Perpustakaan dan Arsip Universitas Gadjah Mada (UGM) turut memeriahkan Kirab Budaya Nitilaku yang diselenggarakan oleh Panitia Dies UGM ke-75, digelar pada Minggu, 15 Desember 2024. Dengan tema "Silaturahmi Kebangsaan", Nitilaku menjadi momentum penuh makna untuk merefleksikan persatuan dalam keberagaman budaya Indonesia.
Mengusung konsep yang unik dan sarat nilai sejarah, perwakilan Perpustakaan dan Arsip UGM tampil memukau dengan mengenakan pakaian adat dari daerah asal para rektor UGM. Tidak hanya itu, mereka juga membawa foto rektor-rektor UGM, mulai dari Prof. Sardjito, rektor pertama, hingga Prof. Ova Emilia, rektor saat ini. Hal ini menegaskan bahwa UGM adalah institusi yang inklusif dan mencerminkan keberagaman nusantara melalui para pemimpinnya.
Tak hanya sekadar parade, Perpustakaan dan Arsip UGM juga memperkaya acara ini dengan membawa informasi penting tentang jejak kepemimpinan rektor-rektor UGM dari masa ke masa, Sejarah UGM mulai dari berdirinya di Keraton Yogyakarta hingga perpindahannya ke Bulaksumur, kontribusi UGM dalam pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat selama tujuh dekade lebih.
Keikutsertaan Perpustakaan dan Arsip UGM dalam Nitilaku juga menjadi wujud nyata dukungan terhadap Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 4: Pendidikan Berkualitas, melalui edukasi budaya lokal dalam kegiatan akademik; SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, dengan merayakan pakaian adat sebagai warisan budaya yang perlu dilestarikan; dan SDG 16: Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh, dengan menghormati keberagaman budaya untuk menciptakan masyarakat yang damai dan inklusif.
Kirab budaya ini dimulai dari Wisma Kagama dan berakhir di Balairung UGM, melibatkan berbagai unit kerja di lingkungan UGM dan keluarga alumni UGM (Kagama). Peserta dengan antusias menampilkan kekayaan budaya dari seluruh penjuru negeri, menciptakan suasana semarak yang mencerminkan semangat persatuan dan kebangsaan.
Melalui partisipasinya, Perpustakaan dan Arsip UGM menguatkan perannya sebagai penjaga sejarah dan budaya bangsa, sekaligus penggerak pembangunan berkelanjutan di bidang pendidikan dan kebudayaan.
Sejumlah staf Perpustakaan dan Arsip UGM mengikuti pelatihan pilot drone yang diselenggarakan di Ruang Sidang Arsip pada Rabu, 4 Desember 2024. Narasumber dalam pelatihan ini adalah Megaputra Zulfikar Whana Aji Kesdu dari Humas dan Protokol UGM, yang memiliki keahlian dan pengalaman luas dalam pengoperasian drone. Kegiatan ini mendukung pencapaian Sustainable Development Goal (SDG) 17 yakni Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, dengan mengedepankan kolaborasi antar unit di lingkungan UGM.
Pelatihan ini memberikan keterampilan baru kepada staf Perpustakaan dan Arsip UGM untuk menciptakan konten digital yang inovatif dan mendukung pembelajaran berbasis teknologi sejalan dengan SDG 4: Pendidikan Berkualitas. Teknologi drone memungkinkan Perpustakaan dan Arsip UGM untuk meningkatkan literasi digital di kalangan masyarakat dengan menyajikan informasi perpustakaan secara lebih kreatif dan interaktif.
Dalam sesi ini, peserta diajak untuk mengenal berbagai komponen drone, teknik dasar pengoperasian, serta etika dan larangan dalam penggunaannya, terutama dalam konteks akademik dan dokumentasi resmi.
“Drone adalah teknologi yang terus berkembang dan relevan dalam berbagai aspek, termasuk mendukung dokumentasi, promosi layanan, dan pelestarian informasi,” ujar Megaputra.
Setelah teori, peserta diajak langsung ke lapangan untuk mempraktikkan pengoperasian drone. Dengan panduan langsung dari narasumber, para peserta belajar menerbangkan drone secara aman dan efektif. Kegiatan praktik memperkuat pemahaman teori dan memberikan pengalaman nyata dalam mengendalikan perangkat canggih tersebut.
Salah satu peserta, Nabiilah, mengaku pelatihan ini sangat bermanfaat. “Kami jadi memahami cara kerja drone dan aturan yang harus ditaati. Praktiknya seru dan membuka wawasan baru untuk mendukung tugas kami di perpustakaan dan arsip,” ungkapnya.
