Pos oleh :

admin

Menelisik Ludruk dalam perspektif historiografi dari Koleksi Perpustakaan UGM

[Kamis, 11/04/2019] Untuk ke-2 kalinya, alumnus UGM, Bapak Lutfi Ismail, M.A., mengajak mahasiswanya untuk belajar secara langsung mengaplikasikan langkah heuristik dalam penulisan historiografi di Perpustakaan UGM. Kali ini, mahasiswa Prodi Ilmu Sejarah Tahun 2016 berjumlah 25 orang, menelusur berbagai macam buku, karya akhir, dan jurnal, untuk riset kali ini.

Bapak Arif Surachman, MBA selaku Kepala Bidang Database dan Jaringan Perpustakaan UGM menyambut gembira rombongan calon intelektual muda tersebut. Harapannya tentu saja, koleksi Perpustakaan UGM dapat mendukung tugas pembelajaran Historiografi yang saat ini sedang tren dalam bidang Ilmu Sejarah. Didampingi oleh Rini Iswandari, SIP. (Pustakawan Sirkulasi), Janu Saptari, SIP. (Pustakawan Referensi dan Terbitan Berkala), dan Sarwana, SIP., M.A. (Pustakawan Karya Akhir), rombongan menelusur literatur yang diperlukan.

Yang menggembirakan adalah tersedianya koleksi Ludruk dari tahun 1980 an dari Koleksi Langka Perpustakaan UGM yang dirujuk oleh mahasiswa tersebut. Di UGM sendiri, secara keseluruhan, terdapat 157 koleksi (buku, tesis/disertasi/skripsi, artikel jurnal) yang memiliki kata kunci ludruk. Yang berbentuk buku dengan judul yang tertera kata “ludruk”, terdapat 8 koleksi, yaitu 2 koleksi di Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya, dan 6 koleksi berada di Perpustakaan Pusat UGM. Sedangkan dalam bentuk hasil penelitian sejumlah 38 judul. Koleksi tersebutlah yang dibaca dan disarikan oleh mahasiswa untuk tugas kali. [Humas: Cahya]

“Enak ya Jadi Mahasiswa UGM, bisa Belajar di Perpustakaan Seharian”

[Kamis, 12/04/2019] “Main Tangkap Telunjuk Yuk!,” ucap Ezi, mahasiswa Fakultas Psikologi UGM yang menjadi pembawa acara pada acara Kunjungan 236 siswa dan 17 guru dari SMAN 12 Surabaya pagi ini. Gelak tawa pun memenuhi ruang Seminar Perpustakaan UGM. Tidak ada satupun siswa dan guru yang mau jari telunjuknya ditangkap oleh teman sebelah. Permainan reaksi cepat ini, berhasil menghidupkan suasana para remaja yang barusan tiba di Yogyakarta ini.

Bapak Dajud Indarto, S.Pd sebagai wakil sekolah yang bertugas dalam Program P3L, sekaligus seorang guru Bahasa Indonesia, menyampaikam maksud kunjungan untuk mengenalkan siswa dengan kehidupan kampus UGM. Kunjungan disambut baik oleh Bapak Wahyu Supriyanto, M.Si. (Kepala Bidang Layanan Perpustakaan UGM). Pak Wahyu menyatakan bahwa Perpustakaan UGM kini telah dijadikan rumah kedua oleh sebagian mahasiswa UGM untuk menuntut ilmu, mengisi waktu luang, dan berdiskusi dengan teman. Untuk itulah, Perpustakaan UGM melengkapi diri dengan katalog daring yang dapat diakses melalui gawai dimanapun berada, serta memodifikasi fasilitas dan ruang belajar sesuai dengan keperluan, seperti diskusi maupun untuk belajar mandiri. Selain itu, Perpustakaan UGM sudah dijadikan tempat publik yang dapat digunakan oleh masyarakat umum. Contohnya adalah siswa SMA di sekitar Yogya yang memanfaatkan Perpustakaan UGM untuk belajar bersama dengan mahasiswa UGM yang berperan sebagai tentor mata pelajaran.

Kali ini, Perpustakaan UGM juga menghadirkan Putri (Mahasiswa Fakultas Pertanian UGM dan peraih beasiswa Bidik Misi). Putri menjelaskan bahwa untuk menjadi mahasiswa UGM dibutuhkan usaha yang besar maka dari itu dibutuhkan proses belajar yang sungguh-sungguh. Putri menyarankan untuk mempersiapkan hal ini sejak dini agar lebih siap. Akhir acara ditutup dengan tukar cinderamata SMAN 12 Surabaya dan Perpustakaan UGM dan tour keliling Perpustakaan UGM.

Beberapa siswa tampak antusias berswafoto di berbagai sudut Perpustakaan UGM. “Itu mereka sedang apa?, “ tanya beberapa siswa sambil menunjuk mahasiswa-mahasiswa yang duduk menghadap meja karel, membuka buku/laptop dengan earphone di telinga. “Mereka sedang belajar,” kata Ibu Cahya (Humas Perpustakaan UGM). “Mereka belajar di Perpustakaan UGM bisa seharian. Makanya kami sediakan meja, kursi, aliran listrik, dan wifi agar mereka betah. Juga ada musholla, kantin, dan air minum gratis,” lebih lanjut diterangkan oleh Bu Cahya. “Wah enak ya jadi mahasiswa,” kata siswa yang lain.

Memang enak jadi mahasiswa UGM dan punya Perpustakaan dengan fasilitas lengkap. Semoga kalian dapat menjadi bagian dari civitas academica UGM tahun depan ya. [Humas: Cahya, Ezi]

Meraih Mimpi dengan Passion yang Besar

[Selasa, 09/04/2019] “Prestasi seperti apa yang lolos kualifikasi untuk mendaftar di UGM?” tanya seorang siswa SMA N 3 Denpasar pada kesempatan kunjungan di Perpustakaan UGM. I Made Andi Arsana, ST., ME., Ph.D., dosen Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada yang juga merupakan alumni SMA N 3 Denpasar menjelaskan bahwa setiap jenis prestasi akan dipertimbangkan oleh tim penilai, UGM tidak memiliki standard yang kaku mengenai kualifikasi prestasi. “Prestasi yang kamu miliki tidak harus tingkat Nasional atau Internasional. Karena, jika kamu memiliki keterampilan yang tidak dikompetisikan di tingkat Nasional atau Internasional, itu bukan berarti kamu tidak memiliki prestasi. Nilai-nilaimu yang bagus, itu juga bagian dari prestasi dari keterampilanmu,” tegas Andi.

lebih lanjut

SpringerNature Online Quiz @UGM Winners

Book ReLaunch and Discussion

Pengumuman Pemenang Doorprize Survei e-Resources 2018/2019 Perpustakaan UGM

1 Januari 2019, Layanan Perpustakaan UGM Tutup

pengumuman libur layanan pada tahun baru 2019