Arsip:

Berita

Pustakawan mesti fasih Berbahasa Asing

Pustakawan Universitas Yamaguchi, Ayano Morizane bersama Yama-Me (mascot Universitas Yamaguchi), Yuki Matsubara (staf Sumber Daya Manusia), dan Akira Kaneko (staf unit penelitian), pada tanggal 11 September 2014, khusus berkunjung ke Perpustakaan UGM untuk berbagi informasi terbaru tentang Perpustakaan Fakultas Teknik Universitas Yamaguchi. Ibu Nawang Purwanti, M.Lib. (Kepala Perpustakaan UGM) didampingi oleh Arif Surachman (Kepala Bidang Database dan TI), menyambut kunjungan ini dengan berbagi informasi terbaru tentang Perpustakaan Universitas Gadjah Mada. Perpustakaan yang terintegrasi, perpustakaan digital dan pengembangan sumber daya manusia dalam penguasaan Bahasa Inggris, menjadi topik perbincangan siang ini.

Perpustakaan Yamaguchi terdiri atas 1 (satu) Perpustakaan Utama dan 3 (tiga) perpustakaan fakultas, saat ini juga tengah mengembangkan perpustakaan digital dan peningkatan SDM Pustakawan. Selama ini tidak banyak masalah yang dihadapi dalam pelayanan, namun bahasa menjadi kendala ketika berhadapan dengan mahasiswa asing.

Hal yang sama juga dialami di Perpustakaan UGM ketika universitas ini menguatkan program internasional. Menurut Ibu Nawang Purwanti, solusi praktis bagi permasalahan ini adalah pelatihan Bahasa Inggris khusus pegawai yang berada di garda depan, yaitu meja informasi, keanggotaan, humas, dan pelayanan. Pengembangan SDM yang fasih dalam berbahasa Inggris sangat membantu komunikasi pelayanan terutama bagi mahasiswa internasional yang belum fasih berbahasa Indonesia. Hal ini juga penting untuk membantu mahasiswa dalam penelusuran sumber informasi berbahasa Inggris.

Tim Layanan Perpustakaan UGM “Senyum Salam Sapa Sepenuh Hati”

Setiap hari pertama awal bulan, Tim Layanan Perpustakaan UGM mengeratkan jabat tangan dan membangun empati dalam Doa Awal Bulan dalam semangat "senyum salam sapa sepenuh hati", kami melayani pemustaka!

Selamat Datang di Perpustakaan UGM, semoga hari-hari anda informatif, inspiratif dan menyenangkan.

Konsisten Terbit dalam Bahasa Inggris dengan Kontributor Internasional: Indonesian Journal of Chemistry UGM terindeks di SCOPUS

Konsisten Terbit dalam Bahasa Inggris dengan Kontributor Internasional telah membawa Journal of Chemistry UGM terindeks di SCOPUS dalam 2 (dua) tahun terakhir. Keberhasilan ini disampaikan oleh Prof. Dr. rer.nat. Nuryono, M.S., Mr. Thjis Van Vlijmen dan Dr. Ramesh Nath Premnath (Tim Springer) dalam Workshop " Editorial Workshop: How To Publish With Springer pada hari Kamis, 28 Agustus 2014 di Perpustakaan UGM. Acara ini terselenggara atas kerjasama Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UGM dan Perpustakaan UGM dengan Springer Publisher.

Springer melalui Mr. Thjis Van Vlijmen menyampaikan kebijakan untuk menerima paper dalam 3 (tiga) kategori yaitu subscribed journal, hybrid open access journal, atau full open access journal. Untuk beberapa jurnal tertentu memiliki akses terbuka, sehingga setiap paper yang diterima otomatis dipublikasikan secara terbuka. Hybrid open access journal, penulis paperlah yang menanggung biaya publikasi agar dapat terbuka, sedangkan kategori publikasi berbayar, maka paper dimasukkan secara otomatis dalam jurnal yang dilanggan.

Paper yang masuk editorial dari reviewer Springer dan dipertimbangkan untuk diterima, menurut Dr. Ramesh Nath Premnath, selalu menawarkan hal baru. Selebihnya, paper tersebut memenuhi struktur penulisan dalam IMRC (Introduction, Material & Methods, Result and Discussion, Conclusion), kesesuaian material, referensi yang mencukupi dan tidak plagiat, organisasi tulisan (yang dikerjakan paralel dengan hasilnya), tidak terjadi pengulangan antara tabel/gambar dengan tulisan, diskusi dengan pembanding temuan paper lain, penutup mestinya menggarisbawahi perbedaan proses dan hasil penelitian tersebut yang berbeda dengan paper lain.