Pelatihan ini mendorong pemanfaatan teknologi terkini untuk mendukung dokumentasi, promosi layanan, hingga pelestarian arsip. Hal tersebut mendukung SDG 9 yakni Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Dengan keterampilan ini, staf Perpustakaan dan Arsip dapat menciptakan dokumentasi visual berkualitas tinggi dan memperkenalkan layanan perpustakaan dan arsip melalui pendekatan yang lebih modern dan menarik.
Selain itu, pelatihan ini sejalan dengan SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, karena mendorong adaptasi terhadap teknologi baru yang mampu meningkatkan efisiensi dan inovasi dalam mendukung komunitas akademik dan masyarakat luas. Adaptasi terhadap teknologi seperti drone juga membantu Perpustakaan dan Arsip UGM tetap relevan di tengah dinamika perkembangan zaman, menciptakan dampak positif yang lebih luas bagi komunitas akademik dan masyarakat.
Ke depan, Perpustakaan dan Arsip UGM berkomitmen terus berinovasi dengan teknologi mutakhir, membuka peluang baru untuk meningkatkan kualitas layanan, dan mendukung tercapainya berbagai tujuan pembangunan berkelanjutan. Pelatihan pilot drone ini bukan hanya sekadar pelatihan, tetapi langkah nyata menuju transformasi digital yang berkelanjutan.
Saat ini kebutuhan akses terhadap pendidikan dan informasi sangat penting. Oleh karena itu, Perpustakaan dan Arsip UGM sedang bertransformasi untuk memenuhi tuntutan era digital. Pada tanggal 4 Desember 2024, di Ruang Sidang Arsip para staf mengikuti pelatihan manajemen podcast yang berfokus pada transformasi digital. Inisiatif ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama dalam meningkatkan akses terhadap pendidikan dan mempromosikan pendidikan untuk keberlanjutan.
Narasumber pada pelatihan kali ini yaitu Wisaksono Adhi, S.PT, M.I.Kom. atau biasa dipanggil dengan Dhimas, selaku Project Manager dari InaHealth, yang membagikan pengetahuan dan keahliannya dalam manajemen podcast. Acara ini bertujuan untuk membekali Staf Perpustakaan dan Arsip dengan keterampilan yang diperlukan untuk membuat dan mengelola podcast, sehingga meningkatkan layanan informasi baik untuk perpustakaan maupun arsip. Pelatihan ini merupakan langkah penting untuk beradaptasi dengan teknologi baru dan memastikan bahwa perpustakaan dan arsip tetap relevan di era digital.
Tentunya hal ini sejalan dengan akses terhadap internet yang telah menjadi kebutuhan dasar untuk pendidikan dan penyebaran informasi. Dengan mengintegrasikan podcasting ke dalam layanan perpustakaan dan arsip, sehingga diharapkan dapat menjangkau audiens yang lebih luas, menyediakan konten informatif, ramah,
dan dapat diakses kapan dan di mana saja. “Saya tertarik dengan bagaimana cara me-manage sebuah podcast. Ini merupakan kesempatan kita untuk dapat berkembang menjadi lebih trendy dan dikenal masyarakat dengan informasi yang menarik.”, tutur Yulis.
Pelatihan ini menekankan pentingnya pengembangan kapasitas pada Staf Perpustakaan dan Arsip. Dengan mengembangkan keterampilan mereka dalam manajemen podcast, anggota staf dapat membuat konten yang menarik, relevan, serta adaptif dengan audiens mereka. “Podcast itu selain membutuhkan ide yang menarik, juga harus konsisten. Banyak tools yang bisa digunakan untuk perancangan ide dari pra-produksi, produksi, hingga pasca-produksi.” Tutur Dimas.
Peserta juga diajak untuk melihat langsung bagaimana Studio Podcast yang akan digunakan sebagai tempat berkarya. Pembuatan podcast diharapkan mampu dilaksanakan secara konsisten. Dhimas menambahkan, “Jalan saja dulu dengan alat yang ada, yang penting menghasilkan karya, untuk peralatan nantinya bisa mengikuti.” Dengan memanfaatkan teknologi dan fokus pada pengembangan kapasitas, Perpustakaan dan Arsip dapat memastikan bahwa ini adalah bukti komitmen Perpustakaan dan Arsip untuk beradaptasi dan berkembang di era digital, yang pada akhirnya berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Yogyakarta, 23 Oktober 2024 — Suasana wisuda Pascasarjana gelombang I Universitas Gadjah Mada (UGM) dimeriahkan oleh penampilan kelompok karawitan "Pustaka Laras" dari Perpustakaan dan Arsip UGM. Dengan menyuguhkan sejumlah lagu tradisional, seperti Gati Padasih, Sasanti Gadjah Mada, Sri Slamet, Asmaradana, Gonjing Miring, Ondhe-Ondhe Semarang, dan Gugur Gunung. Penampilan ini memukau para wisudawan dan tamu undangan.
