Arsip:

Sustainable Development Goals

Membangun Karakter Lewat Buku: Aksi Donasi Buku dan Refleksi Literasi di SMP Muhammadiyah Kretek Bantul

Perpustakaan dan Arsip UGM kembali menggelar kegiatan literasi bertajuk "Berbagi Ilmu, Menebar Manfaat: Aksi Donasi Buku dan Literasi untuk Negeri" pada Rabu (23/7) di SMP Muhammadiyah Kretek, Bantul, Yogyakarta. Kegiatan ini menyasar siswa sekolah menengah sebagai bagian dari upaya menanamkan nilai-nilai moral, sosial, dan spiritual melalui medium buku dan diskusi reflektif. Mungkin belum bisa menyelesaikan banyak perkara dalam generasi muda, tapi setidaknya menjadi angin sejuk di tengah tantangan krisis karakter yang dihadapi.

Mengangkat tema "Membaca untuk Menjadi Manusia yang Lebih Baik", acara diawali dengan penyerahan donasi buku secara simbolis oleh Yulistiarini Kumaraningrum, S.P., M.M., selaku Kepala Bidang Data dan Sistem Informasi Perpustakaan dan Arsip UGM, kepada Kepala SMP Muhammadiyah Kretek, Tri Inayah, S.Pd. Donasi ini merupakan wujud komitmen Perpustakaan dan Arsip UGM dalam mendukung penguatan literasi dan sebagai bagian dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

donasi buku 1

Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan diskusi dan sesi refleksi yang dipandu oleh Sarwono, SIP., MA., yang merupakan pustakawan madya UGM. Dalam paparannya, Sarwono menekankan bahwa literasi bukan sekadar membaca teks, melainkan kemampuan menyerap makna yang lebih dalam. "Literasi adalah proses menyerap makna melalui membaca, menganalisis, dan memahami. Dari sanalah kita bisa belajar membentuk karakter, melalui pertanyaan, refleksi, dan rasa ingin tahu," jelasnya.

donasi buku 2
donasi buku 3

Sesi diskusi berlangsung interaktif, mengajak siswa menggali makna literasi melalui refleksi dan kuis menarik. Para siswa juga terlibat aktif dalam dialog seputar literasi. Suasana penuh semangat dan kehangatan menjadikan ruang kelas sebagai arena pembelajaran nilai yang hidup dan menyenangkan.

Salah satu peserta, Firli, siswi kelas 7, menyampaikan kesan mendalam usai mengikuti rangkaian kegiatan. Ia merasa senang bisa ikut belajar bersama dan

menyampaikan apresiasinya kepada tim penyelenggara. "Terima kasih sudah datang ke sekolah kami dan mengadakan kegiatan yang seru. Aku jadi lebih paham arti literasi, dan senang bisa ikut kuis dan berdiskusi bareng teman-teman," ungkapnya dengan antusias.

Inisiatif ini menjadi bagian dari kontribusi Perpustakaan dan Arsip UGM dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4: Pendidikan Berkualitas, melalui peningkatan literasi dan pendidikan karakter yang berkelanjutan; SDG 16: Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh, dengan menanamkan nilai-nilai hidup damai dan bertanggung jawab sejak usia dini; serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, melalui kolaborasi strategis antara institusi pendidikan tinggi dan sekolah dalam membangun ekosistem pembelajaran yang inklusif dan transformatif.

Dengan mengusung pendekatan literasi berbasis karakter, kegiatan ini menegaskan bahwa perpustakaan bukan sekadar tempat menyimpan buku, tetapi ruang hidup yang menanamkan nilai, membangun daya pikir, dan memperluas cakrawala kemanusiaan. Sebuah gerakan kecil yang menebar cahaya di tengah tantangan zaman.

Kontributor: Wasilatul Baroroh

donasi buku 4

Pustaka Laras Meriahkan Festival Karawitan Fakultas Filsafat UGM

festival karawitan 1

Semarak seni gamelan menggema di lingkungan Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam rangka peringatan Dies Natalis Fakultas Filsafat ke-58. Sebagai bagian dari rangkaian acara, Festival Karawitan digelar pada Sabtu–Minggu, 19–20 Juli 2025, menghadirkan puluhan kelompok karawitan dari berbagai unit kerja UGM dan komunitas budaya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Salah satu penampilan yang menarik perhatian peserta adalah grup karawitan Pustaka Laras, yang merupakan kelompok karawitan dari Perpustakaan dan Arsip UGM. Dengan membawakan tembang tradisional berjudul Ladrang Lere-Lere Sumbangsih, Ketawang Gambuh, Glopa Glape dan Lagon Si Kucing, penampilannya mendapat sambutan meriah dari para penonton. Performa ini tidak hanya menunjukkan dedikasi terhadap pelestarian budaya, tetapi juga menegaskan komitmen Perpustakaan dan Arsip UGM dalam menjadikan institusi pendidikan sebagai ruang ekspresi seni yang hidup dan inklusif.

