Pustakawan harus berkompetensi dan inovatif

Forum Pustakawan Universitas Gadjah Mada pada Senin, 29 Agustus 2022 telah menggelar webinar nasional “Kompetensi Unggul sebagai Penguatan Sumber Daya Manusia dalam Ekosistem Digital” secara daring diikuti sekitar 600 peserta dari berbagai profesi baik guru, dosen, peneliti, pustakawan serta mahasiswa dari seluruh Indonesia. Tema ini diambil sebagai respon atas perlunya penguatan kebutuhan pustakawan dan pengelola perpustakaan dalam kompetensi digital sehingga memiliki kompetensi yang unggul. Menurut Maryatun, M.A. sebagai Ketua Forum Pustakawan UGM, tujuan webinar ini adalah dapat memahami kompetensi digital saat ini sebagai kompetensi dasar. Tidak kalah penting adalah menangkap peluang agar bisa menangkap peluang dan berinovasi.

Dalam sambutan sekaligus membuka acara Kepala Perpustakaan UGM, Nawang Purwanti, M.Lib. mengatakan bahwa saat ini masih banyak PR terkait dengan kompetensi SDM unggul ini antara lain analisis jabatan Pustakawan Utama. Juga tenaga perpustakaan yang harus rekrut sendiri (tenaga tetap) yang juga harus tetap diupayakan untuk sertifikasi dan kompetensi. Juga, butir-butir Pustakawan Utama mohon bisa diperluas pekerjaannya. Narasumber pertama Drs. Dedi Junaedi, M.Si. (Pustakawan Ahli Utama, Perpustakaan Nasional RI) memberikan materi tentang Kompetensi SDM Unggul dalam Ekosistem Digital. Dikatakan bahwa saat ini tugas Perpustakaan Nasional adalah membina secara teknis ke semua jenis perpustakaan di seluruh Indonesia. Adapun untuk SDM nya, harapannya di perpustakaan PT sudah unggul.

koordinasi

Webinar Nasional “Kompetensi Unggul sebagai Penguatan Sumber Daya Manusia dalam Ekosistem Digital” yang diselenggarakan Forum Pustakawan UGM

Sampai hari ini terdapat 4.611 Pustakawan di Indonesia (ber-SK PNS). Keberadaan Pustakawan Utama hanya ada 43 orang, (17 orang berada di Perpustakaan Nasional), hal ini sangat kurang. Di Perguruan Tinggi ada regulasi untuk Pustama (perlu diperjuangkan kembali untuk dibuka), analisis jabatan harus ada. Karakter SDM Unggul Indonesia Maju yang diperlukan saat ini adalah: SDM unggul yang berhati Indonesia, berideologi Pancasila; SDM unggul yang toleran, yang berakhlak mulia; dan SDM Unggul yang terus bekerja keras, berdedikasi. Saat ini banyak yang menyalahgunakan keunggulannya (tidak sesuai dengan karakter di atas tersebut).

Narasumber kedua ibu Mariyah, S.Sos., M.Hum., Kepala UPT Perpustakaan Universitas Indonesia memberikan materi Inovasi Perpustakaan: Peluang dan Tantangan. Menurut Mariyah, pustakawan perguruan tinggi bekerja di lingkungan akademik yang penuh dengan tantangan dan interaksi erat dengan kelompok intelektual. Lingkungan akademik menuntut intelektual yang tinggi, kemampuan beradaptasi yang cepat, kreativitas tinggi, inovasi dan leadership. Tantangan pustakawan: bekerja di lingkungan akademik dalam ekosistem digital (Sistem Akademik, E-learning, Sumber Daya Pembelajaran, Repositori dan perpustakaan digital (e-library)

Mariyah juga memberikan contoh inovasi yang bisa dilakukan pustakawan antara lain: Layanan online berbasis TI, Penggunaan media sosial dan pustakawan sebagai content creator dan storyteller, Digital marketing (infografis, promosi perpustakaan, tanya perpustakaan), Orientasi belajar mahasiswa baru berbasis teknologi (video pembelajaran, materi digital, ujian mandiri, e-sertifikat), Membuat sistem aplikasi (membuat flipbook terkait website tugas akhir mahasiswa, sistem aplikasi pustakawan untuk menghitung angka kredit pustakawan, repositori).

Banyak sekali pertanyaan yang masuk dari peserta karena tema yang sangat menarik. Tanya jawab dipandu oleh moderator Arif Surachman, MBA berupa menjawab pertanyaan langsung dari peserta dan merespon pertanyaan dari kolom chat zoom. Pada akhir acara dibagikan doorprize dari FP UGM dan sponsor Elsevier dan Taylor & Francis. (Lilik Uswah)