Perpustakaan dan Arsip Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menyelenggarakan Kelas Literasi Strategi Pencarian Efektif pada Database Multi Subjek, melanjutkan rangkaian kegiatan serupa yang telah sukses digelar sebelumnya. Dua sesi terbaru menghadirkan pelatihan pemanfaatan database Springer Nature pada Selasa, 24 Juni 2025, dan Sage Journals pada Kamis, 26 Juni 2025, bertempat di Laboratorium Komputer Gedung L1 Lantai 5.
Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa, dosen, serta pustakawan dari berbagai fakultas, dengan tujuan membekali peserta kemampuan strategis dalam mengakses sumber-sumber informasi ilmiah global yang kredibel dan relevan.
Springer Nature, yang dikenal sebagai penyedia lebih dari 3.000 jurnal ilmiah lintas disiplin, diperkenalkan secara mendalam oleh Barid Budi Wicaksono, S.TP., M.A. Ia memandu peserta menelusuri teknik pencarian berbasis kata kunci, pemanfaatan filter topik dan tahun, hingga cara mengelola referensi untuk mendukung penulisan ilmiah.
Sesi berikutnya bersama Maryono, SIP., menyoroti keunggulan Sage Journals, terutama dalam bidang ilmu sosial, pendidikan, psikologi, dan kebijakan publik. Maryono menekankan pentingnya literasi digital kritis untuk memilah informasi yang kredibel di tengah meningkatnya volume publikasi daring. "Strategi pencarian yang efektif bukan hanya soal teknis, tapi juga soal pemahaman konteks dan kebutuhan pengguna," tegasnya.
Rangkaian kelas literasi ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Perpustakaan dan Arsip UGM dalam menciptakan ekosistem riset yang adaptif dan inklusif. Sebelumnya, pelatihan serupa telah dilakukan dengan fokus pada database ScienceDirect dan Scopus, serta akan dilanjutkan dengan database lain pada bulan Juli.
Program ini mendukung pencapaian Sustainable Development Goals yakni SDG 4: Pendidikan Berkualitas dengan memberikan akses terbuka dan terarah terhadap ilmu pengetahuan global. Dengan semakin kompleksnya lanskap informasi ilmiah di era digital, kemampuan untuk mencari, mengevaluasi, dan menggunakan sumber informasi yang tepat menjadi keterampilan yang wajib dimiliki.
Bagaimana Pancasila hidup di kampus rakyat dan menjawab tantangan zaman? Pertanyaan ini menjadi benang merah dalam talkshow kearsipan bertema "Pancasila dan Kampus Rakyat: UGM dalam Lintasan Sejarah dan Masa Depan", yang diselenggarakan oleh Perpustakaan dan Arsip UGM berkolaborasi dengan Museum UGM, pada Kamis (26/6). Kegiatan ini berlangsung di Ruang Seminar Gd. L1 Lantai 2 dan menjadi bagian dari rangkaian Gadjah Mada Library and Archives Fair (GMLAF) 2025.
Kegiatan dibuka dengan sambutan dari Dr. Tjahjono Prasodjo, M.A., selaku Ketua Pengelola Museum UGM, yang menekankan pentingnya arsip sebagai penanda identitas institusi dan jembatan nilai antara masa lalu dan masa depan. Ia menyebut bahwa inisiatif semacam ini menjadi medium efektif untuk menafsirkan ulang nilai-nilai dasar kebangsaan dalam konteks kekinian dan kampus sebagai ruang hidup ideologi Pancasila.
Talkshow menghadirkan dua narasumber utama yakni, Dr. Heri Santoso, S.S., M.Hum., dosen Filsafat Pancasila dari Program Doktor Filsafat UGM, dan Baha’uddin, S.S., M.Hum., dosen Sejarah Fakultas Ilmu Budaya UGM. Diskusi dipandu oleh Dr. Herman Setyawan, M.Sc.
