Universitas Gadjah Mada melalui dana Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri(BOPTN) tahun 2015 dari Direktorat Pendidikan Tinggi (DIKTI) telah mengalokasikan lebih dari 12 Milyar untuk pengadaan e-books dan langganan e-journals dan e-databases yang dapat diakses pada tahun 2015 dan 2016. Selain e-books, e-journals dan e-databases yang selama ini sudah ada dan dilanggan oleh UGM, pada tahun 2015 terdapat beberapa tambahan koleksi elektronik diantaranya adalah:
Cambridge E-Books sebanyak 70 judul dalam bidang Life Sciences
Wiley E-Books sebanyak 64 judul dalam bidang Health dan Medical sciences
Taylor & Francis E-Books sebanyak 73 judul dalam bidang Social Sciences
Springer E-Books tahun 2013 sebanyak lebih dari 7000 judul dalam berbagai bidang.
Journal of Gender Studies dari Taylor & Francis
227 Judul e-journal dari Taylor & Francis dalam bidang Biological, Earth & Environmental Food Science
75 Judul e-journal dari Taylor & Francis dalam bidang Geography, Planning, Urban & Environment
Adapun electronic resources yang diperpanjang langganannya diantaranya adalah:
Springerlink Journals (Multiple subject)
Ebsco Business Source Complete
Proquest Dissertation & Theses (PQDT)
Proquest ABI/INFORM Complete
Proquest Research Library
Emerald MX175 Journals
Oxford Journals
Oxford Islamic Studies
Cambridge Journals
JSTOR
Sage Premier Journals
Project Muse
Wiley Journals (4 Selected titles)
The COchrane Library
Osiris Standard
Science Direct Freedom Collection
Scopus
Clinical Key
Westlaw International (selanjutnya disebut Westlaw Next)
ASME Research LIbrary
ASCE Digital Library
Jurnal Taylor & Francis dalam bidang Media, Culture & Communication Studies
Jurnal Taylor & Francis dalam bidang Politics, International Relations and Area Studies
AIP/APS Journals
SIAM Journals
IEEExplore Electronic Library
CABDIRECT FULLTEXT
CABI COMPENDIUM (Forestry, Crop Protection, Aqua Culture, Animal Health & Production)
ACS Publications
E-Books perpetual dari Springer, Wiley, Cambridge, dan Ebsco
Namun demikian sejak tahun 2015 ada satu jurnal yang sudah tidak lagi dilanggan oleh UGM yaitu Ebsco Academic Source Complete. Semua electronic resources di atas sudah bisa diakses melalui website UGM, Summon maupun Direct Access. Semoga dengan bertambahnya koleksi electronic resources baik berupa e-books, e-journals maupun e-databases akan dapat meningkatkan penelitian dan publikasi ilmiah di Universitas Gadjah Mada. Selamat berselancar dalam belantara ilmu pengetahuan!! --- (AS)
Yogya, 26-11-2015| Membangun sebuah perpustakaan bukanlah perkara gampang. Tidak sekedar membeli buku, menyediakan furnitur, menata buku di rak pajang dan menyediakan tenaga perpustakaan untuk melayani para pengunjungnya. Menciptakan sebuah perpustakaan, merupakan proses penerjemahan visi misi institusi ke dalam bangunan dan pelayanan perpustakaan. Demikian yang disampaikan oleh Nur Cahyati Wahyuni (Humas Perpustakaan) saat berdialog dengan pengelola Mondial Education. Lebih lanjut, Humas Perpustakaan tersebut menggaris bawahi atas pentingnya investasi tenaga perpustakaan/pustakawan yang berkompeten, sesuai dengan UU No. 12 Tahun 2012. Perlu dipersiapkan oleh organisasi melalui rekruitmen yang baik dan pengembangan karir pustakawan melalui pendidikan dan pelatihan, magang, dan mengikuti seminar-seminar.
Kedua orang perwakilan dari Mondial Education tersebut khusus menyelenggaran studi banding ke beberapa Perpustakaan di Yogyakarta dan Jawa Tengah untuk mengumpulkan informasi yang mungkin menginspirasi dalam pembangunan Perpustakan baru di institusi mereka. Perpustakaan yang benar-benar mampu mendorong minat baca dan memfasilitasi pembelajaran bagi siswa Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, dan Sekolah Menengah Pertama. “Perpustakaan harus menyenangkan bagi para siswa dan edukatif,” demikian disampaikan oleh pengelola Mondial Education.
