UGM Corner Live Talk Show: Listrik Untuk Indonesia
Berita Selasa, 27 September 2016
Jumat, 23 September 2016, Perpustakaan UGM kembali studio bagi UGM Corner Live Talkshow bagi Universitas Gadjah Mada, MNC Media dan Sindo Trijaya 97.0 FM. Kali ini, UGM Corner menggandeng PLN untuk membicarakan tentang “Listrik Untuk Negeri” dengan menghadirkan 3 (tiga) orang pembicara yaitu Dwi Kusnanto (GM Distribusi DJTY PLN), Amihwanuddin (GM UIP JBT 2 PLN), dan Dr. Ir. Tumiran, Eng., Ph.D dari Dewan Energi Nasional.
Dalam Talk Show ini Bapak Amihwanuddin GM UIP JBT 2 menjelaskan bahwa PLN sedang menyalurkan pembangkit dari jalur utara dari Jateng hingga Jabar yang digunakan untuk pulau jawa seluruhnya, termasuk DKI Jakarta. Beliau menghimbau kepada masyarakat untuk mendukung hal ini karena penyaluran pembangkit listrik ini adalah aset untuk Indonesia masa depan.
Selanjutnya, Bapak Dwi Kusnanto selalu GM Distribusi DJTY menambahkan bahwa PLN Jateng-DIY berkomitment untuk terus lebih baik lagi. PLN merasa belum puas kalau ada keluhan dari pengguna yang belum terselesaikan. Kini PLN DIY-Jateng melayani sekurangnya 50,5 juta jiwa orang. Bapak Dwi Kusnanto berharap pelanggan yang sudah ada bisa beralih ke sistem pra bayar sehingga bisa memonitoring dan mengontrol penggunaan listriknya.
Sementara itu, Bapak Ir. Tumiran, Eng yang juga merupakan Dosen di jurusan Teknik Elektro UGM menjelaskan sektor listrik dan teknologi terbaharukan Indonesia kedepan akan berkembang. Beliau berharap 10-15 tahun kedepan Indonesia bisa menjadi mandiri dalam sektor listrik sehingga Indonesia tidak perlu lagi melakukan import pembangkit listrik. Selain itu, beliau juga berharap Kemenristek yang menjadi pionir dalam mengembangkan sektor listrik Indonesia.
Beliau berpesan kepada generasi muda untuk menggali informasi dan menggunakan wawasan yang bisa didapat dari ruang diskusi seperti UGM Corner Live Talk Show sebagai bekal untuk berkarya di sektor energi sehingga kelak generasi muda Indonesia sendiri lah yang akan mengelola sektor listrik di Negeri, tidak perlu mengimpor kemampuan dari luar.(Cahya)