Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Peduli Difabel Universitas Gadjah Mada menggelar pameran bertajuk "The Gate: Gerbang Menuju Dunia yang Inklusi" di Perpustakaan dan Arsip UGM pada 21-22 November 2024. Pameran ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kesadaran publik tentang potensi luar biasa yang dimiliki oleh para penyandang disabilitas serta merayakan karya-karya inspiratif mereka.
Qintara, salah satu anggota UKM Peduli Difabel, memberikan penjelasan unik tentang pameran ini. Ia menyebutkan bahwa pameran ini diibaratkan sebagai perjalanan menuju elysium, sebuah konsep dari mitologi Yunani yang menggambarkan dunia yang inklusif, di mana semua orang merasa bahagia berada di dalamnya. “Kami ingin menghadirkan elysium di dunia nyata melalui pameran ini, tempat di mana setiap orang dihargai, diterima, dan diberi ruang untuk bersinar,” ungkapnya.
Pameran diselenggarakan atas kolaborasi antara UKM Peduli Difabel UGM, Jogja Disability Art (JDA), dan Difabel Zone yang ikut menampilkan karya-karya mengagumkan dari para disabilitas maupun non disabilitas sebagai wujud dalam implementasi SDGs 17, Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Selain hasil kolaborasi, panitia juga membuka kesempatan kepada masyarakat untuk ikut serta dalam memeriahkan pameran kali ini dalam open submission yang telah dibuka sebelumnya.
Pameran yang mengusung SDGs 3, Kehidupan Sehat dan Sejahtera, ini berhasil menarik perhatian dan apresiasi dari pengunjung. Salah satunya Satiti, menyampaikan kekagumannya pada hasil karya yang ditampilkan. “Karya-karya para disabilitas yang ditampilkan luar biasa. Saya menjadi terinspirasi untuk lebih semangat menghasilkan karya. Kebetulan saya juga tertarik di bidang seni,” ujar Satiti.
Pameran ini merupakan rangkaian kegiatan Harmoni Inklusi yang terdiri dari 4 Chapter dan ini merupakan Chapter 3 dengan tema Galeri Sang Legenda. Sebagai wujud dukungan kepada teman-teman disabilitas, pengunjung juga dapat menghadiri puncak acara Harmoni Inklusi yang akan dilaksanakan pada tanggal 30 November 2024 di Selasar Fakultas Fisipol.
Melalui kemitraan dengan berbagai komunitas, Perpustakaan dan Arsip UGM terus menunjukkan komitmennya untuk menciptakan masyarakat yang inklusif dan peduli terhadap semua individu, tanpa terkecuali. Kolaborasi ini tidak hanya memperkuat peran Perpustakaan dan Arsip sebagai pusat literasi dan informasi, tetapi juga mampu memberikan dampak positif yang signifikan, baik dalam membangun kesadaran sosial maupun menciptakan ruang yang mendukung keberagaman.
Kontributor: Nabiilah Khusnul Afifah & Wasilatul Baroroh