Prof. Nuryono, Guru Besar Ilmu Kimia MIPA UGM menambahkan bahwa UGM menduduki peringkat ke-3 di bawah ITB dan UI di dunia internasional, karena sedikitnya dokumentasi maupun kurangnya penelitian yang terekam di jurnal internasional. Masih perlu semangat dan dukungan agar semakin banyak paper dan jurnal UGM yang terindeks dalam SCOPUS. Pada prinsipnya, proses editorial itu terbagi dalam dua hal yaitu administratif sederhana dan editorial. Administratif merupakan tahap pertama ketika sebuah artikel diproses sesuai aturan yaitu kesesuaian isi paper dengan ruang lingkup jurnal, bahasa ilmiah, referensi (maks. 10 tahun terakhir) dan format penulisan standar. Setelah lolos di tahap tersebut, paper akan masuk tahap editorial awal dan bertemu dengan reviewer. Koreksi dari reviewer semestinya ditanggapi dalam sebuah perbaikan yang dicatat dalam lembar respon (menolak/menerima dan diperbaiki), tidak langsung diperbaiki pada tulisan.

Tips dari Mr. Thjis Van Vlijmen, pastikan bahwa penulis menawarkan hal baru dan tidak melanggar kode etik. Tips dari Dr. Ramesh Nath Premnath adalah “reading improve your writing; discussing your journal in group/international conference”. Sementara itu, Prof. Nuryono menggaris bawahi bahwa sesungguhnya menulis manuskrip tidak perlu dibuat sulit, bisa kita lakukan karena orang lain bisa melakukannya.

Bedah Buku “Kebangkitan Etnis Menuju Politik Identitas”

Kamis, 8 Mei 2014, Perpustakaan Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan Jurusan Politik dan Pemerintahan FISIPOL UGM serta Yayasan Pustaka Obor Indonesia berkesempatan untuk membedah buku hasil disertasi Doktor bidang Ilmu Politik Universitas Padjajaran dengan judul "Kebangkitan Etnis Menuju Politik Identitas". Penelitian dilakukan di 5 kabupaten di Kalimantan Barat yakni Kabupaten Landak, Bengkayang, Sintang, Sanggau, dan Sekadau.

Dalam acara bedah buku ini, Dr. Sri Astuti Buchari, M.Si selaku penulis hadir sebagai pembicara bersama dengan Abdul Gaffar Karim, M.A. (JPP Fisipol UGM), dan Dr. Yanis Musdja (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) sebagai moderator. Selama kurang lebih dua jam, peserta bedah buku diajak untuk melihat realita identitas di Indonesia, khususnya di Kalimantan Barat, yang telah terangkum dalam 224 halaman buku.

Marjinalisasi yang dialami suku Dayak di Kalimantan Barat, bahkan semenjak masa penjajahan Belanda, membuat mereka memiliki ikatan emosional sesama etnis yang tinggi. Perlakuan yang berbeda dalam aspek pembangunan, pendidikan, serta kesehatan membangkitkan semangat putra Dayak untuk memperjuangkan hak-hak dengan cara berkonsolidasi memilih tokoh Dayak demi kesejahteraan masyarakat mereka. Semangat kebangkitan suku Dayak inilah yang melatarbelakangi Dr. Sri Astuti Buchari, M.Si menuliskan buku ini.

Menurut Sri Astuti, etnis Dayak adalah etnis yang pendiam, halus, dan cenderung introvert. Akan tetapi mereka menjadi masyarakat inferior karena dianggap sebagai kuli, pemalas, dan tidak produktif. Mereka cenderung termarjinalkan dan didiskriminasi. Hal ini membuat mereka tidak mendapatkan kesejahteraan yang layak. Meski demikian, ikatan emosional di antara mereka semakin erat dan kuat. Ikatan komunal Dayak yang erat dibuktikan dengan munculnya identitas kelompok di mana Dayak mengasosiasikan diri dengan agama Kristiani. Apabila anggota kelompok mereka memeluk agama Islam, dia tidak lagi dianggap sebagai bagian dari etnis Dayak.

