Arsip:

Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan

Kelompok Karawitan “Pustaka Laras” Meriahkan Wisuda Pascasarjana UGM

Yogyakarta, 23 Oktober 2024 — Suasana wisuda Pascasarjana gelombang I Universitas Gadjah Mada (UGM) dimeriahkan oleh penampilan kelompok karawitan "Pustaka Laras" dari Perpustakaan dan Arsip UGM. Dengan menyuguhkan sejumlah lagu tradisional, seperti Gati Padasih, Sasanti Gadjah Mada, Sri Slamet, Asmaradana, Gonjing Miring, Ondhe-Ondhe Semarang, dan Gugur Gunung. Penampilan ini memukau para wisudawan dan tamu undangan.

Penampilan "Pustaka Laras" tidak sekadar menjadi hiburan semata, tetapi juga menegaskan komitmen terhadap pelestarian budaya. Sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) ke-11 yakni kota dan komunitas yang berkelanjutan, penampilan ini menggarisbawahi pentingnya menjaga warisan budaya. Seni karawitan yang ditampilkan menjadi salah satu cara untuk menjaga dan merayakan budaya lokal, memperkuat identitas, serta membangun kesadaran akan pentingnya pelestarian budaya di tengah modernitas.

Dalam setiap alunan gamelan dan nyanyian yang dihadirkan, terukir harapan untuk generasi mendatang. Pagelaran budaya ini merupakan bentuk nyata dari pendidikan yang berkesinambungan, sejalan dengan SDG ke-4 tentang Pendidikan yang Berkualitas. “Pustaka Laras” berupaya untuk mempertahankan tradisi serta memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk belajar dan merasakan keindahan seni budaya yang telah ada sejak lama.

Para wisudawan pun merasakan kedalaman makna dalam penampilan ini. Momen wisuda bukan hanya tentang pencapaian akademis, tetapi juga pengingat akan pentingnya melestarikan identitas budaya di tengah kemajuan zaman. Dengan dukungan seni karawitan, acara tersebut menjadi lebih berkesan, memberikan nuansa yang khas dan kaya akan nilai-nilai kearifan lokal.

Kegiatan ini membuktikan bahwa seni dan budaya dapat menjadi jembatan untuk mencapai tujuan yang lebih besar. Melalui penampilan “Pustaka Laras”, UGM menunjukkan kepedulian tidak hanya terhadap pendidikan, tetapi juga terhadap pelestarian budaya yang harus terus dijaga dan diperjuangkan. Wisuda ini menjadi simbol dari perjalanan yang berfokus pada ilmu pengetahuan, serta cinta dan penghormatan terhadap warisan budaya.

Kontributor: Wasilatul Baroroh

sdg4sdg11

Penampilan Memukau Pustaka Laras di Festival Karawitan Dies Natalis Filsafat ke-57

Dalam semarak peringatan Dies Natalis Fakultas Filsafat yang ke-57, Perpustakaan dan Arsip Universitas Gadjah Mada (UGM) turut memeriahkan rangkaian Festival Karawitan. Acara ini diadakan pada Sabtu-Minggu, 20-21 Juli 2024, dan menampilkan berbagai kelompok karawitan berbagai unit kerja di lingkungan UGM serta berbagai komunitas di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Salah satu penampilan yang mencuri perhatian adalah dari Pustaka Laras, Kelompok Karawitan Perpustakaan dan Arsip UGM. Mereka membawakan lagu tradisional “Ladrang Ondhe-Ondhe Semarang dan Lelagon Jahe Wana” yang mendapat sambutan meriah dari penonton. Penampilan ini tidak hanya menyuguhkan hiburan, tetapi juga memiliki makna mendalam dalam mendukung tercapainya Sustainable Development Goals ke-11: Kota dan Pemukiman yang berkelanjutan

mencakup pelestarian warisan budaya dan alam, yang dalam konteks ini diwujudkan melalui seni karawitan. Selain ini, pagelaran budaya Karawitan adalah wujud dari implementasi pendidikan budaya yang berkesinambungan, sesuai dengan SDG ke 4 yaitu Pendidikan (budaya yang) Bermutu.

