mahasiswa TIK), PKM Center UGM (Program Kreativitas Mahasiswa), Komunitas On-MIPA (Olimpiade Nasional MIPA), Arjuna (Komunitas Mobil Listrik UGM), dan sebagainya. Dengan konsep capacity building, mahasiswa berproses bersama untuk menciptakan inovasi yang dapat dikompetisikan dalam berbagai macam lomba. Semakin banyak mahasiswa yang bergabung dan menggaungkan kreativitasnya di UGM, maka Creativity Vibe bakal mengguncang dunia kompetisi nasional, maupun internasional.(Cahya)

Nikmati Berselancar di Pangkalan Data yang Dilanggan oleh Ristek Dikti dan UGM

"Beruntunglah menjadi mahasiswa UGM, karena bias menikmati pangkalan data yang dilanggan oleh RISTEK DIKTI dan UGM sekaligus," demikian disampaikan oleh Bapak MIYOTO dari Sagung Seto, pemegang lisensi distribusi EBSCOHost di Indonesia. RISTEK DIKTI melanggan pangkalan data dari Ebsco Host berupa "Engineering Source, Agricultural Plus, dan Computers & Applied Sciences Complete" untuk civitas academica di seluruh Indonesia. Sementara itu, UGM melanggan pangkalan data Academic Search Complete dan Business Source Complete untuk civitas academica UGM.

UGM Cakupan Subyek Keterangan Login
ACADEMIC SEARCH COMPLETE Animal Science, Anthropology, Astronomy, Biology, Chemistry, Geology, Geograpghy, Engineering, Law, Mathematics, Pharmaceutical Sciences, Physics, dll 10.021 Jurnal Fulltext, 5.254 Judul terindex Scopus Laman Web lib.ugm.ac.id Difasilitasi dengan "Discovery Search"
BUSINESS SOURCE COMPLETE Case Studies, Industry Profiles, SWOT Analysis, Books/Monographs, Product Reviews, News Articles, Country Reports, dll 2.230 Jurnal Full Text, 860 Judul Terindex Scopus
RISTEK DIKTI
ENGINEERING SOURCE Aerospace, environmental, Biomedical, Mechanical, Civil, Software, Eletrical, dll 1.600 Jurnal Fulltext, 1.296 Judul Terindex Scopus Informasi URL, Username ID, dan Password, dapat menemui pustakawan Perpustakaan UGM
AGRICULTURE PLUS Agribusiness, Soil Science, Crop Science, Sustainable Development, Food Engineering, dll 300 Jurnal Fulltext, 184 Judul Terindex Scopus
COMPUTER & APPLIED SCIENCES COMPLETE Computing, Technology and Engineering, dll 660 Jurnal Fulltext, 602 Judul Terindex Scopus

EbscoHost adalah agregator, bukan penerbit, Pak Miyoto mengingatkan. Artinya, kalau mahasiswa S2/S3 perlu menerbitkan tulisannya, maka hubungilah penerbitnya. Ikuti saja semua petunjuk yang ada dalam panduan "Submit Paper" di masing-masing penerbit, termasuk di dalamnya gaya selingkung yang dipergunakan, niscaya paper tersebut akan lolos di review tingkat pertama. Memang masalah bahasa menjadi kendala, namun hal tersebut dapat dilakukan tindakan preventif dengan membentuk Kelompok Kerja di masing-masing Prodi/Fakultas/Universitas yang akan membantu penulis menyusun tulisan ilmiah yang sesuai dengan standar penerbit.

Workshop EBSCOhost dipandu oleh Bapak Arif Surachman, Kepala Bidang Database dan Jaringan, yang selama ini melakukan need assessment dan menyusun daftar pangkalan data yang akan dilanggan oleh Perpustakaan UGM. Dengan adanya kegiatan ini, perpustakaan dan penyedia pangkalan data mendapatkan masukan langsung dari para pengguna sebagai upaya peningkatan layanan.(Cahya)

Akses Jurnal Bidang Pendidikan dilanggan KEMENDIKBUD

Pemustaka yang berbahagia

Kami informasikan bahwa KEMENDIKBUD RI melanggan e-journal untuk tahun 2017/2018 di bidang pendidikan dan kebudayaan. E-journal yang dilanggan berasal dari penerbit Sage Publishing dan Wiley Online yakni:

  1. Educational Management Administration & Leadership http://journals.sagepub.com/home/emad
  2. Journal of Teacher Education (SAGE) http://journals.sagepub.com/home/jtea
  3. Journal of Management Education (SAGE) http://journals.sagepub.com/home/jmed
  4. Science Education (Wiley) http://onlinelibrary.wiley.com/jour…/10.1002/(ISSN)1098-237X
  5. Journal of Research in Science Teaching (Wiley) http://onlinelibrary.wiley.com/jour…/10.1002/(ISSN)1098-2736

Akses terhadap fulltext jurnal tersebut dapat dilakukan melalui Bagian Sirkulasi Perpustakaan Kemdikbud, Gedung A Lantai 1 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jl. Jend. Sudirman Senayan Jakarta atau dari luar Perpustakaan Kemendikbud dengan terlebih dahulu melakukan pendaftaran melalui perpustakaan@kemdikbud.go.id dengan mengisi subyek e-mail "Permohonan Username dan Password Akses E-Journal", serta mengisi biodata sebagai berikut:

Nama lengkap:
Pekerjaan:
Nama institusi/lembaga/universitas:

Semoga sivitas akademika Universitas Gadjah Mada dapat memanfaatkan kesempatan untuk mengakses jurnal-jurnal yang dilanggan oleh Kemendikbud RI.

Salam hangat

Kabid Database dan Jaringan

Perpustakaan Universitas Gadjah Mada