Politik identitas muncul sebagai cara bagi masyarakat Dayak untuk mencapai kesejahteraan tersebut. Politik identitas mengacu pada tindakan politik yang mengedepankan kesamaan identitas atau karakteristik yang berbasis pada ras, etnis, jender, atau agama. Dalam kasus ini, masyarakat Dayak berkonsolidasi untuk memilih dan memenangkan tokoh Dayak untuk memimpin sebagai Gubernur pada Pilkada Gubernur Kalimantan Barat tahun 2007.

Sri Astuti juga mengatakan bahwa politik identitas adalah penting dilakukan di tempat tertentu dalam konteks memperjuangkan hak dan kesejahteraan masyarakat, asalkan mereka tidak menjadi etnosentrisme. Adanya demokrasi dan desentralisasi di era reformasi ini juga membuka kesempatan bagi tokoh Dayak karena orang lokal-lah yang memahami kebutuhan masyarakatnya sendiri.

Abdul Gaffar Karim menambahkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang memiliki masalah identitas sejak dulu mengingat keberagaman Indonesia yang sangat majemuk. Batas alamiah dari politik identitas adalah masalah kesejahteraan. Menurut beliau, isu identitas tidak akan muncul apabila tidak ada marjinalisasi terhadap identitas tertentu. Ekspresi identitas dapat dilakukan selama mengedepankan equality dan tidak mengganggu ekspresi identitas yang lain.

Jadi, bisa dikatakan bahwa buku ini sangat menarik karena mencoba menjelaskan problematika identitas di Indonesia.

Poster bedah buku Kebangkitan Etnis Menuju Politik Identitas

Kontributor: Cahya

Are You the Champion?

Take part in the Research in Indonesia, inter-university championship online quiz from 1 May to 20 June 2014 and stand to win an iPad mini as you discover interesting research works that are related to Indonesia and the global environment.

How it works? Entries with all THREE questions answered correctly will enter the lucky draw.

PRIZE iPad mini (1 winner) | iPod Shuffle (10 winners)

Talkshow

Take part in the online quiz at http://bit.ly/IndoWileyQuiz14

Peluncuran dan Bedah Buku Kumpulan Cerpen Kampung UGM “Melukis Surga”

Perpustakaan UGM, Kamis 3 April 2014. Universitas Gadjah Mada telah melahirkan nama-nama besar di dunia ilmu sain dan humaniora, sastra termasuk di dalamnya. Bergabung dalam akun Facebook “Kampung UGM”, alumni universitas kerakyatan ini menyumbang dunia sastra dengan sebuah Buku Kumpulan Cerpen "Melukis Surga", Kamis, 3 April 2014. Buku ini dibedah oleh Prof. Faruk HT., Dosen Fakultas Ilmu Budaya UGM, dibarengi dengan pembacaan cerpen oleh Ikun SK dan musikalisasi puisi oleh Erlina Rakhmawati di Perpustakaan Universitas Gadjah Mada.

Prof. Faruk HT memberikan catatan atas buku Kumpulan Cerpen “Melukis Surga” sebagai seni dan ilmu pengetahuan. Masyarakat akademik hidup dan bekerja di dunia yang tidak murni akademik dan abstrak, karena seorang akademisi juga adalah makhluk sosial dan historis yang terikat oleh ruang dan waktu. Seorang akademisi mestinya mampu hidup dalam dua dunia agar kegiatan akademiknya tidaklah formalistik dan kehilangan nilai aksiologisnya. Tantangan untuk mencapai hal tersebut tidaklah mudah, perlu pikiran positif dan negatif sekaligus, kritis terhadap tatanan kehidupan.

Salah satu cerpen yang judulnya dijadikan sebagai judul buku “melukis surga” ini menurut Prof. Faruk merupakan cerita tentang pengalaman tertentu oleh seorang tokoh dalam ruang dan waktu tertentu, pengalaman seorang anak perempuan usia play group bernama Maria, yang sangat ingin bertemu surga. Pengalaman Maria ini bukanlah semata-mata pengalaman seorang individu, namun juga generalisasi dari pengalaman serupa, yaitu generalitas sosial-historis, generalitas yang ilmiah, dan gagasan atau kepercayaan akan Tuhan yang dikesankan lintas agama.

Buku "Melukis Surga" adalah kumpulan cerpen perdana yang ditulis, dicetak serta diterbitkan oleh warga kampung UGM yaitu Dewi Kharisma Michellia (alumnus Sekolah Vokasi UGM), Ramayda Akmal (alumnus Fakultas Ilmu Budaya ), S. Banu Ardi (alumnus Fakultas Psikologi), Han Gagas, Bung Yanto, Micha Adiatma, Nugroho Dewayanto, Sungging Rangga, Mochammad Walid, dan 15 penulis lainnya. Kumpulan cerpen ini dihadirkan di kampus untuk menghidupkan spirit bersastra yang mulai meredup.