Festival Karawitan ini menjadi wadah bagi civitas akademika UGM untuk menunjukkan kepedulian mereka terhadap pelestarian budaya lokal melalui seni musik tradisional. Dengan turut berpartisipasi pada kegiatan Festival Karawitan ini, Pustaka Laras mengingatkan kita akan kekayaan budaya Indonesia yang harus terus dijaga dan dilestarikan.

Perpustakaan dan Arsip UGM, melalui kegiatan ini, menunjukkan komitmen mereka dalam mendukung Sustainable Development Goals dan pelestarian warisan budaya. Semangat ini dapat menginspirasi berbagai pihak untuk lebih menghargai dan menjaga kekayaan budaya Indonesia demi masa depan yang lebih baik.

Kontributor: Wasilatul Baroroh

sdg11

Warisan Budaya dalam Genggaman: Seminar Nasional Perpustakaan dan Arsip UGM Ungkap Peran Vital Perpustakaan, Arsip, dan Museum dalam Mendukung SDGs

Dalam rangka memperingati Dies Natalis pertama, Perpustakaan dan Arsip Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan kegiatan Seminar Nasional bertajuk "Peran Perpustakaan, Arsip dan Museum dalam Pelestarian Warisan Budaya Bangsa dan Mendukung Sustainable Development Goals" pada hari Kamis, 11 Juli 2024 pukul 09.00 WIB. Hadir sebagai narasumber adalah para pembicara yang berkecimpung di bidang pengelolaan perpustakaan, museum, dan kearsipan. Seminar tersebut bertempat di Ruang Seminar, Gedung L1 Lantai 2, Perpustakaan dan Arsip Universitas Gadjah Mada.

Seminar dibuka dengan sambutan dari Kepala Perpustakaan dan Arsip, Arif Surachman, S.IP., M.B.A., serta keynote speaker Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran, Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA. Mereka menyampaikan pentingnya peran lembaga perpustakaan, arsip, dan museum dalam pelestarian warisan budaya dan pencapaian SDGs.

Seminar ini menghadirkan tiga pembicara terkemuka yang berbagi wawasan tentang pentingnya pelestarian budaya dan kesesuaiannya dengan SDGs. Pembicara pertama, Wina Erwina, M.A., Ph.D., Kepala Pusat Pengelolaan Pengetahuan Universitas Padjadjaran, memaparkan materi tentang "Peran Perpustakaan dalam Pelestarian Budaya dan mendukung SDGs." Beliau menekankan peran penting perpustakaan dalam menjaga warisan budaya dan mempromosikan pembelajaran sepanjang hayat, yang esensial untuk mencapai SDG 4: Pendidikan Berkualitas. Wina Erwina, Ph.D. menyoroti berbagai inisiatif yang dilakukan oleh perpustakaan untuk mendigitalkan dan melestarikan artefak budaya, sehingga dapat diakses oleh khalayak yang lebih luas.

Selain itu juga membahas pentingnya kolaborasi antara perpustakaan dan lembaga budaya lainnya untuk meningkatkan dampak dari upaya-upaya ini.

Pembicara kedua, Dra. Djaliati Sri Nugrahani, M.A., Ketua Pengelola Museum UGM, menyampaikan presentasi tentang "Peran Museum dalam Pelestarian Warisan Budaya Bangsa dan Mendukung SDGs." Ia menjelaskan bagaimana museum berfungsi sebagai penjaga warisan budaya, menyediakan sumber daya pendidikan dan menumbuhkan rasa identitas dan kontinuitas dalam komunitas. Dra. Nugrahani juga membahas peran museum dalam mempromosikan pariwisata berkelanjutan, yang sejalan dengan SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. Dengan menarik pengunjung dan mendidik mereka tentang warisan budaya, museum berkontribusi pada ekonomi lokal dan pembangunan berkelanjutan.