Penampilan Pustaka Laras didukung oleh para pemain yang merupakan staf Perpustakaan dan Arsip UGM. Peni Bektiningsih memainkan instrumen peking; Haryanta, Ratna Setyawati, dan Safirotu Khoir memainkan saron; Martina Uki Emiliasanti dan Nur Hidayati pada demung, Nugroho Sayekti memainkan slentem, Herman Setyawan pada kenong, Tulasmi memainkan bonang barung, dan Anas Fauzi pada gong. Sementara itu, Heri Santosa mengisi posisi wiraswara. Keseluruhan penampilan mereka diarahkan oleh pelatih karawitan Feri Darmawan yang selama ini membimbing kelompok ini secara konsisten.

Nugroho Sayekti, S.Sos., Ketua Kelompok Karawitan Pustaka Laras, menyatakan bahwa partisipasi dalam festival ini merupakan bentuk nyata kontribusi institusi dalam melestarikan warisan budaya bangsa. "Seni karawitan adalah bagian dari pengetahuan hidup yang layak dihadirkan kembali dalam ruang akademik. Melalui Pustaka Laras, kami ingin menunjukkan bahwa Perpustakaan dan Arsip tidak hanya menyimpan budaya dalam bentuk teks, tetapi juga menghidupkannya kembali melalui praktik langsung," ujarnya.

Festival ini tak hanya menjadi ruang ekspresi seni, tetapi juga wadah interaksi sosial yang membangun solidaritas antarkomunitas. Dengan keterlibatan aktif lembaga akademik seperti Perpustakaan dan Arsip UGM, kegiatan ini memperkuat peran institusi pendidikan dalam pelestarian budaya, pembentukan karakter, dan penguatan identitas kultural.

festival karawitan 2
festival karawitan 3

Lebih dari itu, partisipasi dalam festival ini sejalan dengan komitmen Perpustakaan dan Arsip UGM terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4: Pendidikan Berkualitas, melalui integrasi nilai budaya dalam pembelajaran sepanjang hayat; SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, lewat pelestarian budaya tradisional sebagai bagian dari ruang hidup komunitas; serta SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, dengan menjadikan seni sebagai medium peningkatan kesejahteraan mental dan emosional.

Dengan semangat kolaborasi, harmoni, dan keberlanjutan, kehadiran Pustaka Laras menjadi bukti bahwa Perpustakaan dan Arsip tak hanya menjadi penjaga koleksi, tetapi juga penjaga nilai-nilai luhur yang hidup dalam nada dan irama budaya bangsa.

Kontributor: Wasilatul Baroroh

Menemukan Bahagia di Tengah Hidup yang Tidak Sempurna: Bedah Buku Bersama Setyo Hajar Dewantoro

buku bahagia 1

Di tengah tekanan hidup yang kompleks dan rutinitas yang melelahkan, menemukan kebahagiaan menjadi tantangan tersendiri. Namun, kebahagiaan bukanlah milik hidup yang sempurna. Gagasan inilah yang menjadi benang merah dalam bedah buku "Tetap Bahagia Meski Hidup Tidak Baik-Baik Saja" karya Setyo Hajar Dewantoro, yang digelar oleh Perpustakaan dan Arsip UGM bekerjasama dengan Penerbit Mahadaya pada Jumat (11/7).

Kegiatan ini diselenggarakan secara hybrid, yaitu online melalui zoom meeting dan offline di Ruang Seminar Gedung L1, Perpustakaan dan Arsip UGM. Acara berlangsung meriah dipandu secara dinamis oleh Erma Eviana, mahasiswa Sastra Indonesia FIB UGM. Peserta hadir dari berbagai kalangan dengan antusiasme tinggi, baik secara daring maupun luring.