Penghargaan kepada Staf Favorit Pilihan Pemustaka & Pemustaka Terajin/Teraktif

Bulaksumur, 1 Maret 2014. Perpustakaan merupakan lembaga yang memberikan ruang bagi berbagai kalangan untuk berinteraksi dan saling berbagi. Setiap orang atau komponen dalam perpustakaan mempunyai peran sendiri yang secara signifikan berpengaruh terhadap keberadaan dan peran perpustakaan. Dua komponen penting dalam perpustakaan adalah Pemustaka (pengguna perpustakaan) dan staf perpustakaan (pengelola perpustakaan).

Pada ulang tahun yang ke-63, Perpustakaan UGM berusaha memberikan apresiasi dan penghargaan kepada para pemustaka dan juga staf perpustakaan yang telah memberikan kontribusi bagi peningkatan layanan dan peran perpustakaan. Penghargaan kepada pemustaka terajin dan staf perpustakaan favorit pilihan pemustaka menjadi kegiatan penting dalam rangkaian kegiatan Dies Natalis Perpustakaan UGM kali ini. Pemilihan petugas favorit bagi pemustaka diikuti oleh 52 staf perpustakaan UGM dengan cara pemustaka menulis nama staf perpustakaan favorit pada lembar pemilihan yang sudah disediakan oleh panitia. Setelah kurang lebih satu bulan masa pemilihan, terpilih tiga staf perpustakaan favorit pilihan pemustaka atau pengguna perpustakaan UGM yakni Uminurida Suciati (61 suara) staf bagian statistik dan pelayanan ruang diskusi dan belajar mandiri sebagai peringkat pertama, Nur Cahyati Wahyuni (58 suara) staf bagian Humas dan Indigenous Resource Center sebagai peringkat kedua, dan Joko Kristanto (55 suara) staf bagian taman sebagai peringkat ketiga. Kepada ketiganya diserahkan piagam penghargaan dan hadiah berupa uang pembinaan.

Sementara itu untuk pemustaka dilakukan pemilihan pengunjung terajin dan peminjam teraktif yang dihitung berdasarkan rekam data yang ada di sistem sejak bulan Januari 2013 hingga Januari 2014. Terpilih sebagai pengunjung terajin adalah ARIN SETIYOWATI dengan nomor mahasiswa 340106 dari Program Studi S2 AGAMA & LINTAS BUDAYA dengan tingkat kunjungan sebanyak 216 kali, dan pemustaka dengan tingkat peminjaman terbanyak atau teraktif adalah RIFKA DHIMAS AGIL HABIEBIE dengan nomor mahasiswa 284059 dari Fakultas Pertanian, Jurusan Penyuluhan Komunikasi Pertanian. Masing-masing pemustaka mendapatkan piagam penghargaan dan uang pembinaan. Semua penghargaan dan hadiah diserahkan pada saat acara puncak Dies Natalis Perpustakaan ke-63 Sabtu, 1 Maret 2014 oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UGM, Prof. dr., Iwan Dwiprahasto, M.Med.Sc., Ph.D. (AS-GMLF 2014).

Pengirim: Humas Perpustakaan UGM

ACARA PUNCAK & TALKSHOW “Kerjasama dan Sinergi Perpustakaan di DIY melalui pemanfaatan TIK”

Sabtu, 1 Maret 2014, Dalam acara puncak Ulang Tahun Perpustakaan Universitas Gadjah Mada dibacakan Laporan Perpustakaan tahun 2013 oleh Kepala Perpustakaan UGM sebagai bentuk pertanggungjawaban dan akuntabilitas Perpustakaan UGM kepada stakeholders yang selama ini mendukung capaian-capaian hingga bertahan selama 63 tahun. Saat ini, Perpustakaan UGM telah mencapai tahapan integrasi sistem dengan berbagai unit kerja di Perpustakaan UGM yang mencakup 15 fakultas di lingkungan UGM, Single ID kartu Mahasiswa dan Kartu Perpustakaan, dan satu hotspot UGM. Sinergi terjalin antara Perpustakaan UGM dengan sivitas akademika, unit kerja di lingkungan UGM, Perpustakaan di DIY, Perpustakaan di tingkat Nasional, dan Internasional.

