Kamis, 30 April 2015 Perpustakaan Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan Yayasan Putra Sampoerna mengadakan acara Talkshow bertema "Strategi Mengenali Potensi Diri Untuk Mengembangkan Karir Pilihan". Acara ini merupakan waktu yang tepat untuk berdiskusi bagi mahasiswa dan Mentor, yaitu Dr. Nelia Ramadhani (Dosen Fakultas Psikologi UGM) dan Fifi Pramudika, S. Psi (Mahasiswa Exchange Student, Fakultas Psikologi UGM). Dalam pengantarnya Dr. Nelia Ramdhani menyampaikan bahwa motivasi dalam diri itu penting adanya. Motivasi merupakan suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Terkadang motivasi dalam diri manusia bisa naik dan turun.
Motivasi sangat diperlukan untuk mengembangkan softskill, "Orang akan hebat jika ia memiliki softskill dan hardskill yang saling melengkapi". Softskill akan mengisi gap antara hardskill dengan kondisi nyata yang dihadapi. Untuk bisa mengembangkan karir pilihan kita harus mengenali potensi diri, cara untuk mengenali potensi diri meliputi kompetensi personal dan kompetensi sosial. Kompetensi personal yaitu mampu mengenali potensi, emosi dan motivasi diri. Kompetensi sosial meliputi pandai bersosialisasi dan punya empati.
Kepandaian bersosialisasi dan motivasi diri yang besar merupakan kunci keberhasilan Fifi Pramudika, S. Psi, yang berkesempatan mengikuti short course di University of Groningen Belanda (tahun 2011). Berangkat dari kota Bontang Provinsi Kalimantan Timur dan hijrah ke kota pelajar untuk mengawali perjalanan suksesnya. "Saya tidak mau terus menerus berada dalam keminderan," motivasi inilah yang menjadi cambuk penyemangat dan pada akhirnya mengantarkannya pada kesuksesan saat ini.
"Bangun kepercayaan diri untuk tumbuh menjadi yang terbaik", demikian motto Fifi, yang dalam presentasinya, banyak menceritakan pengalaman pada saat interview untuk mencari pekerjaan. Penguasaan bahasa bagi Fifi, dirasakan sebagai kunci untuk masuk ke perusahaan multinasional. Pada saat interview, dengan percaya diri Fifi menyapa interviewernya menggunakan bahasa Jepang dan ternyata disambut dengan sangat ramah dan penuh apresiasi. Sampai saat pertemuan berikutnya dengan interviewer tersebut, keberanian Fifi berbahasa Jepang tersebut masih melekat dalam ingatannya.
Pada saat sesi tanya jawab, peserta Talkshow sangat antusias dalam mengajukan pertanyaan. Salah satu peserta sedikit mencurahkan isi hatinya dimana keinginan hatinya tidak sejalan dengan keinginan orangtuanya yang menyarankan untuk kuliah dijurusan yang diambilnya sekarang. Hal tersebut yang membuatnya galau dan merasa salah jurusan. Tanggapan Dr. Nelia cukup menyejukkan hati bahwa tidak ada yang salah jurusan, semua jurusan memiliki keistimewaan masing-masing. Oleh karena itu cari tahulah keistimewaan tersebut sehingga dapat dijadikan motivasi dalam diri.
Kita harus cerdas dan bijak dalam mengenali potensi dalam diri kita supaya dapat menentukan karir pilihan. Orang yang pandai saja belum cukup untuk sukses untuk itu softskill sangat berperan untuk menunjang. Teman juga sangat berperan, bertemanlah dengan teman yang mendukung kita jangan malah menjatuhkan. Jika sekarang belum berhasil maka tanamkan mindset "Saya bukan orang yang tidak mampu, tetapi belum berusaha lebih keras lagi". Carilah peluang dan pontensi dalam diri kita dan tentukan pilihan yang tepat.(Cahya)