Praktek baik ditunjukkan oleh Perpustakaan UGM yang mencoba menerjemahkan misi UGM sebagai research university yang berlayanan global. “Kami sediakan koleksi dari berbagai penjuru dunia, memfasilitasinya dengan ruang dan akses wifi untuk mahasiswa berkoneksi dengan dunia luar, dan membekali mahasiswa dengan ketrampilan untuk memilah informasi secara cepat, tepat dan beretika, “ demikian penjelasan dari Bapak Wahyu Supriyanto (Kepala Bidang Layanan).(Cahya)
Yogya, 28-11-2015. Setiap orang itu menciptakan sejarahnya sendiri, demikian juga dengan bangsa ini. Sejarah awalnya dilisankan kepada anak cucu, kemudian direkam jejaknya dalam buku, film, dan arsip. Disusunlah sejarah dalam sebuah periodisasi dan menghasilkan historiografi. Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang sedang belajar Peradaban Islam, khusus datang ke Perpustakaan Universitas Gadjah Mada untuk belajar historiografi.
Bapak Fajriudin, Drs., M.Ag., dosen Peradaban Islam menunjukkan pemilihan literatur yang tepat untuk menyusun historiografi Peradaban Islam di Indonesia. "Kuliah lapangan ini penting untuk mahasiswa agar mereka dapat memilih literatur yang tepat dan berkualitas untuk bekal menyusun sejarah peradaban Islam di Indonesia," demikian penjelasan dari dosen lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini. Beliau mengakui bahwa Perpustakaan Universitas Gadjah Mada kaya akan koleksi tentang Peradaban Islam, sejarah Indonesia dan sejarah Islam. Masih segar dalam ingatannya mengenai Koleksi Hatta, baginya, koleksi tersebut merupakan koleksi favorit mahasiswa jaman dulu, bahkan sampai saat ini.
Mahasiswa dipandu oleh Ibu Rini Iswandari (Ketua Seksi Sirkulasi), Bapak Haryanta (Ketua Seksi IT & Digital Resources) dan Ibu Ratna Setyawati (Ketua Seksi Pengolahan) tentang cara menemukan literatur sesuai dengan kebutuhan. Koleksi yang ditemukan terutama di kelas 900 yaitu sejarah dan sedikit koleksi 2x atau 200 di literatur Islam. Mahasiswa dengan mudah menggunakan SIPUS Integrasi (Katalog Online) untuk menemukan koleksi sejarah di seluruh Perpustakaan di lingkungan Universitas Gadjah Mada.
Berbagai koleksi dari tahun 50an sampai dengan yang terkini dijadikan acuan bagi periodisasi tertentu seperti peradaban Islam klasik dan reformasi. Buku-buku tersebut dibaca sebagian untuk menemukan yang diinginkan dan ditunjukkan kepada dosennya untuk mendapatkan penjelasan atas keunggulan buku itu dan relevansinya dengan topik yang diinginkan.
Meski buku sejarah tersebut makin lama makin aus dimakan jaman, namun informasi dan pengetahuan yang di dalamnya tak lekang oleh waktu. Diperbincangkan, diperdebatkan, dan disempurnakan dari berbagai perspektif para penuturnya.(Cahya)
Yogya, 30-11-2015| Berbagi pengalaman dalam implementasi inovasi Perpustakaan, demikian kunjungan kerja Tim Manajemen Perpustakaan Universitas Airlangga yang dipimpin langsung oleh Kepala Perpustakaan, Dr. I Made Narsa, M.Si., CA. Diskusi terkait dengan isu-isu terkini tentang Perpustakaan mengalir dalam pembicaraan hangat dipandu oleh Dra. Nawang Purwanti, M.Lib. (Kepala Perpustakaan UGM) dan Arif Surachman (Kepala Bidang Database dan Jaringan).
Kabar baik dari Perpustakaan UGM adalah terkait keanggotaan ex officio Kepala Perpustakaan di dalam Senat Universitas dan selalu terlibat dalam Rapat Pimpinan. Setidaknya ada 3 rapat pimpinan yang menjadi wadah untuk mengkomunikasikan kemajuan Perpustakaan UGM yaitu Rapat Kerja Universitas, Rapat Pimpinan Unit Kerja Kantor Pusat Universitas, dan Rapat Koordinasi Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan. Ketiga agenda tersebut merupakan momen yang tepat untuk menyampaikan perkembangan terkini Perpustakaan UGM sekaligus menggalang dukungan untuk kelancaran dan keberlangsungan program. Hal tersebut merupakan kunci sukses dari integrasi dan sinergi Perpustakaan se-UGM.
Sementara itu kabar baik dari Perpustakaan Universitas Airlangga adalah akan mulai diterapkannya penyederhanaan prosedur perpanjangan berlangganan koleksi e-journal dan e-book, sehingga dapat memberikan kemanfaatan yang lebih bagi pemustaka. Jika hal ini dapat diterapkan di seluruh Indonesia, maka akan meringankan beban administrasi bagi Perpustakaan dan mengoptimalkan layanan e-journal dan e-book bagi segenap pemustaka.
Silaturahmi dan berbagi pengalaman ini menjadi wadah komunikasi yang baik antara kedua Perpustakaan yang berada di bawah naungan perguruan tinggi yang menyandang bentuk PTN BH. Permasalahan terkait implementasi bentuk tersebut di perpustakaan, dapat dicari solusinya dengan belajar dari pengalaman rekan sesama perpustakaan.(Cahya)