“Ada beberapa tipe database, yang pertama adalah Science Direct, ini merupakan database termahal, dibuat oleh perusahaan Belanda yang biaya langganannya per tahun mencapai 4 Miliar rupiah. Tipe kedua adalah aggregator database yang mengumpulkan database dari seluruh dunia, menjadikan satu database, dibuat abstraknya, lalu dipilah per bidang ilmu, itulah yang dilanggan oleh perguruan tinggi, sesuai dengan kebutuhan perguruan tinggi yang bersangkutan. Tipe ketiga adalah publisher database, tipe ini hanya menerbitkan dari merknya sendiri. Tipe keempat adalah open access database, untuk tipe ini kita perlu hati-hati untuk membedakan mana yang murni open access dan mana yang jurnal predator,” papar Dwi Janto Suandaru ( PT Jasaraya Tama) dalam workshop database ProQuest dan IEEE.yang digelar pada hari Senin, 12 Maret 2018 di ruang seminar Perpustakaan Pusat UGM. Workshop yang merupakan bagian dari rangkaian acara Workshop Series ini fokus pada database
lebih lanjut