Arsip:

SDG 11: Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan

Studi Banding Pascasarjana UIN Ponorogo di Perpustakaan dan Arsip UGM, Fokus pada Pengelolaan Karya Akhir dan Strategi Peningkatan Kunjungan

Perpustakaan dan Arsip Universitas Gadjah Mada (UGM) menerima kunjungan studi banding Pascasarjana UIN Kiai Ageng Muhammad Besari Ponorogo pada Jumat, 21 November 2025 untuk membahas pengelolaan skripsi–disertasi serta berbagai strategi peningkatan kunjungan perpustakaan sebagai bagian dari upaya memperkuat SDGs 4: Pendidikan Berkualitas dan SDGs 11: Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan.

lebih lanjut

Lawang Sajarah Jadi Sarana Belajar Pengelolaan Koleksi Langka bagi Mahasiswa dari Jepang

Prof. Yako Kozano dari Aichi Prefectural University, Japan, bersama sejumlah mahasiswa dari Negeri Sakura Jepang mengunjungi Lawang Sajarah Perpustakaan dan Arsip UGM pada Kamis (18/9/2025). Prof. Yako yang beberapa waktu terakhir ini berkolaborasi dengan UGM dan sangat lihai berbahasa Indonesia ini mencoba mengenalkan beberapa budaya Indonesia melalui koleksi langka di Lawang Sajarah pada mahasiswanya. Di sana, mereka mempelajari langsung pengelolaan, penataan, dan rencana pengembangan koleksi langka serta bersejarah yang menjadi bagian penting dari rekam jejak UGM.

lebih lanjut

Pustaka Laras Meriahkan Festival Karawitan Fakultas Filsafat UGM

Semarak seni gamelan menggema di lingkungan Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam rangka peringatan Dies Natalis Fakultas Filsafat ke-58. Sebagai bagian dari rangkaian acara, Festival Karawitan digelar pada Sabtu–Minggu, 19–20 Juli 2025, menghadirkan puluhan kelompok karawitan dari berbagai unit kerja UGM dan komunitas budaya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Salah satu penampilan yang menarik perhatian peserta adalah grup karawitan Pustaka Laras, yang merupakan kelompok karawitan dari Perpustakaan dan Arsip UGM. Dengan membawakan tembang tradisional berjudul Ladrang Lere-Lere Sumbangsih, Ketawang Gambuh, Glopa Glape dan Lagon Si Kucing, penampilannya mendapat sambutan meriah dari para penonton. Performa ini tidak hanya menunjukkan dedikasi terhadap pelestarian budaya, tetapi juga menegaskan komitmen Perpustakaan dan Arsip UGM dalam menjadikan institusi pendidikan sebagai ruang ekspresi seni yang hidup dan inklusif.

Penampilan Pustaka Laras didukung oleh para pemain yang merupakan staf Perpustakaan dan Arsip UGM. Peni Bektiningsih memainkan instrumen peking; Haryanta, Ratna Setyawati, dan Safirotu Khoir memainkan saron; Martina Uki Emiliasanti dan Nur Hidayati pada demung, Nugroho Sayekti memainkan slentem, Herman Setyawan pada kenong, Tulasmi memainkan bonang barung, dan Anas Fauzi pada gong. Sementara itu, Heri Santosa mengisi posisi wiraswara. Keseluruhan penampilan mereka diarahkan oleh pelatih karawitan Feri Darmawan yang selama ini membimbing kelompok ini secara konsisten.

Nugroho Sayekti, S.Sos., Ketua Kelompok Karawitan Pustaka Laras, menyatakan bahwa partisipasi dalam festival ini merupakan bentuk nyata kontribusi institusi dalam melestarikan warisan budaya bangsa. “Seni karawitan adalah bagian dari pengetahuan hidup yang layak dihadirkan kembali dalam ruang akademik. Melalui Pustaka Laras, kami ingin menunjukkan bahwa Perpustakaan dan Arsip tidak hanya menyimpan budaya dalam bentuk teks, tetapi juga menghidupkannya kembali melalui praktik langsung,” ujarnya.

Festival ini tak hanya menjadi ruang ekspresi seni, tetapi juga wadah interaksi sosial yang membangun solidaritas antarkomunitas. Dengan keterlibatan aktif lembaga akademik seperti Perpustakaan dan Arsip UGM, kegiatan ini memperkuat peran institusi pendidikan dalam pelestarian budaya, pembentukan karakter, dan penguatan identitas kultural.

Lebih dari itu, partisipasi dalam festival ini sejalan dengan komitmen Perpustakaan dan Arsip UGM terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4: Pendidikan Berkualitas, melalui integrasi nilai budaya dalam pembelajaran sepanjang hayat; SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, lewat pelestarian budaya tradisional sebagai bagian dari ruang hidup komunitas; serta SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, dengan menjadikan seni sebagai medium peningkatan kesejahteraan mental dan emosional.