Dalam paparannya, Dr. Heri Santoso menekankan bahwa Pancasila tidak bisa berhenti sebagai dokumen normatif atau jargon institusional. "Pancasila harus menjadi cara berpikir, cara bersikap, dan cara bertindak dalam kehidupan akademik dan sosial. Ia adalah energi etik yang menjiwai aktivitas kampus," tegasnya.
Sementara itu, Baha’uddin menyoroti dimensi historis UGM yang sejak awal berdiri telah menjelma sebagai kampus perjuangan dan perlawanan budaya. "UGM didirikan di tengah krisis bangsa, dan sejak itu ia memposisikan diri sebagai kampus rakyat. Identitas ini harus terus dipelihara dengan merawat nilai-nilai Pancasila secara kritis dan historis," ujarnya.
Para pembicara menyoroti peran UGM sebagai universitas nasional sejak 1949 yang menghidupkan Pancasila dalam praktik, mulai dari pengabdian di daerah terpencil hingga simbolisme identitas kampus. Mereka juga mem-
bahas integrasi nilai Pancasila dalam kurikulum, etika akademik, serta relevansinya di kancah global sebagai panduan moral dan visi kebangsaan.
Kegiatan ini dihadiri sejumlah tamu dari beragam latar belakang, antara lain perwakilan dari Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY, perwakilan dari Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Yogyakarta, perwakilan Perpustakaan Universitas Sanata Dharma, Ketua Program Studi Pengelolaan Arsip dan Rekaman Informasi Sekolah Vokasi UGM, serta arsiparis, pustakawan, pengelola museum, dan mahasiswa UGM.
Talkshow ini mencerminkan komitmen UGM terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) melalui pembinaan nilai kebangsaan dalam pendidikan tinggi, SDG 16 (Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh) melalui penguatan institusi berbasis nilai, serta SDG 11 (Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan) melalui pelestarian memori kolektif dan warisan budaya kampus.
Talkshow ini menjadi ruang reflektif bagi sivitas akademika untuk meneguhkan kembali komitmen UGM dalam merawat nilai kebangsaan, menjaga integritas kelembagaan, dan menghidupkan Pancasila sebagai fondasi intelektual, etis, dan sosial kampus.
Tim akreditasi internasional dari ASIIN (Akkreditierungsagentur für Studiengänge der Ingenieurwissenschaften, der Informatik, der Naturwissenschaften und der Mathematik) melakukan kunjungan resmi ke Perpustakaan dan Arsip Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Senin (23/6), sebagai bagian dari rangkaian penilaian akreditasi program studi di Fakultas Pertanian UGM.
Dalam kunjungan tersebut, tim ASIIN yang didampingi oleh perwakilan Fakultas Pertanian disambut secara resmi oleh Arif Surachman, SIP., MBA., Kepala Perpustakaan dan Arsip UGM, bersama Safirotu Khoir, Ph.D., selaku Koordinator Humas dan Urusan Internasional. Mereka diajak untuk meninjau fasilitas-fasilitas di Perpustakaan dan Arsip UGM yang menjadi bagian penting dari ekosistem pembelajaran di UGM.
Tim akreditasi mengunjungi sejumlah ruang unggulan seperti Ruang WOW (Window of the World), Ruang TGCL (The Gade Creative Lounge) yang mendukung studi hukum dan tata kelola global, serta Ruang Podcast yang menjadi fasilitas literasi digital kreatif bagi mahasiswa. Ketiga ruang tersebut menunjukkan bagaimana UGM mengembangkan perpustakaan sebagai ruang pembelajaran aktif dan partisipatif, tidak terbatas pada fungsi tradisionalnya.
