“Enak ya Jadi Mahasiswa UGM, bisa Belajar di Perpustakaan Seharian”

[Kamis, 12/04/2019] “Main Tangkap Telunjuk Yuk!,” ucap Ezi, mahasiswa Fakultas Psikologi UGM yang menjadi pembawa acara pada acara Kunjungan 236 siswa dan 17 guru dari SMAN 12 Surabaya pagi ini. Gelak tawa pun memenuhi ruang Seminar Perpustakaan UGM. Tidak ada satupun siswa dan guru yang mau jari telunjuknya ditangkap oleh teman sebelah. Permainan reaksi cepat ini, berhasil menghidupkan suasana para remaja yang barusan tiba di Yogyakarta ini.

Bapak Dajud Indarto, S.Pd sebagai wakil sekolah yang bertugas dalam Program P3L, sekaligus seorang guru Bahasa Indonesia, menyampaikam maksud kunjungan untuk mengenalkan siswa dengan kehidupan kampus UGM. Kunjungan disambut baik oleh Bapak Wahyu Supriyanto, M.Si. (Kepala Bidang Layanan Perpustakaan UGM). Pak Wahyu menyatakan bahwa Perpustakaan UGM kini telah dijadikan rumah kedua oleh sebagian mahasiswa UGM untuk menuntut ilmu, mengisi waktu luang, dan berdiskusi dengan teman. Untuk itulah, Perpustakaan UGM melengkapi diri dengan katalog daring yang dapat diakses melalui gawai dimanapun berada, serta memodifikasi fasilitas dan ruang belajar sesuai dengan keperluan, seperti diskusi maupun untuk belajar mandiri. Selain itu, Perpustakaan UGM sudah dijadikan tempat publik yang dapat digunakan oleh masyarakat umum. Contohnya adalah siswa SMA di sekitar Yogya yang memanfaatkan Perpustakaan UGM untuk belajar bersama dengan mahasiswa UGM yang berperan sebagai tentor mata pelajaran.

Kali ini, Perpustakaan UGM juga menghadirkan Putri (Mahasiswa Fakultas Pertanian UGM dan peraih beasiswa Bidik Misi). Putri menjelaskan bahwa untuk menjadi mahasiswa UGM dibutuhkan usaha yang besar maka dari itu dibutuhkan proses belajar yang sungguh-sungguh. Putri menyarankan untuk mempersiapkan hal ini sejak dini agar lebih siap. Akhir acara ditutup dengan tukar cinderamata SMAN 12 Surabaya dan Perpustakaan UGM dan tour keliling Perpustakaan UGM.

Beberapa siswa tampak antusias berswafoto di berbagai sudut Perpustakaan UGM. “Itu mereka sedang apa?, “ tanya beberapa siswa sambil menunjuk mahasiswa-mahasiswa yang duduk menghadap meja karel, membuka buku/laptop dengan earphone di telinga. “Mereka sedang belajar,” kata Ibu Cahya (Humas Perpustakaan UGM). “Mereka belajar di Perpustakaan UGM bisa seharian. Makanya kami sediakan meja, kursi, aliran listrik, dan wifi agar mereka betah. Juga ada musholla, kantin, dan air minum gratis,” lebih lanjut diterangkan oleh Bu Cahya. “Wah enak ya jadi mahasiswa,” kata siswa yang lain.

Memang enak jadi mahasiswa UGM dan punya Perpustakaan dengan fasilitas lengkap. Semoga kalian dapat menjadi bagian dari civitas academica UGM tahun depan ya. [Humas: Cahya, Ezi]