Dalam sesi diskusi yang interaktif dan reflektif, Setyo Hajar berbagi pandangannya tentang pentingnya menerima

hidup apa adanya. "Bahagia bukan soal semua hal berjalan sesuai harapan, tapi tentang kemampuan untuk bersyukur dalam kondisi apa pun. Saat kita bersyukur, kita sedang membangun ruang tenang di dalam diri," ungkapnya.

Kegiatan ini merupakan wujud nyata kontribusi literasi Perpustakaan dan Arsip UGM dalam mendukung SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, dengan memperkuat literasi kesehatan mental dan kesejahteraan emosional, serta SDG 4: Pendidikan Berkualitas, melalui pembelajaran alternatif yang bersifat reflektif dan membangun kapasitas diri secara menyeluruh.

Dengan mengusung pendekatan literasi yang menyentuh sisi emosional dan spiritual, Perpustakaan

buku bahagia 2
buku bahagia 3

dan Arsip UGM terus berkomitmen menjadi ruang tumbuh bagi pengetahuan dan kemanusiaan, tempat di mana membaca bukan hanya untuk tahu, tetapi juga untuk sembuh.

Kontributor: Wasilatul Baroroh

Mewakili Indonesia, Dua Staf Perpustakaan dan Arsip UGM Ikuti Program TULLIP di Singapura

Dua staf fakultas Perpustakaan dan Arsip UGM, Afni Isnaini Aprilia (Fakultas Hukum UGM) dan Uminurida Suciati (Fakultas Peternakan UGM) terpilih untuk menerima beasiswa dalam program "Transforming University Libraries Leadership & Innovation Programme (TULLIP)" mengikuti jejak rekannya yang sudah mendapatkan beasiswa serupa pada program TULLIP Intake 1 yang diselenggarakan oleh National University of Singapore (NUS) Libraries pada tanggal 30 Juni hingga 4 Juli 2025. Dalam program ini, Universitas Gadjah Mada menjadi perwakilan dari Indonesia yang diikuti oleh 27 peserta dari berbagai negara, termasuk Thailand, Bhutan, Filipina, Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Vietnam, Sri Langka, dan Laos, menjadikannya forum internasional yang kaya akan kolaborasi dan pertukaran ide.

tullip 1

Program ini bertujuan untuk membekali pustakawan dengan keterampilan kepemimpinan dan inovasi dalam menghadapi tantangan serta perubahan besar yang terjadi di dunia perpustakaan universitas. TULLIP dirancang sebagai wadah pembelajaran dan pertukaran ide di antara pustakawan dari berbagai Negara kawasan ASEAN. Program ini tidak hanya menekankan aspek-aspek teoritis, tetapi juga memberikan pendekatan praktis yang dapat langsung diterapkan dalam lingkungan perpustakaan universitas. Pelatihan ini memberikan kesempatan untuk menggali lebih dalam mengenai konsep kepemimpinan yang inovatif, serta strategi untuk menciptakan dan memimpin perubahan dalam konteks perpustakaan perguruan tinggi.

tullip 2

Pelatihan ini memberikan fokus utama pada pengembangan kemampuan kepemimpinan pustakawan, dengan tujuan agar mereka dapat mengelola perubahan yang cepat di dunia pendidikan tinggi. Beberapa topik yang dibahas antara lain: transformasi digital perpustakaan, penerapan teknologi canggih dalam pengelolaan sumber daya, pengembangan layanan berbasis pengguna, serta pemanfaatan data dan AI untuk memperbaiki pengalaman pengunjung perpustakaan. TULLIP tidak hanya berfokus pada pengembangan individu, tetapi juga membangun komunitas perpustakaan yang inklusif serta platform pertukaran pengetahuan. Kegiatan yang diselenggarakan meliputi lokakarya, seminar, visitasi, dan diskusi. Peserta juga diajak untuk berkolaborasi dalam studi kasus perpustakaan guna mengasah kemampuan pemecahan masalah secara kreatif dan inovatif.

Dalam suasana yang sangat kolaboratif, peserta diajak untuk berkeliling NUS Libraries, mengunjungi National Library, Lee Kong Chian Natural History Museum, Medical+Science Library, Departement of Food Science & Technology, dan University Town. Kunjungan ini memberikan wawasan berharga tentang integrasi desain inovatif, teknologi mutakhir, dan elemen budaya dalam layanan perpustakaan perguruan tinggi.