Penampilan "Pustaka Laras" tidak sekadar menjadi hiburan semata, tetapi juga menegaskan komitmen terhadap pelestarian budaya. Sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) ke-11 yakni kota dan komunitas yang berkelanjutan, penampilan ini menggarisbawahi pentingnya menjaga warisan budaya. Seni karawitan yang ditampilkan menjadi salah satu cara untuk menjaga dan merayakan budaya lokal, memperkuat identitas, serta membangun kesadaran akan pentingnya pelestarian budaya di tengah modernitas.
Dalam setiap alunan gamelan dan nyanyian yang dihadirkan, terukir harapan untuk generasi mendatang. Pagelaran budaya ini merupakan bentuk nyata dari pendidikan yang berkesinambungan, sejalan dengan SDG ke-4 tentang Pendidikan yang Berkualitas. “Pustaka Laras” berupaya untuk mempertahankan tradisi serta memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk belajar dan merasakan keindahan seni budaya yang telah ada sejak lama.
Para wisudawan pun merasakan kedalaman makna dalam penampilan ini. Momen wisuda bukan hanya tentang pencapaian akademis, tetapi juga pengingat akan pentingnya melestarikan identitas budaya di tengah kemajuan zaman. Dengan dukungan seni karawitan, acara tersebut menjadi lebih berkesan, memberikan nuansa yang khas dan kaya akan nilai-nilai kearifan lokal.
Kegiatan ini membuktikan bahwa seni dan budaya dapat menjadi jembatan untuk mencapai tujuan yang lebih besar. Melalui penampilan “Pustaka Laras”, UGM menunjukkan kepedulian tidak hanya terhadap pendidikan, tetapi juga terhadap pelestarian budaya yang harus terus dijaga dan diperjuangkan. Wisuda ini menjadi simbol dari perjalanan yang berfokus pada ilmu pengetahuan, serta cinta dan penghormatan terhadap warisan budaya.
Dalam semarak peringatan Dies Natalis Fakultas Filsafat yang ke-57, Perpustakaan dan Arsip Universitas Gadjah Mada (UGM) turut memeriahkan rangkaian Festival Karawitan. Acara ini diadakan pada Sabtu-Minggu, 20-21 Juli 2024, dan menampilkan berbagai kelompok karawitan berbagai unit kerja di lingkungan UGM serta berbagai komunitas di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Salah satu penampilan yang mencuri perhatian adalah dari Pustaka Laras, Kelompok Karawitan Perpustakaan dan Arsip UGM. Mereka membawakan lagu tradisional “Ladrang Ondhe-Ondhe Semarang dan Lelagon Jahe Wana” yang mendapat sambutan meriah dari penonton. Penampilan ini tidak hanya menyuguhkan hiburan, tetapi juga memiliki makna mendalam dalam mendukung tercapainya Sustainable Development Goals ke-11: Kota dan Pemukiman yang berkelanjutan
mencakup pelestarian warisan budaya dan alam, yang dalam konteks ini diwujudkan melalui seni karawitan. Selain ini, pagelaran budaya Karawitan adalah wujud dari implementasi pendidikan budaya yang berkesinambungan, sesuai dengan SDG ke 4 yaitu Pendidikan (budaya yang) Bermutu.
Festival Karawitan ini menjadi wadah bagi civitas akademika UGM untuk menunjukkan kepedulian mereka terhadap pelestarian budaya lokal melalui seni musik tradisional. Dengan turut berpartisipasi pada kegiatan Festival Karawitan ini, Pustaka Laras mengingatkan kita akan kekayaan budaya Indonesia yang harus terus dijaga dan dilestarikan.
Perpustakaan dan Arsip UGM, melalui kegiatan ini, menunjukkan komitmen mereka dalam mendukung Sustainable Development Goals dan pelestarian warisan budaya. Semangat ini dapat menginspirasi berbagai pihak untuk lebih menghargai dan menjaga kekayaan budaya Indonesia demi masa depan yang lebih baik.