Acara tersebut akan dihadiri oleh Wakil Rektor Universitas Gadjah Mada Prof. dr. Iwan Dwiprahasto, M.Med.Sc., Ph.D, sekaligus memberikan penghargaan kepada Petugas Perpustakaan dan Pemustaka Favorit yang dipilih sebagai apresiasi atas dukungannya dalam proses pelayanan perpustakaan. Terpilih sebagai Petugas Favorit sivitas akademika adalah Uminurida S. (Pustakawan di Layanan Ruang Diskusi dan Statistik), Nur Cahyati Wahyuni (Pustakawan di Pengembangan Indigenous Resources Center), dan Joko Kristanto (Petugas Taman). Sementara itu Pemustaka Favorit dengan kategori Pengunjung terajin adalah Arin Setiyowati (mahasiswa S2 Agama dan Lintas Budaya UGM) dan Peminjam teraktif adalah Rifka Dhimas Agil Habibie (Mahasiswa Prodi Penyuluhan & Komunikasi Pertanian UGM). Penghargaan ini diharapkan dapat memberikan semangat kepada insan perpustakaan dan sivitas akademika dalam mendayagunakan akses informasi secara sinergis.

Semangat integrasi dan sinergi Perpustakaan tidak hanya diupayakan oleh Perpustakaan UGM, namun juga Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI) dan Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk lebih menegaskan upaya tersebut diselenggarakan Talkshow “Kerjasama dan Sinergi Perpustakaan di DIY melalui pemanfaatan TIK” yang menghadirkan narasumber Dra. Luki Wijayanti, M.Hum. (Kepala Perpustakaan UI & Ketua FPPTI), Budi Wibowo, SH., MM. (Kepala BPAD DIY), Drs. Bambang Nurcahyo Prastowo M.Sc (Dosen Fakultas MIPA UGM & Praktisi IT). FPPTI mengintegrasikan PTN/PTS di masing-masing provinsi untuk berjejaring dan membuka akses informasi satu sama lain. BPAD DIY menggagas dan memfasilitasi Jogja Library for All untuk memperluas akses antar perpustakaan di seputaran DIY, dan UGM telah membangun sistem informasi terintegrasi antar unit di lingkungan UGM.

Pengirim: Humas Perpustakaan UGM

Workshop e-Journal (ScienceDirect, Scopus, REAXYS, e-Books)

Rabu 26 Februari, pukul 13.00 WIB, Perpustakaan Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan workshop database online yakni ScienceDirect, Scopus, REAXYS, dan E-books yang semuanya merupakan produk dari Penerbit Elsevier. Workshop ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Gadjah Mada Library Fair untuk tujuan diseminasi informasi e-resources dari sumber pertama kepada sivitas akademika UGM dan PTN/PTS di sekitar. Hadir sebagai pembicara tim dari Elsevier, Joyce Haryono, Delon Lee, dan P. Leow.

Dalam presentasi pertama, Joyce menyatakan bahwa selama ini orang lebih akrab dengan produk-produk Elsevier namun tidak terlalu familier dengan Elsevier sebagai content provider jurnal dan dokumen pengetahuan lainnya. Adapun produk-produk Elsevier antara lain ScienceDirect, Scopus, serta REAXYS dengan ciri khas masing-masing. ScienceDirect adalah platform berbasis online yang menyuguhkan database untuk full-text jurnal dan buku yang ekstensif dan unik. ScienceDirect sendiri memiliki posisi kuat dalam dunia jurnal dan e-book karena memiliki sekitar 2.500 judul jurnal, 11 juta judul artikel dalam 24 area subjek, dan 22.000 e-books,. Dengan koleksi yang banyak tersebut, 25% sitiran berasal dari jurnal yang diunggah di ScienceDirect. Joyce pun menjelaskan beberapa fitur di ScienceDirect seperti pencarian berdasar subjek, alert untuk artikel baru, serta history dimana kita bisa melihat jurnal-jurnal apa saja yang sudah kita lihat.

Produk lain berupa e-book dijelaskan lebih lanjut oleh Delon Lee. Menurutnya, e-book menyuguhkan buku-buku yang telah disaring topiknya sehingga lebih mudah dicari. Selain itu, e-book adalah produk yang memiliki harga lebih murah, tidak ada overlap, serta e-book Elsevier mendapatkan banyak rating yang baik oleh penggunanya.