Keikutsertaan staf dalam program TULLIP merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kapasitas staf di bidang perpustakaan dan memimpin transformasi di lingkungan akademik. Pengetahuan dan keterampilan yang didapat akan memicu terciptanya strategi-strategi baru yang lebih efisien dan berbasis teknologi, untuk menciptakan perpustakaan yang lebih inklusif, responsif, dan berorientasi pada pengguna.

Kontributor: Afni Isnaini Aprilia

tullip 3
tullip 4

Sinergi Perpustakaan dan Arsip UGM dan Perpustakaan Kota: Membangun Ekosistem Literasi yang Inklusif

Perpustakaan dan Arsip Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali memperluas jejaring kolaborasi strategis dengan lembaga mitra dengan pemerintah daerah. Kali ini, kemitraan terjalin melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) bersama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Yogyakarta, yang berlangsung pada Selasa (8/7) di Ruang Rapat Lantai 3 Perpustakaan Kota, Jl. Suroto No. 9, Kotabaru.

sinergi 1

Penandatanganan dilakukan sebagai bentuk komitmen kedua lembaga dalam memperkuat layanan informasi, pengembangan literasi, dan inovasi perpustakaan berbasis kolaborasi. Kegiatan ini dipimpin oleh Kepala DPK Kota Yogyakarta, dan dihadiri oleh Kepala Bagian Perekonomian dan Kerjasama Setda Kota Yogyakarta, Kepala Perpustakaan dan Arsip UGM, serta jajaran kepala bidang dan pustakawan dari kedua institusi.

Sebagai universitas yang menjunjung tinggi nilai kebermanfaatan dan keterbukaan, Perpustakaan dan Arsip UGM menyambut positif ruang kerja sama ini, khususnya dalam bentuk kegiatan literasi publik seperti Festival Literasi, pameran dan talkshow bersama, pertukaran informasi, hingga peluang sinergi dalam pengelolaan konten podcast yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa maupun masyarakat.

"Kami percaya bahwa perpustakaan tidak bisa bekerja sendiri. Kolaborasi lintas institusi, khususnya dengan

perpustakaan daerah, adalah langkah penting untuk memastikan literasi dan informasi menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat," ungkap Arif Surachman, Kepala Perpustakaan dan Arsip UGM.

Langkah ini juga sejalan dengan komitmen UGM dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4: Pendidikan Berkualitas, melalui penguatan literasi informasi, akses pendidikan nonformal, dan peningkatan kapasitas belajar sepanjang hayat, SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, dengan mendorong pelestarian warisan budaya informasi dan pengembangan ruang belajar inklusif di tingkat komunitas, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, melalui penguatan kerja sama antara lembaga pendidikan tinggi dan pemerintah daerah dalam mendukung sistem informasi yang terbuka, kolaboratif, dan berorientasi pada dampak.

Dengan semangat sinergi, kerja sama ini diharapkan menjadi model kolaborasi berkelanjutan antara perpustakaan akademik dan perpustakaan publik dalam membentuk masyarakat pembelajar yang tangguh, adaptif, dan berdaya saing.

Kontributor: Wasilatul Baroroh

sinergi 2
sinergi 3

Workshop “Guide for Academic” Bekali Peserta Strategi Menembus Jurnal Internasional

Meningkatkan kualitas dan dampak publikasi ilmiah menjadi prioritas strategis bagi civitas academica. Sebagai bentuk dukungan konkrit terhadap agenda tersebut, Perpustakaan dan Arsip Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerja sama dengan Springer Nature menyelenggarakan workshop bertajuk "Guide for Academic: from Research to Publication" pada Senin (30/6). Bertempat di Auditorium Gedung Tahir Foundation FKKMK UGM, kegiatan ini diikuti secara luring dan daring oleh mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, dan peneliti dari berbagai fakultas di lingkungan UGM.

Workshop menghadirkan Xian Toh, Account Development Manager at Springer Nature, sebagai narasumber utama, serta Handoko Bagaskara, Licensing Manager at Springer Nature, sebagai moderator. Kegiatan ini dirancang untuk membekali peserta dengan pemahaman menyeluruh tentang proses publikasi ilmiah, mulai dari strategi pra-penulisan hingga upaya meningkatkan visibilitas karya pasca-publikasi.

springer 2

"Menulis artikel ilmiah itu bukan hanya soal konten, tapi juga soal strategi dan positioning. Memahami target jurnal, gaya bahasa, dan siklus publikasi akan memperbesar peluang naskah Anda diterima," ujar Xian Toh di hadapan peserta.