Kunjungan ini mencerminkan peran strategis perpustakaan dalam mendukung indikator mutu pendidikan tinggi,
sejalan dengan komitmen Perpustakaan dan Arsip UGM terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4: Pendidikan Berkualitas, melalui penyediaan akses belajar yang inklusif dan berbasis teknologi. Peningkatan infrastruktur layanan seperti ruang diskusi, studio kreatif, dan platform digital juga menjadi wujud nyata dukungan terhadap SDG 9: Inovasi dan Infrastruktur. Selain itu, kolaborasi antara Perpustakaan, Fakultas Pertanian, dan mitra internasional dalam proses ini mencerminkan semangat SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Sebagai bagian dari universitas berbasis riset dan berdampak global, UGM terus mendorong transformasi layanan perpustakaan agar tidak hanya responsif terhadap kebutuhan akademik, tetapi juga proaktif dalam membentuk ekosistem pembelajaran abad ke-21.
Yogyakarta, 24 Juni 2025 — Bayangkan sebuah perpustakaan yang bisa Anda bawa ke mana pun, kapan pun, lengkap dengan koleksi e-book, fitur sosial, dan sistem peminjaman daring. Perpustakaan dan Arsip Universitas Gadjah Mada (UGM) mewujudkan imajinasi itu melalui peluncuran SIDILA (Sistem Informasi UGM’s Digital Library), sebuah aplikasi perpustakaan digital yang dirancang untuk menjawab tantangan dan kebutuhan belajar generasi masa kini.
Diluncurkan pada Juni 2025, SIDILA hadir sebagai layanan baru dari Perpustakaan dan Arsip UGM. Aplikasi ini memungkinkan mahasiswa, dosen, dan peneliti UGM mengakses ribuan e-book dengan antarmuka yang modern dan ramah pengguna. Tak sekadar ruang baca virtual, SIDILA juga menawarkan fitur unik seperti rak buku digital pribadi, e-reader interaktif, serta feed sosial yang memperlihatkan aktivitas membaca pengguna lain, menjadikan literasi sebagai pengalaman yang kolektif dan partisipatif.
Hadirnya SIDILA tidak bisa dilepaskan dari konteks global yang menuntut transformasi pendidikan tinggi ke arah digitalisasi yang inklusif. Langkah UGM ini sela-
ras dengan komitmen terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4: Pendidikan Berkualitas, yang menekankan pentingnya akses informasi yang merata dan berbasis teknologi. Selain itu, kolaborasi dengan pengembang aplikasi juga menguatkan implementasi SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, sebagai upaya bersama menghadirkan inovasi yang relevan dan berdampak.
Dengan ukuran file ringan dan kompatibel untuk sistem Android, SIDILA dapat diunduh melalui Google Playstore. Pengguna cukup mendaftar dan bergabung menjadi anggota ePustaka untuk mulai menjelajahi koleksi dan meminjam buku secara digital. Tak hanya itu, fitur luring (offline) juga memungkinkan pengguna membaca kapan pun, bahkan tanpa koneksi internet.
Peluncuran SIDILA bukan sekadar adopsi teknologi. Ia adalah pernyataan arah masa depan perpustakaan: lebih terbuka, lebih cerdas, dan lebih terhubung. Di tengah arus informasi yang kian tak terbendung, pertanyaan yang muncul bukan lagi mengapa kita butuh perpustakaan digital, melainkan sejauh mana
kita siap menjadikannya sebagai ruang hidup baru bagi pengetahuan.
Perpustakaan dan Arsip Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menyelenggarakan Kelas Literasi untuk sivitas akademika edisi Juni 2025 dengan tema Strategi Pencarian Efektif pada Database Multi Subjek di Lab Komputer Gedung L1 Lantai 5 pada Selasa (3/6), kelas ini menjadi ruang belajar bagi mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, dan peneliti UGM untuk meningkatkan keterampilan mengakses, mengelola referensi ilmiah internasional secara lebih efisien dan terarah.
Kelas literasi kali ini difokuskan pada ScienceDirect, salah satu database ilmiah terbesar yang menyimpan jutaan artikel multidisipliner dari penerbit Elsevier. Peserta dibimbing langsung oleh Wahyu Supriyanto, S.E., M.Si., Kepala Bidang Perpustakaan, yang telah berpengalaman dalam pelatihan akses sumber ilmiah. Dengan pendekatan praktis dan interaktif, ia memandu peserta memahami struktur database, menyusun kata kunci yang efektif, hingga menerapkan strategi pencarian lanjutan menggunakan operator logika dan filter publikasi.