Dengan semangat kolaborasi, harmoni, dan keberlanjutan, kehadiran Pustaka Laras menjadi bukti bahwa Perpustakaan dan Arsip tak hanya menjadi penjaga koleksi, tetapi juga penjaga nilai-nilai luhur yang hidup dalam nada dan irama budaya bangsa.

Kontributor: Wasilatul Baroroh lebih lanjut

Sinergi Perpustakaan dan Arsip UGM dan Perpustakaan Kota: Membangun Ekosistem Literasi yang Inklusif

Perpustakaan dan Arsip Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali memperluas jejaring kolaborasi strategis dengan lembaga mitra dengan pemerintah daerah. Kali ini, kemitraan terjalin melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) bersama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Yogyakarta, yang berlangsung pada Selasa (8/7) di Ruang Rapat Lantai 3 Perpustakaan Kota, Jl. Suroto No. 9, Kotabaru.

Penandatanganan dilakukan sebagai bentuk komitmen kedua lembaga dalam memperkuat layanan informasi, pengembangan literasi, dan inovasi perpustakaan berbasis kolaborasi. Kegiatan ini dipimpin oleh Kepala DPK Kota Yogyakarta, dan dihadiri oleh Kepala Bagian Perekonomian dan Kerjasama Setda Kota Yogyakarta, Kepala Perpustakaan dan Arsip UGM, serta jajaran kepala bidang dan pustakawan dari kedua institusi.

Sebagai universitas yang menjunjung tinggi nilai kebermanfaatan dan keterbukaan, Perpustakaan dan Arsip UGM menyambut positif ruang kerja sama ini, khususnya dalam bentuk kegiatan literasi publik seperti Festival Literasi, pameran dan talkshow bersama, pertukaran informasi, hingga peluang sinergi dalam pengelolaan konten podcast yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa maupun masyarakat.

“Kami percaya bahwa perpustakaan tidak bisa bekerja sendiri. Kolaborasi lintas institusi, khususnya dengan perpustakaan daerah, adalah langkah penting untuk memastikan literasi dan informasi menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat,” ungkap Arif Surachman, Kepala Perpustakaan dan Arsip UGM.

Langkah ini juga sejalan dengan komitmen UGM dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4: Pendidikan Berkualitas, melalui penguatan literasi informasi, akses pendidikan nonformal, dan peningkatan kapasitas belajar sepanjang hayat, SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, dengan mendorong pelestarian warisan budaya informasi dan pengembangan ruang belajar inklusif di tingkat komunitas, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, melalui penguatan kerja sama antara lembaga pendidikan tinggi dan pemerintah daerah dalam mendukung sistem informasi yang terbuka, kolaboratif, dan berorientasi pada dampak.

Dengan semangat sinergi, kerja sama ini diharapkan menjadi model kolaborasi berkelanjutan antara perpustakaan akademik dan perpustakaan publik dalam membentuk masyarakat pembelajar yang tangguh, adaptif, dan berdaya saing.

Kontributor: Wasilatul Baroroh lebih lanjut

Talkshow Pancasila dan Kampus Rakyat: UGM dalam Lintasan Sejarah dan Masa Depan

Bagaimana Pancasila hidup di kampus rakyat dan menjawab tantangan zaman? Pertanyaan ini menjadi benang merah dalam talkshow kearsipan bertema "Pancasila dan Kampus Rakyat: UGM dalam Lintasan Sejarah dan Masa Depan", yang diselenggarakan oleh Perpustakaan dan Arsip UGM berkolaborasi dengan Museum UGM, pada Kamis (26/6). Kegiatan ini berlangsung di Ruang Seminar Gd. L1 Lantai 2 dan menjadi bagian dari rangkaian Gadjah Mada Library and Archives Fair (GMLAF) 2025.

Kegiatan dibuka dengan sambutan dari Dr. Tjahjono Prasodjo, M.A., selaku Ketua Pengelola Museum UGM, yang menekankan pentingnya arsip sebagai penanda identitas institusi dan jembatan nilai antara masa lalu dan masa depan. Ia menyebut bahwa inisiatif semacam ini menjadi medium efektif untuk menafsirkan ulang nilai-nilai dasar kebangsaan dalam konteks kekinian dan kampus sebagai ruang hidup ideologi Pancasila.

pancasila 1

Talkshow menghadirkan dua narasumber utama yakni, Dr. Heri Santoso, S.S., M.Hum., dosen Filsafat Pancasila dari Program Doktor Filsafat UGM, dan Baha’uddin, S.S., M.Hum., dosen Sejarah Fakultas Ilmu Budaya UGM. Diskusi dipandu oleh Dr. Herman Setyawan, M.Sc.

pancasila 2

Dalam paparannya, Dr. Heri Santoso menekankan bahwa Pancasila tidak bisa berhenti sebagai dokumen normatif atau jargon institusional. "Pancasila harus menjadi cara berpikir, cara bersikap, dan cara bertindak dalam kehidupan akademik dan sosial. Ia adalah energi etik yang menjiwai aktivitas kampus," tegasnya.