Materi mencakup cara memilih jurnal yang tepat, menyusun manuskrip sesuai standar editorial internasional, menghadapi proses peer review secara profesional, serta mengelola dampak publikasi melalui platform indeksasi dan kanal diseminasi ilmiah. Kegiatan ini mendapat sambutan antusias, terlihat dari tingginya interaksi peserta baik secara langsung di lokasi maupun melalui ruang webinar.

springer 1

Workshop ini tidak hanya memperkuat kapasitas akademik civitas academica UGM, tetapi juga menjadi wujud nyata dukungan universitas terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dengan mendorong literasi ilmiah, integritas akademik, dan kemampuan publikasi yang inklusif dan berstandar global. Di sisi lain, kolaborasi strategis antara UGM dan Springer Nature mencerminkan implementasi nyata dari SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, dalam memajukan akses terhadap pengetahuan dan ekosistem penelitian yang berkelanjutan.

Di era globalisasi ilmiah, pemahaman atas proses publikasi bukan sekadar keterampilan teknis, melainkan modal akademik penting untuk berkontribusi secara aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dunia.

Kontributor: Wasilatul Baroroh

Cerdas Menelusur Informasi: Kelas Literasi Kupas Tuntas Springer Nature dan Sage Journals

Perpustakaan dan Arsip Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menyelenggarakan Kelas Literasi Strategi Pencarian Efektif pada Database Multi Subjek, melanjutkan rangkaian kegiatan serupa yang telah sukses digelar sebelumnya. Dua sesi terbaru menghadirkan pelatihan pemanfaatan database Springer Nature pada Selasa, 24 Juni 2025, dan Sage Journals pada Kamis, 26 Juni 2025, bertempat di Laboratorium Komputer Gedung L1 Lantai 5.

Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa, dosen, serta pustakawan dari berbagai fakultas, dengan tujuan membekali peserta kemampuan strategis dalam mengakses sumber-sumber informasi ilmiah global yang kredibel dan relevan.

Springer Nature, yang dikenal sebagai penyedia lebih dari 3.000 jurnal ilmiah lintas disiplin, diperkenalkan secara mendalam oleh Barid Budi Wicaksono, S.TP., M.A. Ia memandu peserta menelusuri teknik pencarian berbasis kata kunci, pemanfaatan filter topik dan tahun, hingga cara mengelola referensi untuk mendukung penulisan ilmiah.

Sesi berikutnya bersama Maryono, SIP., menyoroti keunggulan Sage Journals, terutama dalam bidang ilmu sosial, pendidikan, psikologi, dan kebijakan publik. Maryono menekankan pentingnya literasi digital kritis untuk memilah informasi yang kredibel di tengah meningkatnya volume publikasi daring. "Strategi pencarian yang efektif bukan hanya soal teknis, tapi juga soal pemahaman konteks dan kebutuhan pengguna," tegasnya.

literasi 1

Rangkaian kelas literasi ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Perpustakaan dan Arsip UGM dalam menciptakan ekosistem riset yang adaptif dan inklusif. Sebelumnya, pelatihan serupa telah dilakukan dengan fokus pada database ScienceDirect dan Scopus, serta akan dilanjutkan dengan database lain pada bulan Juli.

literasi 2
literasi 3

Program ini mendukung pencapaian Sustainable Development Goals yakni SDG 4: Pendidikan Berkualitas dengan memberikan akses terbuka dan terarah terhadap ilmu pengetahuan global. Dengan semakin kompleksnya lanskap informasi ilmiah di era digital, kemampuan untuk mencari, mengevaluasi, dan menggunakan sumber informasi yang tepat menjadi keterampilan yang wajib dimiliki.

Kontributor: Wasilatul Baroroh

Talkshow Pancasila dan Kampus Rakyat: UGM dalam Lintasan Sejarah dan Masa Depan

Bagaimana Pancasila hidup di kampus rakyat dan menjawab tantangan zaman? Pertanyaan ini menjadi benang merah dalam talkshow kearsipan bertema "Pancasila dan Kampus Rakyat: UGM dalam Lintasan Sejarah dan Masa Depan", yang diselenggarakan oleh Perpustakaan dan Arsip UGM berkolaborasi dengan Museum UGM, pada Kamis (26/6). Kegiatan ini berlangsung di Ruang Seminar Gd. L1 Lantai 2 dan menjadi bagian dari rangkaian Gadjah Mada Library and Archives Fair (GMLAF) 2025.