Pembicara ketiga, Waluyo, S.S., M.Hum, Ketua Prodi Pengelolaan Arsip dan Rekaman Informasi, Sekolah Vokasi UGM, memaparkan materi tentang "Peran Lembaga Kearsipan Perguruan Tinggi dalam Pelestarian Warisan Budaya Bangsa dan Mendukung SDGs." Beliau menekankan pentingnya praktik kearsipan yang baik dalam melestarikan catatan dan dokumen sejarah, yang vital untuk penelitian dan pendidikan. Bapak Waluyo menyoroti kebutuhan lembaga pendidikan tinggi untuk berinvestasi dalam teknologi kearsipan modern dan program pelatihan untuk memastikan keberlanjutan dan aksesibilitas catatan budaya. Beliau juga menekankan peran arsip dalam mendukung SDG 16: Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Kuat, dengan menjaga catatan yang transparan dan akuntabel. Dalam presentasinya, beliau juga menekankan pentingnya pelestarian warisan budaya sebagai sarana untuk mendukung kota dan komunitas yang berkelanjutan, yang merupakan inti dari SDG 11. Ia menyoroti bahwa lembaga kearsipan perguruan tinggi memainkan peran penting dalam mendokumentasikan dan melindungi artefak budaya, catatan sejarah, dan materi penting lainnya yang mencerminkan identitas budaya bangsa.

Seminar ditutup dengan diskusi panel, di mana para pembicara menjawab pertanyaan dari audiens dan berbagi wawasan tambahan tentang tantangan dan peluang dalam pelestarian budaya. Acara ini dihadiri oleh akademisi, mahasiswa, dan profesional dari berbagai lembaga budaya dan pendidikan. Perpustakaan dan Arsip UGM berharap bahwa seminar ini akan menginspirasi kolaborasi dan inovasi lebih lanjut di bidang pelestarian budaya, berkontribusi pada pencapaian SDGs. Acara ini menekankan pentingnya mengintegrasikan pelestarian warisan budaya ke dalam agenda pembangunan yang lebih luas, memastikan bahwa generasi mendatang dapat menikmati dan menghargai warisan budaya yang kaya.

Kontributor: Farah Zayyinah Faiqotulhimmah

sdg4sdg8sdg11sdg16

Gazebo dalam kampus: Ketika belajar dalam suasana santai sangat diminati

gazebo 1
gazebo 2

Perpustakaan Pusat Universitas Gadjah Mada mengoptimalisasikan ruang terbuka dengan penerapan fasilitas gazebo sebagai sistem inovatif untuk menggalakkan kemandirian dan kolaborasi civitas UGM sebagai upaya mendukung tujuan SDGs.

Yogyakarta, 17 April 2024 - Perpustakaan dan Arsip Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai salah satu fasilitas pendukung belajar bagi civitas academica UGM memperkenalkan langkah inovatif dalam memaksimalkan pemanfaatan ruang terbuka dengan fasilitas outdoor berupa gazebo. Langkah ini sejalan dengan komitmen UGM untuk menciptakan lingkungan yang inklusif, mendukung kegiatan akademik dan kolaborasi antar civitas academica, serta memperkuat aspek kemandirian di lingkungan kampus.

Fasilitas gazebo tersebut terletak strategis di halaman Perpustakaan dan Arsip UGM yang dirancang untuk menjadi titik kumpul (meeting points) bagi seluruh civitas UGM untuk berinteraksi dan berkolaborasi secara informal. Dengan konsep desain yang modern dan ramah lingkungan, gazebo ini juga sebagai tempat belajar terbuka yang nyaman untuk diskusi, pertemuan kelompok, atau bahkan hanya sekadar istirahat sejenak di antara aktivitas akademik. Gazebo ini juga dilengkapi dengan fasilitas wifi, penerangan dan akses catu daya listrik untuk mendukung pemanfaatannya.

Langkah Perpustakaan dan Arsip UGM dalam mengoptimalkan ruang terbuka dengan menyediakan fasilitas gazebo ini mendapat dukungan luas dari civitas dan berbagai pihak terkait. Fasilitas gazebo ini diharapkan dapat menginspirasi bagi perpustakaan lain dalam memanfaatkan ruang terbuka secara efektif untuk mendorong kemandirian dan kolaborasi dalam pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dalam mendukung tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs).

(Kontributor: Ane Tefvy Styorini)

sdg9sdg11