Kegiatan ini bukan hanya soal teknis pencarian, tetapi juga bagian dari kontribusi Perpustakaan dan Arsip UGM dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 4 tentang Pendidikan Berkualitas. Dengan memperkuat kemampuan literasi informasi, Perpustakaan dan Arsip UGM mendorong terciptanya akses yang lebih adil terhadap pengetahuan dan sumber belajar yang kredibel bagi seluruh civitas academica.
Literasi digital dan kemampuan riset menjadi pilar penting dalam membentuk generasi pembelajar sepanjang hayat, yang mampu bersaing secara global dan tetap berakar pada etika akademik. Pelatihan ini menjadi bukti nyata bahwa Perpustakaan dan Arsip UGM tidak hanya membangun akses terhadap sumber daya ilmiah, tetapi juga mendampingi penggunanya agar mampu memanfaatkan secara optimal dan bertanggung jawab.
Dengan dibukanya kelas ini untuk seluruh elemen kampus, Perpustakaan dan Arsip UGM memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal dalam transformasi digital dan penguatan budaya akademik yang berbasis data. Antusiasme peserta menunjukkan bahwa kebutuhan akan literasi digital, khususnya dalam pencarian sumber ilmiah bereputasi, semakin tinggi dan relevan.
Sesi-sesi berikutnya akan mengupas tuntas platform lainnya, menjadikan Kelas Literasi ini sebagai salah satu rangkaian pelatihan paling strategis bagi civitas academica yang ingin unggul dalam riset dan publikasi.
Perpustakaan dan Arsip UGM siap menjadi sahabat belajar, tempat riset, dan ruang eksplorasi ilmu kalian selama di UGM.
Dari koleksi digital hingga ruang nyaman untuk diskusi, dari arsip sejarah hingga layanan e-resources -- kami hadir untuk mendukung langkah akademik Sobat Perpus
Yuk, ikuti terus info, tips, dan konten seru dari kami di:
Instagram: @perpustakaan_ugm & @arsip_ugm
TikTok: @perpustakaan_ugm & @arsip_ugm
Threads: @perpustakaan_ugm
X (Twitter): @UGMLibrary
Facebook: Perpustakaan UGM
YouTube: UGM Library and Archives
Inovasi kembali lahir dari Perpustakaan dan Arsip Universitas Gadjah Mada (UGM). Dalam upaya mendorong budaya literasi sekaligus memperkuat prinsip keberlanjutan, Perpustakaan dan Arsip UGM kini menyediakan buku-buku gratis yang dapat dimiliki langsung oleh pemustaka. Program yang hadir sejak Bulan Maret 2025 ini merupakan bentuk nyata kontribusi Perpustakaan dan Arsip UGM dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin 4: Pendidikan Berkualitas.
Bertajuk sederhana namun berdampak, program "Buku Gratis untuk Pemustaka" ini menempati sebuah sudut khusus di lobi lantai 1 Gedung Perpustakaan dan Arsip UGM. Pemustaka yang mengunjungi perpustakaan dapat langsung mengambil buku yang diminatinya secara cuma-cuma. Pemustaka hanya diminta untuk mengisi data diri melalui barcode yang telah disediakan di lokasi.
Menariknya, buku-buku yang tersedia di stand tersebut merupakan hasil donasi dari pemustaka lain. Dari pemustaka, kembali untuk pemustaka, sebuah rantai literasi yang saling menguatkan, sekaligus menggambarkan semangat gotong royong dalam membangun masyarakat berpengetahuan.
Program ini diinisiasi oleh Roh Wahyu Widayati, S.I.Pust., Pustakawan UGM, yang melihat potensi besar dari buku bekas namun masih layak guna. "Kami ingin menciptakan ruang literasi yang lebih
terbuka dan partisipatif. Buku tidak seharusnya berhenti di rak, ia harus terus bergerak dan menginspirasi," ungkap Roh Wahyu.