Kegiatan dibuka dengan sambutan dari Dr. Tjahjono Prasodjo, M.A., selaku Ketua Pengelola Museum UGM, yang menekankan pentingnya arsip sebagai penanda identitas institusi dan jembatan nilai antara masa lalu dan masa depan. Ia menyebut bahwa inisiatif semacam ini menjadi medium efektif untuk menafsirkan ulang nilai-nilai dasar kebangsaan dalam konteks kekinian dan kampus sebagai ruang hidup ideologi Pancasila.

pancasila 1

Talkshow menghadirkan dua narasumber utama yakni, Dr. Heri Santoso, S.S., M.Hum., dosen Filsafat Pancasila dari Program Doktor Filsafat UGM, dan Baha’uddin, S.S., M.Hum., dosen Sejarah Fakultas Ilmu Budaya UGM. Diskusi dipandu oleh Dr. Herman Setyawan, M.Sc.

pancasila 2

Dalam paparannya, Dr. Heri Santoso menekankan bahwa Pancasila tidak bisa berhenti sebagai dokumen normatif atau jargon institusional. "Pancasila harus menjadi cara berpikir, cara bersikap, dan cara bertindak dalam kehidupan akademik dan sosial. Ia adalah energi etik yang menjiwai aktivitas kampus," tegasnya.

Sementara itu, Baha’uddin menyoroti dimensi historis UGM yang sejak awal berdiri telah menjelma sebagai kampus perjuangan dan perlawanan budaya. "UGM didirikan di tengah krisis bangsa, dan sejak itu ia memposisikan diri sebagai kampus rakyat. Identitas ini harus terus dipelihara dengan merawat nilai-nilai Pancasila secara kritis dan historis," ujarnya.

Para pembicara menyoroti peran UGM sebagai universitas nasional sejak 1949 yang menghidupkan Pancasila dalam praktik, mulai dari pengabdian di daerah terpencil hingga simbolisme identitas kampus. Mereka juga mem-

bahas integrasi nilai Pancasila dalam kurikulum, etika akademik, serta relevansinya di kancah global sebagai panduan moral dan visi kebangsaan.

Kegiatan ini dihadiri sejumlah tamu dari beragam latar belakang, antara lain perwakilan dari Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY, perwakilan dari Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Yogyakarta, perwakilan Perpustakaan Universitas Sanata Dharma, Ketua Program Studi Pengelolaan Arsip dan Rekaman Informasi Sekolah Vokasi UGM, serta arsiparis, pustakawan, pengelola museum, dan mahasiswa UGM.

pancasila 3
pancasila 4
pancasila 5

Talkshow ini mencerminkan komitmen UGM terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) melalui pembinaan nilai kebangsaan dalam pendidikan tinggi, SDG 16 (Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh) melalui penguatan institusi berbasis nilai, serta SDG 11 (Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan) melalui pelestarian memori kolektif dan warisan budaya kampus.

Talkshow ini menjadi ruang reflektif bagi sivitas akademika untuk meneguhkan kembali komitmen UGM dalam merawat nilai kebangsaan, menjaga integritas kelembagaan, dan menghidupkan Pancasila sebagai fondasi intelektual, etis, dan sosial kampus.

Kontributor: Wasilatul Baroroh

Tim Akreditasi ASIIN Kunjungi Perpustakaan dan Arsip UGM, Tinjau Fasilitas Penunjang Akademik

Tim akreditasi internasional dari ASIIN (Akkreditierungsagentur für Studiengänge der Ingenieurwissenschaften, der Informatik, der Naturwissenschaften und der Mathematik) melakukan kunjungan resmi ke Perpustakaan dan Arsip Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Senin (23/6), sebagai bagian dari rangkaian penilaian akreditasi program studi di Fakultas Pertanian UGM.

asiin 1

Dalam kunjungan tersebut, tim ASIIN yang didampingi oleh perwakilan Fakultas Pertanian disambut secara resmi oleh Arif Surachman, SIP., MBA., Kepala Perpustakaan dan Arsip UGM, bersama Safirotu Khoir, Ph.D., selaku Koordinator Humas dan Urusan Internasional. Mereka diajak untuk meninjau fasilitas-fasilitas di Perpustakaan dan Arsip UGM yang menjadi bagian penting dari ekosistem pembelajaran di UGM.

