Sleman (5/5/2015) – Mulai 5-9 Mei 2015, Lobi Perpustakaan Universitas Gadjah Mada semarak kembali dengan hadirnya pameran dari UKM Bengkel Kesenian Fakultas Geografi UGM. Pameran Fotografi dan Desain Grafis bertajuk "jogJakarta" resmi dibuka melalui prosesi pemotongan pita oleh Prof. Dr. R. Rijanta, M. Sc., selaku Dekan Fakultas Geografi, dengan didampingi Ibu Nawang Purwanti, M.Lib. (Kepala Perpustakaan UGM). "Perpustakaan sebagai gudang ilmu pengetahuan memiliki peran penting dalam pengembangan kemampuan mahasiswa. Kami berterimakasih kepada pihak perpustakaan UGM karena telah menyediakan venue pameran kali ini," demikian sambutan pembuka Prof. Dr. R. Rijanta, M. Sc. Lebih lanjut, beliau mengapresiasi Bengkel Kesenian Geografi karena selalu mengadakan acara dengan mengangkat isu terhangat terkait lingkungan fisik maupun sosial, harapannya semoga dapat terus belanjut dan menjadi lebih baik.
Sementara itu, Ibu Nawang Purwanti, menyambut baik kegiatan mahasiswa yang positif dan berkontribusi pada dunia akademik dan pengabdian pada masyarakat. "Perpustakaan membuka pintu lebar-lebar bagi mahasiswa untuk menuangkan ide kreatifnya, di sini tersedia ruang yang cukup luas dan memadai. Kami berharap Perpustakaan menjadi ruang publik tempat bertemunya civitas academica dan masyarakat umum."
Pameran ini menarik perhatian para pemustaka dari berbagai fakultas yang hadir ke Perpustakaan hari itu. Sebuah poster, yang diambil dari salah satu karya foto yang dipamerkan, terpampang di depan pintu sebagai penanda adanya event. Foto tersebut mewakili perspektif anak muda akan perubahan sosial dan budaya kota yang identik dengan sebutan kota budaya dan kota pelajar. Yogyakarta sebagai kota yang memiliki brand kota budaya dan kota pelajar, dirasakan perlahan tenggelam seiring dengan adanya pembangunan yang timpang dengan pelestarian aspek kearifan lokal dan lingkungan. Ini Jogja atau Jakarta?
Mengusung konsep out of the box, karya mahasiswa Fakultas Geografi ini memilih pallet dan barang bekas dari kayu-kayu penjualan telur sebagai medianya. Secara lebih spesifik, karya fotografi yang disajikan berupa foto konsep sampai dengan foto jurnalistik yang menggunakan berbagai teknik pengambilan gambar mulai dari teknik freeze, slow speed, multiple exposure, hingga blup. Sedangkan pada desain grafis, karya yang dipamerkan berupa karya 3D, 2D, hingga metode penggambaran doodle.
Pameran ini tidak berdiri sendiri, namun menjadi satu rangkaian acara Earthernity Fest 2015 yang ke-7 dalam rangka memperingati hari bumi (Earth Day) yang jatuh pada setiap tanggal 22 April. Dimulai dengan kampanye lingkungan, aksi tanam 1007 pohon, dan kini beranjak ke acara pameran 38 karya fotografi dan desain grafis, hasil "membaca" mahasiswa atas kota Yogyakarta.(Cahya)