Siang ini, 27 Januari 2015, Perpustakaan UGM mendapatkan kunjungan istimewa, seorang alumni UGM yang kini mengajar di Universitas Negeri Gorontalo (UNG) sebagai dosen di Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia. Bersama Drs. Supriyadi, M.Pd. dan sejumlah mahasiswa, rombongan ini singgah sejenak di Perpustakaan UGM, sembari menunggu waktu Kunjungan ke Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya UGM. Mereka memanfaatkan waktu untuk mengetahui koleksi dan layanan yang dapat diperoleh di Perpustakaan UGM guna mendukung tugas dan penulisan skripsi mahasiswanya.
Informasi terkait hal tersebut disampaikan oleh Humas Perpustakaan UGM, Nur Cahyati Wahyuni, yang menemani rombongan ini mengobrol santai di lobi Perpustakaan UGM. Laman lib.ugm.ac.id menyediakan informasi dan panduan akses fasilitas dan koleksi bagi mahasiswa non-sivitas akademika UGM. Selama ini, Perpustakaan UGM memberikan kemudahan bagi masyarakat umum dan sivitas akademika luar UGM untuk mengakses fasilitas dan koleksi. Surat Ijin Masuk harian, Kartu Baca 3 bulanan, dan Kartu Sakti, serta kartu Jogja library for all merupakan alternatif kartu akses Perpustakaan UGM. Kartu Sakti dapat digunakan oleh sivitas akademika Universitas Negeri Gorontalo karena ada jaringan Forum Kerjasama Perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri se-Indonesia. Kartu Sakti ini sesuai namanya, menyediakan hak akses koleksi dan fasilitas Perpustakaan UGM, kecuali peminjaman.
Keunggulan Perpustakaan UGM adalah koleksi karya akhir mahasiswa UGM per 1 September 2013 dapat diakses secara online berbatas, yaitu abstrak, daftar isi, bab pendahuluan, bab penutup, dan daftar pustaka. Kelonggaran akses ini memudahkan para pemustaka untuk mengintip koleksi yang diinginkan dari seluruh dunia, sebelum memutuskan membaca koleksi secara utuh. Selanjutnya, jika memang membutuhkan koleksi utuh, dapat membacanya di komputer-komputer baca yang telah disiapkan di ruang repositori Perpustakaan UGM.
Mahasiswa di kunjungan kali ini menyempatkan untuk menilik koleksi Indigenous Resources Center yang menyajikan koleksi ke-Indonesia-an. Koleksi tersebut memberikan wawasan baru tentang Indonesia yang selama ini belum diketahui dan dibaca.(Cahya)