Tim akreditasi mengunjungi sejumlah ruang unggulan seperti Ruang WOW (Window of the World), Ruang TGCL (The Gade Creative Lounge) yang mendukung studi hukum dan tata kelola global, serta Ruang Podcast yang menjadi fasilitas literasi digital kreatif bagi mahasiswa. Ketiga ruang tersebut menunjukkan bagaimana UGM mengembangkan perpustakaan sebagai ruang pembelajaran aktif dan partisipatif, tidak terbatas pada fungsi tradisionalnya.

Kunjungan ini mencerminkan peran strategis perpustakaan dalam mendukung indikator mutu pendidikan tinggi,

sejalan dengan komitmen Perpustakaan dan Arsip UGM terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4: Pendidikan Berkualitas, melalui penyediaan akses belajar yang inklusif dan berbasis teknologi. Peningkatan infrastruktur layanan seperti ruang diskusi, studio kreatif, dan platform digital juga menjadi wujud nyata dukungan terhadap SDG 9: Inovasi dan Infrastruktur. Selain itu, kolaborasi antara Perpustakaan, Fakultas Pertanian, dan mitra internasional dalam proses ini mencerminkan semangat SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Sebagai bagian dari universitas berbasis riset dan berdampak global, UGM terus mendorong transformasi layanan perpustakaan agar tidak hanya responsif terhadap kebutuhan akademik, tetapi juga proaktif dalam membentuk ekosistem pembelajaran abad ke-21.

Kontributor: Wasilatul Baroroh

asiin 2
asiin 3

Perpustakaan dan Arsip UGM Luncurkan SIDILA: Perpustakaan Digital Interaktif dalam Genggaman

Yogyakarta, 24 Juni 2025 — Bayangkan sebuah perpustakaan yang bisa Anda bawa ke mana pun, kapan pun, lengkap dengan koleksi e-book, fitur sosial, dan sistem peminjaman daring. Perpustakaan dan Arsip Universitas Gadjah Mada (UGM) mewujudkan imajinasi itu melalui peluncuran SIDILA (Sistem Informasi UGM’s Digital Library), sebuah aplikasi perpustakaan digital yang dirancang untuk menjawab tantangan dan kebutuhan belajar generasi masa kini.

Diluncurkan pada Juni 2025, SIDILA hadir sebagai layanan baru dari Perpustakaan dan Arsip UGM. Aplikasi ini memungkinkan mahasiswa, dosen, dan peneliti UGM mengakses ribuan e-book dengan antarmuka yang modern dan ramah pengguna. Tak sekadar ruang baca virtual, SIDILA juga menawarkan fitur unik seperti rak buku digital pribadi, e-reader interaktif, serta feed sosial yang memperlihatkan aktivitas membaca pengguna lain, menjadikan literasi sebagai pengalaman yang kolektif dan partisipatif.

Hadirnya SIDILA tidak bisa dilepaskan dari konteks global yang menuntut transformasi pendidikan tinggi ke arah digitalisasi yang inklusif. Langkah UGM ini sela-

sidila 1

ras dengan komitmen terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4: Pendidikan Berkualitas, yang menekankan pentingnya akses informasi yang merata dan berbasis teknologi. Selain itu, kolaborasi dengan pengembang aplikasi juga menguatkan implementasi SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, sebagai upaya bersama menghadirkan inovasi yang relevan dan berdampak.

sidila 2

Dengan ukuran file ringan dan kompatibel untuk sistem Android, SIDILA dapat diunduh melalui Google Playstore. Pengguna cukup mendaftar dan bergabung menjadi anggota ePustaka untuk mulai menjelajahi koleksi dan meminjam buku secara digital. Tak hanya itu, fitur luring (offline) juga memungkinkan pengguna membaca kapan pun, bahkan tanpa koneksi internet.

Peluncuran SIDILA bukan sekadar adopsi teknologi. Ia adalah pernyataan arah masa depan perpustakaan: lebih terbuka, lebih cerdas, dan lebih terhubung. Di tengah arus informasi yang kian tak terbendung, pertanyaan yang muncul bukan lagi mengapa kita butuh perpustakaan digital, melainkan sejauh mana

kita siap menjadikannya sebagai ruang hidup baru bagi pengetahuan.

Untuk informasi lengkap mengenai SIDILA, kunjungi laman resminya di: https://sidila.moco.co.id

Kontributor: Wasilatul Baroroh