Pembicara ketiga, P.Leow, menjelaskan mengenai REAXYS. Menurut Leow, REAXYS adalah ‘google’ untuk informasi yang berkaitan dengan kimia. Produk Elsevier ini masih termasuk baru (diperkenalkan tahun 2009). Karena sifat informasinya yang khusus, dalam website REAXYS dibuka forum untuk saling berkomunikasi terkait konten dalam REAXYS. Jadi apabila Anda tidak menemukan topik yang anda cari, anda bisa menanyakannya kepada orang yang berada di balik layar melalui forum. Meski demikian, REAXYS tidak hanya dikhususkan untuk peneliti yang mempelajari kimia. REAXYS bersifat terbuka untuk siapa yang ingin mendapatkan chemistry insight.

Secara keseluruhan, workshop E-Journal ini memberikan penjelasan mengenai produk-produk yang dimiliki Elsevier yang mungkin selama ini belum diketahui oleh mereka yang membutuhkan akses pada jurnal. Pada hakikatnya, jurnal, e-book, serta artikel ilmiah lainnya adalah acuan penting yang menunjang bagi seorang peneliti. Oleh sebab itu, pengetahuan mengenai akses informasi tersebut wajib dimiliki oleh para peneliti.

Pengirim: Cahya

Seminar literasi informasi bagi SDM perpustakaan/pustakawan “Manajemen sitiran dan piranti pengelolaan sitiran”

Selasa 25 Februari, sebagai rangkaian GMLF 2014, Perpustakaan Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan Putera Sampoerna Foundation mengadakan seminar bertajuk "Literasi Informasi bagi SDM Perpustakaan/Pustakawan". Seminar ini menghadirkan Arif Surachman, SIP. MBA (Kabid TI dan Jaringan Perpustakaan Universitas Gadjah Mada) dan Purwoko, SIP, MA (Kepala Perpustakaan Fakultas Teknik) sebagai pembicara. Seminar diawali oleh Arif Surachman yang memberikan materi mengenai "Manajemen Sitiran bagi Pustakawan" dan dilanjutkan penyampaian materi penggunaan reference tools Zotero dan Mendeley oleh Purwoko. Dua piranti ini sangat membantu dalam mengelola sumber referensi yang telah diunduh dan dijadikan acuan dalam penulisan ilmiah.

Arif Surachman menegaskan beberapa peran pustakawan yakni sebagai pendidik, peneliti, penulis, akademisi, dan juga fasilitator. Oleh sebab itu, pengetahuan mengenai sitiran menjadi penting bagi pustakawan karena sitiran adalah penting bagi mereka yang bekerja di ranah pendidikan. Sitiran sendiri menjadi hal yang krusial mengingat kaitannya dengan big issue dunia pendidikan yakni plagiarisme. Sitiran yang tidak jelas dan memadai akan membuat penulis terjebak dalam kasus plagiarisme. Menanggapi hal tersebut, pustakawan pun mempunyai tanggung jawab untuk memahami sitiran dan mengurangi angka plagiarisme, tidak hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga untuk pemustaka.

Lebih lanjut, Purwoko, lulusan S2 Manajemen Informasi dan Perpustakaan UGM ini menjelaskan beberapa reference tools seperti Mendeley dan Zotero. Kedua reference tools tersebut memiliki kelebihan untuk mengutip serta mengambil metadata suatu jurnal atau artikel sehingga akademisi bisa lebih mudah serta meminimalisir kemungkinan lupa saat melakukan sitiran. Selain itu, kedua tools ini juga bisa memberikan metadata dari buku dan jurnal yang telah diunduh.

Seminar yang diadakan sebagai bagian dari rangkaian acara Gadjah Mada Library Fair ini diikuti oleh 111 peserta dari kalangan mahasiswa serta pustakawan baik dari dalam maupun luar Yogyakarta. Dra. Nawang Purwanti, M.Lib, selaku Kepala Perpustakaan Universitas Gadjah Mada, mengatakan bahwa seminar ini juga menjadi ajang bagi para pustakawan untuk berbagi pengalaman dengan sesama pustakawan, mahasiswa, serta peneliti. Acara ini juga dilangsungkan sebagai bentuk 'kopi darat' pustakawan yang mungkin selama ini hanya berkomunikasi secara online dan wujud perhatian bersama untuk mengurangi praktek plagiarisme dengan menguasai dan menginformasikan manajemen sitiran yang tepat kepada masyarakat luas.

Yogyakarta, 26 Februari 2014

Nur Cahyati Wahyuni
Humas Perpustakaan UGM