Pada hari Selasa, 20 Maret 2018 Perpustakaan UGM mengadakan Workshop penggunaan Westlaw sebagai online database bersama Barata, perwakilan dari Thomson Reuters Indonesia. Workshop kali ini berisi tutorial penggunaan Westlaw sebagai referensi menulis artikel ilmiah dengan subyek khusus yaitu ilmu Hukum.
Pawarta
“Database aggregator berbeda dengan publisher(penerbit), keduanya memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing” papar Erick Junikon yang merupakan field respresentative dari EBSCO dalam kegiatan Workshop Digital Resources oleh Tim EBSCO. Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis, 15 Maret 2018 di Ruang Seminar Lt 2 Gedung L1 Perpustakaan UGM.
Masih dalam rangkaian acara Workshop Series on Digital Resources, Perpustakaan Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Rabu, 14 Maret 2018 mengadakan workshop penggunaan jurnal elektronik dari IGroup, khususnya dalam memanfaatkan fitur dalam database online untuk mempermudah akademisi dalam menuliskan artikel ilmiahnya.
“Co-working space, merupakan satu alternatif bagi perpustakaan untuk berdamai dengan teknologi yang mempengaruhi gaya hidup kekinian mahasiswa saat ini.” Demikian disampaikan oleh Andang Ashari, ST., M.M, Director BPM & Global Business PT Infomedia Nusantara pada acara Seminar Nasional Perpustakaan UGM bertajuk “Perpustakaan di Era Pasca Disrupsi” yang diadakan di Ruang Seminar Perpustakaan UGM, Selasa 13 Maret 2018.
“Ada beberapa tipe database, yang pertama adalah Science Direct, ini merupakan database termahal, dibuat oleh perusahaan Belanda yang biaya langganannya per tahun mencapai 4 Miliar rupiah. Tipe kedua adalah aggregator database yang mengumpulkan database dari seluruh dunia, menjadikan satu database, dibuat abstraknya, lalu dipilah per bidang ilmu, itulah yang dilanggan oleh perguruan tinggi, sesuai dengan kebutuhan perguruan tinggi yang bersangkutan. Tipe ketiga adalah publisher database, tipe ini hanya menerbitkan dari merknya sendiri. Tipe keempat adalah open access database, untuk tipe ini kita perlu hati-hati untuk membedakan mana yang murni open access dan mana yang jurnal predator,” papar Dwi Janto Suandaru ( PT Jasaraya Tama) dalam workshop database ProQuest dan IEEE.yang digelar pada hari Senin, 12 Maret 2018 di ruang seminar Perpustakaan Pusat UGM. Workshop yang merupakan bagian dari rangkaian acara Workshop Series ini fokus pada database
“Aims and Scope adalah salah satu point yang sangat penting diperhatikan ketika kita akan publish sebuah artikel” papar Ardy Chandra, Journalist Sales Executive dari Taylor & Francis Group. Beliau merupakan salah satu narasumber dalam rangkaian acara Workshop Series on Digital Resources Perpustakaan UGM. Kegiatan ini dilakukan pada hari Kamis, 8 Maret 2018 di Ruang Seminar Lt.2 Gedung L1 Perpustakaan UGM.
“Suatu hasil riset belum menjadi public knowledge jika belum dipublikasikan,” demikian tutur Miyoto, perwakilan dari Ebsco dan Cambridge University Press dalam sambutannya di acara workshop How to Publish in International Journals pada hari Rabu, 7 Maret 2018 di Ruang Seminar Perpustakaan UGM. Acara ini diselenggarakan oleh Perpustakaan UGM dalam rangka peringatan 67 Tahun Perpustakaan UGM yang mengusung tema “Perpustakaan dan New Normal Era”. Ia juga mengatakan betapa pentingnya publikasi jurnal internasional dalam meningkatkan penjaminan mutu perguruan tinggi, bersamaan dengan riset, sitasi, inovasi dan invensi.
“Seiring dengan bertambahnya populasi generasi millennial yang memanfaatkan layanan perpustakaan dan kemudahan akses yang diperoleh terhadap koleksi dalam format digital telah mengubah pola pemanfaatan sumber daya informasi yang disediakan oleh perpustakaan,” papar Dra. Nawang Purwanti, M. Lib. dalam acara Penyampaian Laporan Tahun 2017 Perpustakaan UGM yang mengusung tema “Perpustakaan dan New Normal Era” pada hari Kamis, 1 Maret 2018. Hal tersebut disampaikan untuk menanggapi Tren pemanfaatan e-book di Perpustakaan UGM yang terus mengalami peningkatan, di samping tren angka peminjaman koleksi cetak yang mengalami pasang surut.
“Bagaimana sebenarnya new normal era itu? Yang jelas di sini semuanya serba crowded dan tergesa-gesa. Namun, di samping itu kita juga perlu melakukan branding diri melalui portofolio?,” tutur Dra. Nawang Purwanti, M. Lib dalam sambutannya untuk membuka acara Talkshow bertajuk “Peluang dan Strategi Menghadapi Dunia Kerja di New Normal Era”. Talkshow yang merupakan rangkaian acara Dies Perpustakaan UGM ke-67 dengan mengusung tema “Perpustakaan dan New Normal Era” ini diselenggarakan pada hari Selasa, 27 Februari 2018 di Gedung Perpustakaan Pusat UGM.
“Buku merupakan token of power, dimana penghancuran buku tidak berawal dari niatan untuk menghancurkan dunia, melainkan ingin mengarahkan pengetahuan apa yang harus diketahui manusia,” papar Dr. Abdul Gaffar Karim dalam acara Bedah Buku “Penghancuran Buku dari Masa ke Masa” yang diselenggarakan oleh Perpustakaan UGM pada 20 Februari 2018.