Program ini sejalan dengan komitmen Perpustakaan dan Arsip UGM dalam membangun akses pendidikan yang inklusif dan merata, sebagaimana dicanangkan dalam SDGs. Selain itu, konsep daur ulang pengetahuan melalui donasi dan redistribusi buku juga merupakan praktik konsumsi berkelanjutan yang patut diapresiasi.
Ke depan, Perpustakaan dan Arsip UGM membuka peluang bagi lebih banyak pihak untuk berpartisipasi dalam gerakan ini. Donatur buku tidak hanya berasal dari civitas academica, tetapi juga masyarakat umum yang ingin berkontribusi pada penguatan literasi nasional.
Dengan semangat sederhana namun bermakna, program ini membuktikan bahwa langkah kecil pun dapat berkontribusi besar bagi perubahan. Satu buku mungkin tidak mengubah dunia, tetapi dapat menyalakan dunia bagi satu orang.
Mari kita jadikan semangat kebangkitan nasional sebagai penggerak dalam membangun negeri melalui ilmu pengetahuan, arsip, dan literasi. Bersama, kita jaga dan lestarikan memori kolektif bangsa untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.
Di tengah kemudahan akses informasi yang semakin luas, peran pustakawan juga ikut berkembang. Tidak hanya mengelola koleksi, pustakawan kini dituntut untuk memahami dan menyampaikan informasi digital secara tepat kepada pemustaka. Untuk mendukung peran tersebut, Perpustakaan dan Arsip UGM mengadakan Training of Trainer (ToT) bagi pustakawan ahli muda pada Kamis (15/5), bertempat di Laboratorium Komputer Gedung L7 lantai 1.
Kegiatan dibuka oleh Kepala Perpustakaan dan Arsip UGM, Arif Surachman, SIP., MBA., yang menekankan pentingnya peran aktif pustakawan dalam menjembatani akses informasi berkualitas kepada civitas academica. "Dengan penguasaan terhadap database langganan dan kemampuan komunikasi yang baik, pustakawan diharapkan mampu menghadirkan layanan informasi yang lebih berdampak," ujarnya.
Materi pertama disampaikan oleh Janu Saptari, S.IP., yang mengulas secara komprehensif berbagai sumber informasi elektronik yang dilanggan oleh Perpustakaan dan Arsip UGM, serta sumber terbuka yang dapat dimanfaatkan oleh civitas academica. Janu juga memperkenalkan berbagai tools berbasis kecerdasan buatan (AI) yang kini mulai diandalkan dalam proses penelusuran dan
pengelolaan informasi ilmiah. Pemanfaatan teknologi ini menjadi bukti nyata kontribusi Perpustakaan dan Arsip UGM dalam mendorong inovasi, sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin 9 yang menekankan pentingnya penguatan infrastruktur dan inovasi dalam masyarakat.
Sesi berikutnya dipandu oleh Aprilia Mardiastuti, S.IP., M.A., yang mengajak peserta menyelami teknik penelusuran informasi secara mendalam. Mulai dari kata kunci, filter, hingga fitur lanjutan, Aprilia menekankan pentingnya strategi cerdas dalam menavigasi lautan informasi. Peserta tidak hanya belajar teori tetapi juga membangun rasa percaya diri untuk tampil sebagai narasumber yang siap memandu pengguna memahami lanskap informasi akademik.
Kegiatan berlangsung interaktif dan penuh antusiasme. Para peserta aktif berdiskusi
dan mencoba langsung teknik-teknik yang diajarkan, sebagai bekal penting saat mereka tampil sebagai narasumber dalam kegiatan sosialisasi database. Menjadi narasumber bukan sekadar berbicara di depan audiens, tetapi menjadi agen literasi informasi di tengah kampus, mendukung tercapainya SDGs poin 4 tentang pendidikan berkualitas.
Dengan meningkatkan kapasitas pustakawan dalam mendampingi pemustaka mencari, menilai, dan menggunakan informasi secara bijak, perpustakaan turut membangun fondasi pendidikan tinggi yang inklusif, adaptif, dan berbasis data.
