Kenali Informasi Penting di Internet: Digital Object Identifier, Journal Suggestion, dan Jurnal Predator

Masih dalam rangkaian acara Workshop Series on Digital Resources, Perpustakaan Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Rabu, 14 Maret 2018 mengadakan workshop penggunaan jurnal elektronik dari IGroup, khususnya dalam memanfaatkan fitur dalam database online untuk mempermudah akademisi dalam menuliskan artikel ilmiahnya.

Ririana, perwakilan dari IGroup memberikan setidaknya tiga informasi yang di dalamnya berisi tips yang memudahkan pekerjaan penulis dalam mengirim naskah artikel ilmiah. Informasi tersebut antara lain kegunaan Digital Object Identifier (DOI), laman yang memudahkan penulis untuk memilih jurnal yang tepat untuk naskah artikel yang telah ditulis, dan yang terakhir adalah saran laman yang bisa membantu mengidentifikasi jurnal predator.

Pertama, Ririana melemparkan topik mengenai kegunaan DOI. Ia memudahkan penjelasannya dengan suatu contoh kasus, "Ketika artikel terbit di bulan Mei 2018, sedangkan sekarang baru bulan Maret (dan sudah ada versi onlinenya-red). Lalu apakah kita bisa mencantumkannya ke dalam referensi artikel kita? Tentu saja bisa jika artikel tersebut memiliki DOI". Menurut Riri, biasa beliau dipanggil, DOI menunjukkan bahwa artikel tersebut born digitally, belum ada versi print-nya, namun ada versi digitalnya. Dengan kata lain, DOI merupakan penanda suatu artikel yang diterbitkan secara digital, dan artikel tersebut bisa dicantumkan dalam referensi artikel ilmiah.

Hal kedua yang bisa dimanfaatkan secara online adalah ketika penulis menginginkan saran jurnal yang tepat untuk mengirim naskah artikel ilmiahnya. Ririana menunjukkan bahwa Springer memiliki fitur "Journal Suggestion" yang bisa diakses di journalsuggestion.springer.com. Hal ini bisa dilakukan dengan input judul, lalu masukkan satu paragraf isi naskah artikel penulis di bagian "manuscript text", lengkapi di bagian "refind your recommendation", lalu klik "suggest journal"

Tips yang terakhir dari Ririana yaitu penting untuk mewaspadai jurnal predator. Caranya, penulis bisa memanfaatkan salah satu laman di internet, thinkchecksubmit.org. Laman Web ini mampu membantu pengguna untuk mendeteksi jurnal predator dengan menyediakan daftar pertanyaan di bagian "check" yang keseluruhannya harus dijawab "yes" jika jurnal tersebut bukan jurnal predator.

Peserta menambahkan bahwa laman Beall’s List juga bisa digunakan untuk menambah informasi untuk mendeteksi jurnal predator. Ririana membenarkan hal tersebut, lalu menjelaskan bahwa laman-laman ini bukan suatu keharusan, namun merupakan laman penting yang membantu kita untuk mendeteksi jurnal predator. [Penulis: Ge Tilotama, Nur Cahyati]