
Dalam era informasi yang melimpah, menemukan sumber akademik yang kredibel menjadi tantangan tersendiri. Menyadari pentingnya literatur ilmiah berkualitas, sejumlah mahasiswa Program Studi Ketahanan Nasional dengan minat studi Magister Perdamaian dan Resolusi Konflik (MPRK) Sekolah Pascasarjana UGM menjadikan Perpustakaan dan Arsip UGM sebagai destinasi utama dalam mendalami strategi penelusuran literatur akademik.
Sebagai bagian dari mata kuliah Metodologi Penelitian Sosial, para mahasiswa mengikuti sesi bimbingan akademik yang berlangsung pada Selasa, 18 Maret 2025, di Ruang Rapat Gedung L6 Lantai 2 Perpustakaan dan Arsip UGM. Dalam kesempatan ini, Safirotu Khoir, Ph.D., selaku Koordinator Humas dan Hubungan Internasional Perpustakaan dan Arsip UGM, membimbing mahasiswa dalam mengakses sumber-sumber ilmiah terpercaya yang telah dilanggan oleh Perpustakaan dan Arsip UGM.
Tidak hanya belajar menelusuri informasi, mahasiswa juga mendapatkan wawasan berharga tentang cara menyusun literature review yang baik. Safirotu Khoir menekankan pentingnya sumber
informasi ilmiah yang terpercaya agar kajian pustaka dapat menjadi dasar penelitian yang berkualitas.
Lebih dari sekadar kegiatan akademik, sesi ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDG) 4: Pendidikan Berkualitas. Perpustakaan dan Arsip UGM berkomitmen menjadi pusat pembelajaran yang terbuka, inklusif, dan mendukung pengembangan riset mahasiswa.
Untuk memastikan mahasiswa mendapat dukungan maksimal, Perpustakaan dan Arsip UGM juga menyediakan program Library Clinic, layanan konsultasi yang dapat diakses setiap hari tanpa registrasi. Di sini, mahasiswa dapat berdiskusi tentang penelusuran referensi, sitasi akademik, analisis bibliometrik, hingga teknik penulisan ilmiah.
Dengan berbagai fasilitas dan layanan unggulan, Perpustakaan dan Arsip UGM tak hanya menjadi tempat membaca, tetapi juga laboratorium intelektual bagi mahasiswa. Melalui kegiatan ini, mahasiswa MPRK semakin siap merancang penelitian yang tak hanya akademis, tetapi juga berdampak bagi masyarakat.
Kontributor: Wasilatul Baroroh