Komitmen Perpustakaan dan Arsip UGM dalam mewujudkan pendidikan berkualitas (SDG 4) dan membangun kemitraan global yang kokoh (SDG 17) kembali diwujudkan melalui pelaksanaan Workshop How to Publish Journal Article with Sage yang digelar pada Kamis (8/5). Workshop ini diselenggarakan secara hybrid, yaitu luring bertempat di Laboratorium Komputer Gedung L1 Lantai 5 Perpustakaan dan Arsip UGM, serta daring melalui zoom meeting. Kegiatan ini menjadi ruang belajar strategis bagi civitas academica untuk mendalami strategi publikasi ilmiah di jurnal internasional bereputasi.
Acara ini dipandu dengan hangat oleh Aprilia Mardiastuti, S.IP., MA, Pustakawan Ahli Muda UGM, yang menjaga alur kegiatan tetap dinamis sejak awal hingga akhir. Sementara itu, diskusi dipandu oleh moderator Mutiara Choiriyah, Library Sales Executive Sage Publishing untuk wilayah Vietnam, Indonesia, dan Filipina. Dengan penguasaan materi dan pengalaman di bidang penerbitan akademik, Mutiara mampu menggali beragam pertanyaan dari peserta dan mengarahkan dialog yang mendalam antara audiens dan narasumber.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Arif Surachman, MBA., Kepala Perpustakaan dan Arsip UGM, yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa literasi akademik dan kemampuan menulis artikel ilmiah merupakan bagian penting dari kualitas pendidikan tinggi.
"Perpustakaan dan Arsip UGM berupaya hadir selain sebagai penyedia sumber informasi, tetapi juga sebagai mitra
strategis dalam pengembangan kapasitas akademik civitas UGM. Melalui kegiatan ini, kami ingin memberikan akses pada sumber daya yang berkualitas" jelas Arif.
Senada dengan hal tersebut, Eva Silvia, Account Manager dari iGroup Asia Pacific, selaku perwakilan resmi Sage di Indonesia, mengapresiasi sinergi antara UGM dan Sage dalam membuka akses pengetahuan global.
"Kami sangat senang dapat mendukung UGM dalam membekali akademisinya untuk sukses menembus jurnal-jurnal internasional. Kegiatan ini diharapkan bisa memantik semangat baru dan memperkuat kompetensi publikasi," ujarnya.
Workshop ini menghadirkan narasumber utama Dr. Lim Khee Hiang, Senior Manager: Partner Success & Customer Relations - APAC dari penerbit ilmiah global Sage. Di hadapan peserta yang terdiri dari dosen, mahasiswa, dan peneliti lintas disiplin, Dr. Lim mengajak audiens menyelami dunia publikasi ilmiah internasional, mulai dari cara menemukan jurnal yang tepat hingga memanfaatkan teknologi seperti ChatGPT untuk mendukung proses riset dan penulisan yang lebih efektif.
Selama sesi berlangsung, peserta tampak antusias berdiskusi mengenai tantangan publikasi dan etika penulisan ilmiah. Dr. Lim merespons setiap pertanyaan dengan penjelasan yang konkret dan aplikatif. Paparannya memperkaya wawasan peserta mengenai tren penerbitan ilmiah masa kini, termasuk pemanfaatan teknologi dalam proses penulisan akademik.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Perpustakaan dan Arsip UGM dalam mendukung budaya publikasi ilmiah serta meningkatkan visibilitas riset UGM di kancah internasional. Workshop ini mampu memotivasi dan membekali para peneliti, dosen, dan mahasiswa untuk lebih siap dalam menembus jurnal ilmiah terindeks dan bereputasi tinggi. Perpustakaan dan Arsip UGM berkomitmen untuk terus menyelenggarakan kegiatan sejenis di masa mendatang sebagai bagian dari transformasi layanan berbasis pengembangan kapasitas dan jejaring global.