- Beranda
- perpustakaan ugm
- perpustakaan ugm
perpustakaan ugm
SMK Negeri 1 Wonosobo, 27 Januari 2015, merasa perlu membawa siswanya untuk melihat praktek administrasi perkantoran di lingkungan Perpustakaan UGM. Apa yang dipelajari di sekolah, bisa jadi sama dengan praktek di lapangan, namun juga bisa jauh berkembang. Demikian yang terjadi dengan ilmu administrasi perkantoran. Bapak Sukoco, selaku Kepala Perpustakaan SMK Negeri 1 Wonosobo menyatakan bahwa “Sejauh ini siswa sudah dikenalkan sistem arsip kantor, namun belum dikenalkan sistem administrasi Perpustakaan.” Oleh karena itu, kunjungan kali ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan siswa terkait administrasi di Perpustakaan UGM.
Wahyu Supriyanto, Kepala Bidang Layanan Perpustakaan UGM yang berkesempatan menyambut rombongan ini bercerita bahwa “Administrasi perkantoran di Perpustakaan UGM dikembangkan dengan menggunakan teknologi informasi untuk mendukung efektifitas dan efisiensi kerja”. Teknologi informasi tersebut memberikan kemudahan dalam dokumentasi dan diseminasi surat menyurat serta informasi seputar administrasi. Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS), INEMS, Paperless Office (PLO), Sistem Informasi Keuangan (SIMKeu), Sistem Informasi Perencanaan Anggaran, memberikan kemudahan pagi para pemegang keputusan dan pelaksana untuk mengelola administrasi dan keuangan di seluruh UGM. Sistem informasi tersebut diberlakukan di seluruh UGM dengan pengguna di sejumlah fakultas, sekolah pasca, sekolah vokasi, dan unit pendukung seperti Perpustakaan dan Direktorat Sistem dan Sumber Daya dan Informasi UGM.
Sistem informasi Perpustakaan merupakan sistem informasi yang menjembatani kerja administrasi antar pustakawan, antara pustakawan-pemustaka, antara pimpinan-pustakawan. SIPUS ini menjadi database keanggotaan dan transaksi peminjaman/pengembalian koleksi sirkulasi. SIPUS juga digunakan untuk proses pengolahan koleksi dan penyiangan. Fasilitas yang diberikan adalah mencatat transaksi buku, peminjam, pengunjung, koleksi elektronik yang diunggah, dan sebagainya, sehingga tidak lagi diperlukan dokumen manual dalam bentuk tabel yang diisi dengan turus-turus.(Cahya)