Sementara itu, Baha’uddin menyoroti dimensi historis UGM yang sejak awal berdiri telah menjelma sebagai kampus perjuangan dan perlawanan budaya. "UGM didirikan di tengah krisis bangsa, dan sejak itu ia memposisikan diri sebagai kampus rakyat. Identitas ini harus terus dipelihara dengan merawat nilai-nilai Pancasila secara kritis dan historis," ujarnya.

Para pembicara menyoroti peran UGM sebagai universitas nasional sejak 1949 yang menghidupkan Pancasila dalam praktik, mulai dari pengabdian di daerah terpencil hingga simbolisme identitas kampus. Mereka juga mem-

bahas integrasi nilai Pancasila dalam kurikulum, etika akademik, serta relevansinya di kancah global sebagai panduan moral dan visi kebangsaan.

Kegiatan ini dihadiri sejumlah tamu dari beragam latar belakang, antara lain perwakilan dari Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY, perwakilan dari Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Yogyakarta, perwakilan Perpustakaan Universitas Sanata Dharma, Ketua Program Studi Pengelolaan Arsip dan Rekaman Informasi Sekolah Vokasi UGM, serta arsiparis, pustakawan, pengelola museum, dan mahasiswa UGM.

pancasila 3
pancasila 4
pancasila 5

Talkshow ini mencerminkan komitmen UGM terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) melalui pembinaan nilai kebangsaan dalam pendidikan tinggi, SDG 16 (Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh) melalui penguatan institusi berbasis nilai, serta SDG 11 (Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan) melalui pelestarian memori kolektif dan warisan budaya kampus.

Talkshow ini menjadi ruang reflektif bagi sivitas akademika untuk meneguhkan kembali komitmen UGM dalam merawat nilai kebangsaan, menjaga integritas kelembagaan, dan menghidupkan Pancasila sebagai fondasi intelektual, etis, dan sosial kampus.

Kontributor: Wasilatul Baroroh

Terbangkan Kreativitas: Pelatihan Pilot Drone Perkuat Keterampilan Digital Staf Perpustakaan dan Arsip UGM

Sejumlah staf Perpustakaan dan Arsip UGM mengikuti pelatihan pilot drone yang diselenggarakan di Ruang Sidang Arsip pada Rabu, 4 Desember 2024. Narasumber dalam pelatihan ini adalah Megaputra Zulfikar Whana Aji Kesdu dari Humas dan Protokol UGM, yang memiliki keahlian dan pengalaman luas dalam pengoperasian drone. Kegiatan ini mendukung pencapaian Sustainable Development Goal (SDG) 17 yakni Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, dengan mengedepankan kolaborasi antar unit di lingkungan UGM.

lebih lanjut

Transformasi Digital Perpustakaan dan Arsip: Pelatihan Podcast untuk Pengembangan Layanan Informasi

Saat ini kebutuhan akses terhadap pendidikan dan informasi sangat penting. Oleh karena itu, Perpustakaan dan Arsip UGM sedang bertransformasi untuk memenuhi tuntutan era digital. Pada tanggal 4 Desember 2024, di Ruang Sidang Arsip para staf mengikuti pelatihan manajemen podcast yang berfokus pada transformasi digital. Inisiatif ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama dalam meningkatkan akses terhadap pendidikan dan mempromosikan pendidikan untuk keberlanjutan.

lebih lanjut

Kelompok Karawitan “Pustaka Laras” Meriahkan Wisuda Pascasarjana UGM

Yogyakarta, 23 Oktober 2024 — Suasana wisuda Pascasarjana gelombang I Universitas Gadjah Mada (UGM) dimeriahkan oleh penampilan kelompok karawitan “Pustaka Laras” dari Perpustakaan dan Arsip UGM. Dengan menyuguhkan sejumlah lagu tradisional, seperti Gati Padasih, Sasanti Gadjah Mada, Sri Slamet, Asmaradana, Gonjing Miring, Ondhe-Ondhe Semarang, dan Gugur Gunung. Penampilan ini memukau para wisudawan dan tamu undangan.

lebih lanjut